- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Masya Alloh] Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah


TS
kuping.najwa
[Masya Alloh] Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah
Quote:
Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah
Kamis, 10 Desember 2015 | 12:43 WIB
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
![[Masya Alloh] Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah](https://dl.kaskus.id/assets.kompas.com/data/photo/2015/12/10/122301920151210-112140780x390.JPG)
Dua ibu dimarahi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akibat diduga menyalahgunakan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kamis (10/12/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dicegat dua wanita paruh baya. Mereka mengadu perihal pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Basuki menerima aduan kedua wanita berjilbab tersebut. Sekitar dua menit meladeni laporan itu, Basuki menjawab dengan nada meninggi. Dia menuding ibu itu termasuk oknum penyeleweng KJP.
"Ibu kenapa cairin duit KJP di toko? Ini bukan tokonya yang salah, melainkan Ibu yang salah," kata Basuki.
"Bukan cuma toko yang maling. Ibu juga maling. Catat namanya, periksa, penjarain aja dia," kata Basuki ketus sambil terus menunjuk-nunjuk dua wanita itu.
Ia kemudian menginstruksikan ajudannya untuk mencatat nama wanita pelapor KJP tersebut.
Muka Basuki terlihat memerah ketika memarahi mereka. Tindakan Basuki itu sempat menarik perhatian para pegawai negeri sipil (PNS) DKI dan anggota DPRD DKI yang berseliweran di Gedung DPRD.
Muka kedua wanita itu terlihat terus menunduk dan kebingungan akibat diancam serta dimarahi Basuki. Kemudian, ajudan Basuki mencatat data pelapor KJP.
Setelah mendengar aduan sang Ibu, ajudan Basuki mengimbau agar mengadu di Balai Kota saja, bukan di Gedung DPRD.
"Nanti kalau mau mengadu lagi, di Balai Kota saja, Bu. Kalau di sini enggak enak, susah bicaranya juga," kata ajudan itu.
Kemudian, salah seorang wanita yang bernama Yusri Isnaeni mengaku hanya berniat bertanya kepada Basuki perihal pencairan dana KJP. Kini, dana KJP sudah tidak bisa ditarik tunai, tetapi melalui sistem non-tunai.
"Saya bingung, Pak Gubernur malah menyalahkan saya. Mungkin Pak Gubernur malu kali ya kenapa saya cerita di umum, harusnya kalau beliau datang ke kantor, ngomong secara lisan dan tidak dibuka untuk umum. Saya ingin ada perubahan mekanisme penggunaan KJP, jangan dipersulit," kata Yusri.
Kamis, 10 Desember 2015 | 12:43 WIB
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Dua ibu dimarahi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akibat diduga menyalahgunakan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kamis (10/12/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Seusai mengikuti rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dicegat dua wanita paruh baya. Mereka mengadu perihal pencairan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Basuki menerima aduan kedua wanita berjilbab tersebut. Sekitar dua menit meladeni laporan itu, Basuki menjawab dengan nada meninggi. Dia menuding ibu itu termasuk oknum penyeleweng KJP.
"Ibu kenapa cairin duit KJP di toko? Ini bukan tokonya yang salah, melainkan Ibu yang salah," kata Basuki.
"Bukan cuma toko yang maling. Ibu juga maling. Catat namanya, periksa, penjarain aja dia," kata Basuki ketus sambil terus menunjuk-nunjuk dua wanita itu.
Ia kemudian menginstruksikan ajudannya untuk mencatat nama wanita pelapor KJP tersebut.
Muka Basuki terlihat memerah ketika memarahi mereka. Tindakan Basuki itu sempat menarik perhatian para pegawai negeri sipil (PNS) DKI dan anggota DPRD DKI yang berseliweran di Gedung DPRD.
Muka kedua wanita itu terlihat terus menunduk dan kebingungan akibat diancam serta dimarahi Basuki. Kemudian, ajudan Basuki mencatat data pelapor KJP.
Setelah mendengar aduan sang Ibu, ajudan Basuki mengimbau agar mengadu di Balai Kota saja, bukan di Gedung DPRD.
"Nanti kalau mau mengadu lagi, di Balai Kota saja, Bu. Kalau di sini enggak enak, susah bicaranya juga," kata ajudan itu.
Kemudian, salah seorang wanita yang bernama Yusri Isnaeni mengaku hanya berniat bertanya kepada Basuki perihal pencairan dana KJP. Kini, dana KJP sudah tidak bisa ditarik tunai, tetapi melalui sistem non-tunai.
"Saya bingung, Pak Gubernur malah menyalahkan saya. Mungkin Pak Gubernur malu kali ya kenapa saya cerita di umum, harusnya kalau beliau datang ke kantor, ngomong secara lisan dan tidak dibuka untuk umum. Saya ingin ada perubahan mekanisme penggunaan KJP, jangan dipersulit," kata Yusri.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...ampaign=khiprd
Quote:
Ini Alasan Ahok Bentak Ibu yang Mengadu soal KJP
Senin, 14 Desember 2015 | 10:58 WIB
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
![[Masya Alloh] Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah](https://dl.kaskus.id/assets.kompas.com/data/photo/2015/12/10/122447020151210-112224780x390.JPG)
Wanita dimarahi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akibat diduga menyalahgunakan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kamis (10/12/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan alasannya membentak seorang ibu yang mengadu perihal Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada Kamis (10/12/2015) lalu.
"Kami lagi cek. Prinsipnya dia sudah mengakui kalau dia menarik kontan KJP," kata Basuki di Balai Kota, Senin (14/12/2015).
Padahal, lanjut dia, kini KJP sudah tidak bisa ditarik tunai lagi. KJP hanya dapat digunakan secara non-tunai atau tap melalui alat electronic data capture (EDC).
Menurut Basuki, toko yang mencairkan dana KJP juga bermain sehingga Basuki mengatakan bakal mengkaji masalah itu lebih lanjut.
"Kalau perlu, kami lapor sekali. Jadi, banyak sekali toko itu jualan duit lebih untung dibanding jualan barang," kata Basuki.
Sebab, lanjut dia, ibu itu juga memberi "komisi" sebesar 10 persen untuk toko tersebut. "Toko ini jualan duit dapat 10 persen, itu kejahatan. Yang main-main kayak gitu, kami akan coret (KJP-nya)," kata Basuki.
Basuki sebelumnya memarahi perempuan bernama Yusri Isnaeni. Perempuan itu mencegat Basuki yang baru mengikuti rapat Badan Anggaran DPRD DKI.
[Baca: Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah]
"Bukan cuma toko yang maling. Ibu juga maling. Catat namanya, periksa, penjarain saja dia," kata Basuki ketus sambil terus menunjuk-nunjuk Yusri dan seorang rekannya.
Sementara itu, Yusri mengaku hanya berniat bertanya kepada Basuki perihal pencairan dana KJP. Sebab, menurut Yusri, KJP memang tidak bisa dicairkan.
Yusri mengaku mencairkan dana KJP di toko di Pasar Koja, Jakarta Utara. Toko tersebut yang meminta Yusri mencairkan dana KJP.
Yusri mengatakan, dana KJP itu akan dia gunakan untuk membeli perlengkapan putrinya.
"Kata tokonya kalau mau belanja seragam sekolah harus dicairkan dulu uangnya. Kok malah saya yang disalahkan Pak Gubernur, saya hanya menyampaikan keluhan saya. Tolong atas nama anak saya, jangan dicabut KJP-nya, kalau dicabutPak Gubernur keterlaluan banget, mau menang sendiri," kata Yusri.
Senin, 14 Desember 2015 | 10:58 WIB
KOMPAS.com/Kurnia Sari Aziza
Wanita dimarahi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akibat diduga menyalahgunakan dana Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kamis (10/12/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan alasannya membentak seorang ibu yang mengadu perihal Kartu Jakarta Pintar (KJP) pada Kamis (10/12/2015) lalu.
"Kami lagi cek. Prinsipnya dia sudah mengakui kalau dia menarik kontan KJP," kata Basuki di Balai Kota, Senin (14/12/2015).
Padahal, lanjut dia, kini KJP sudah tidak bisa ditarik tunai lagi. KJP hanya dapat digunakan secara non-tunai atau tap melalui alat electronic data capture (EDC).
Menurut Basuki, toko yang mencairkan dana KJP juga bermain sehingga Basuki mengatakan bakal mengkaji masalah itu lebih lanjut.
"Kalau perlu, kami lapor sekali. Jadi, banyak sekali toko itu jualan duit lebih untung dibanding jualan barang," kata Basuki.
Sebab, lanjut dia, ibu itu juga memberi "komisi" sebesar 10 persen untuk toko tersebut. "Toko ini jualan duit dapat 10 persen, itu kejahatan. Yang main-main kayak gitu, kami akan coret (KJP-nya)," kata Basuki.
Basuki sebelumnya memarahi perempuan bernama Yusri Isnaeni. Perempuan itu mencegat Basuki yang baru mengikuti rapat Badan Anggaran DPRD DKI.
[Baca: Dua Ibu Bertanya Dana KJP Tak Bisa Ditunaikan, Ahok Malah Marah]
"Bukan cuma toko yang maling. Ibu juga maling. Catat namanya, periksa, penjarain saja dia," kata Basuki ketus sambil terus menunjuk-nunjuk Yusri dan seorang rekannya.
Sementara itu, Yusri mengaku hanya berniat bertanya kepada Basuki perihal pencairan dana KJP. Sebab, menurut Yusri, KJP memang tidak bisa dicairkan.
Yusri mengaku mencairkan dana KJP di toko di Pasar Koja, Jakarta Utara. Toko tersebut yang meminta Yusri mencairkan dana KJP.
Yusri mengatakan, dana KJP itu akan dia gunakan untuk membeli perlengkapan putrinya.
"Kata tokonya kalau mau belanja seragam sekolah harus dicairkan dulu uangnya. Kok malah saya yang disalahkan Pak Gubernur, saya hanya menyampaikan keluhan saya. Tolong atas nama anak saya, jangan dicabut KJP-nya, kalau dicabutPak Gubernur keterlaluan banget, mau menang sendiri," kata Yusri.
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Khlwp
Masya Alloh, wanita berhijab dizholimin gub tapir


0
7.4K
Kutip
77
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan