- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Netizen Protes Peresmian Waduk Terbesar di Bali, Ini Kata Megawati


TS
atandi
Netizen Protes Peresmian Waduk Terbesar di Bali, Ini Kata Megawati
TRIBUNNEWS.COM, SINGARAJA - Bendungan terbesar di Bali, Bendungan Titab, memulai proses diisi air (impounding) kemarin, sehingga kini tinggal selangkah lagi akan bisa berfungsi penuh.
Ada hal menarik dalam acara resmi yang menandai pengisian air bendungan yang terletak di Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng itu.
Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam (Ditjen SDA) Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang diterima media, disebutkan bahwa pengisian itu secara resmi dijadwalkan akan dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan dihadiri para pejabat terkait serta Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri .
Namun demikian, tatkala acara berlangsung, impounding itu ditandai dengan pemencetan sirene yang dilakukan oleh Megawati.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan para pejabat lainnya, salah-satunya Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, mendampingi Megawati dan menyaksikan momen pemencetan sirine pada Minggu (13/12/2015) siang itu.
Megawati juga satu-satunya orang yang membubuhkan tanda tangan di batu prasasti hitam bertuliskan ‘Pengisian Awal Waduk Titab Ularan’ sebagai tanda dimulainya awal impounding bendungan.
Peristiwa ini menggelitik netizen, Senin (14/12/2015) tak sedikit yang mempertanyakan kenapa Megawati menandatangani prasasti karena sekarang bukan seorang pejabat. Tak lama setelah berita peresmian ini, berbagai tanggapan dan komentar miring di media sosial khususnya facebook bermunculan.
“Bukan presiden, bukan gubernur, bukan bupati, bukan camat, bukan siapa-siapa (hanya ketua partai), kok bisa meresmikan proyek negara yang dibiayai uang rakyat? Ini negeri paling lucu deh, suwer..... ” tulis akun Joni Ariadinata.
Meski secara langsung tak menanggapi protes dari netizen, namun pernyataan Megawati ini sedikit menjawab keingintahuan khalayak kenapa Megawati yang meresmikan waduk terbesar ini.
Ini kisahnya mengapa Megawati yang melakukan peresmian.
Megawati mengungkapkannya sendiri saat memberikan sambutan.
“Sebetulnya saya sendiri kaget, surprise diminta begini. Kan tadinya saya hanya ikut saja dengan pak Basuki (Menteri PUPR) ke sini, ingin melihat sendiri kalau air masuk ke dalam bendungan terus ditutup itu seperti apa toh."
"Ternyata malah ada sedikit seremoni, ada penyambutan juga,” terang Megawati yang berkalung rangkaian bunga berwarna oranye dari panitia saat membubuhkan tanda tangan di prasasti peresmian impounding. Dalam prasasti segi empat yang ditandatangani Megawati itu tidak ada satupun kata yang menyebutkan Megawati sebagai apa.
Tulisan dalam prasasti itu berbunyi sbb:
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Pengisian Awal Waduk Titab-Ularan
Dimulai Oleh
……………………….(ruang tanda tangan Megawati)
Ibu Megawati Soekarno Putri Buleleng, 13 Desember 2015
Selain Basuki Hadimuljono dan AAGN Puspayoga, para pejabat lain yang hadir dalam seremoni itu adalah Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Kementerian PUPR, Mudjiadi, Kepala Pusat Bendungan Imam Santoso, dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Sedangkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, dan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta tidak tampak hadir.
Bendungan Terbesar Senilai Rp 486 Miliar
Bendungan Titab merupakan bendungan ke-6 yang dimiliki Provinsi Bali .
Namun demikian, dengan kapasitas tampung airnya sebanyak 12 juta Meter Kubik (M3) menjadikan
Bendungan Titab saat ini adalah yang terbesar di
Provinsi Bali .
Lima bendungan lain di Bali adalah Bendungan Palasari (Jembrana), Bendungan Gerokgak (Buleleng),
Bendungan Telaga Tunjung (Tabanan), Bedungan Benel (Jembrana), dan Waduk Muara (Denpasar). Bendungan Titab yang ada di Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng merupakan bendungan ke-6 yang dimiliki Provinsi Bali .
Namun demikian, dengan kapasitas tampung airnya sebanyak 12 juta Meter Kubik (M3) menjadikan
Bendungan Titab saat ini adalah yang terbesar di
Provinsi Bali .
Lima bendungan lain di Bali adalah Bendungan Palasari (Jembrana), Bendungan Gerokgak (Buleleng),
Bendungan Telaga Tunjung (Tabanan), Bedungan Benel (Jembrana), dan Waduk Muara (Denpasar).
Megawati juga satu-satunya orang yang membubuhkan tanda tangan di batu prasasti hitam bertuliskan ‘Pengisian Awal Waduk Titab Ularan’ sebagai tanda dimulainya awal impounding bendungan yang menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 486 miliar itu.
Proses pengisian air yang dimulai kemarin diperkirakan akan memakan waktu 2-3 bulan untuk tuntas, sehingga Bendungan Titab bisa berfungsi secara optimal. (Tribun Bali/Tribun Timur)
sumber : m.tribunnews.com/regional/2015/12/14/netizen-protes-persemian-waduk-terbesar-di-bali-ini-kata-megawati?page=5
Ada hal menarik dalam acara resmi yang menandai pengisian air bendungan yang terletak di Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng itu.
Berdasarkan siaran pers Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam (Ditjen SDA) Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) yang diterima media, disebutkan bahwa pengisian itu secara resmi dijadwalkan akan dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan dihadiri para pejabat terkait serta Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri .
Namun demikian, tatkala acara berlangsung, impounding itu ditandai dengan pemencetan sirene yang dilakukan oleh Megawati.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan para pejabat lainnya, salah-satunya Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga, mendampingi Megawati dan menyaksikan momen pemencetan sirine pada Minggu (13/12/2015) siang itu.
Megawati juga satu-satunya orang yang membubuhkan tanda tangan di batu prasasti hitam bertuliskan ‘Pengisian Awal Waduk Titab Ularan’ sebagai tanda dimulainya awal impounding bendungan.
Peristiwa ini menggelitik netizen, Senin (14/12/2015) tak sedikit yang mempertanyakan kenapa Megawati menandatangani prasasti karena sekarang bukan seorang pejabat. Tak lama setelah berita peresmian ini, berbagai tanggapan dan komentar miring di media sosial khususnya facebook bermunculan.
“Bukan presiden, bukan gubernur, bukan bupati, bukan camat, bukan siapa-siapa (hanya ketua partai), kok bisa meresmikan proyek negara yang dibiayai uang rakyat? Ini negeri paling lucu deh, suwer..... ” tulis akun Joni Ariadinata.
Meski secara langsung tak menanggapi protes dari netizen, namun pernyataan Megawati ini sedikit menjawab keingintahuan khalayak kenapa Megawati yang meresmikan waduk terbesar ini.
Ini kisahnya mengapa Megawati yang melakukan peresmian.
Megawati mengungkapkannya sendiri saat memberikan sambutan.
“Sebetulnya saya sendiri kaget, surprise diminta begini. Kan tadinya saya hanya ikut saja dengan pak Basuki (Menteri PUPR) ke sini, ingin melihat sendiri kalau air masuk ke dalam bendungan terus ditutup itu seperti apa toh."
"Ternyata malah ada sedikit seremoni, ada penyambutan juga,” terang Megawati yang berkalung rangkaian bunga berwarna oranye dari panitia saat membubuhkan tanda tangan di prasasti peresmian impounding. Dalam prasasti segi empat yang ditandatangani Megawati itu tidak ada satupun kata yang menyebutkan Megawati sebagai apa.
Tulisan dalam prasasti itu berbunyi sbb:
Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Esa
Pengisian Awal Waduk Titab-Ularan
Dimulai Oleh
……………………….(ruang tanda tangan Megawati)
Ibu Megawati Soekarno Putri Buleleng, 13 Desember 2015
Selain Basuki Hadimuljono dan AAGN Puspayoga, para pejabat lain yang hadir dalam seremoni itu adalah Direktur Jenderal (Dirjen) SDA Kementerian PUPR, Mudjiadi, Kepala Pusat Bendungan Imam Santoso, dan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Sedangkan Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, dan Wakil Gubernur Ketut Sudikerta tidak tampak hadir.
Bendungan Terbesar Senilai Rp 486 Miliar
Bendungan Titab merupakan bendungan ke-6 yang dimiliki Provinsi Bali .
Namun demikian, dengan kapasitas tampung airnya sebanyak 12 juta Meter Kubik (M3) menjadikan
Bendungan Titab saat ini adalah yang terbesar di
Provinsi Bali .
Lima bendungan lain di Bali adalah Bendungan Palasari (Jembrana), Bendungan Gerokgak (Buleleng),
Bendungan Telaga Tunjung (Tabanan), Bedungan Benel (Jembrana), dan Waduk Muara (Denpasar). Bendungan Titab yang ada di Desa Ularan, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng merupakan bendungan ke-6 yang dimiliki Provinsi Bali .
Namun demikian, dengan kapasitas tampung airnya sebanyak 12 juta Meter Kubik (M3) menjadikan
Bendungan Titab saat ini adalah yang terbesar di
Provinsi Bali .
Lima bendungan lain di Bali adalah Bendungan Palasari (Jembrana), Bendungan Gerokgak (Buleleng),
Bendungan Telaga Tunjung (Tabanan), Bedungan Benel (Jembrana), dan Waduk Muara (Denpasar).
Megawati juga satu-satunya orang yang membubuhkan tanda tangan di batu prasasti hitam bertuliskan ‘Pengisian Awal Waduk Titab Ularan’ sebagai tanda dimulainya awal impounding bendungan yang menghabiskan biaya pembangunan sebesar Rp 486 miliar itu.
Proses pengisian air yang dimulai kemarin diperkirakan akan memakan waktu 2-3 bulan untuk tuntas, sehingga Bendungan Titab bisa berfungsi secara optimal. (Tribun Bali/Tribun Timur)
sumber : m.tribunnews.com/regional/2015/12/14/netizen-protes-persemian-waduk-terbesar-di-bali-ini-kata-megawati?page=5
0
2.2K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan