Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pol.iceAvatar border
TS
pol.ice
(Pungli Dimana-mana!) Kang Mawar dan Uang Siluman 3 Jutaan Lebih
Kang Mawar dan Uang Siluman 3 Jutaan Lebih

Sumber

Ternyata kehidupan di pinggir jalanan ibukota itu sangat keras kawan. Kemarin siang ketika berada dalam kabin commuter line menuju Depok aku duduk bersebelahan dengan seorang pedagang gorengan—sebut saja Kang Mawar hehehe. Kami banyak ngobrol sambil membunuh waktu, hingga membuat perjalanan terasa cepat sekali, saking asyiknya ngobrol nggak terasa sampe di Stasiun UI Depok.

Iya, Kang Mawar bercerita; dia adalah seorang pedagang gorengan di daerah sebuah toko swalayan besar di bilangan Jakarta Timur. Dia sudah lama berdagang di lokasi itu—yang memang gerobaknya terparkir memakan bagian jalan beraspal milik pemerintah. Apa yang dia jual? Ada cireng, pisgor, risol, tahu, bakwan dan teman teman sebangsa setanah airnya. Harga per potong Rp.1000,-.

Nah yang membuatku takjub adalah besarnya “biaya siluman” yang harus dia bayarkan tanpa kuitansi ke oknum dan preman sontoloyo yang bergentayangan di daerah situ. “Iya pak, dalam sehari saya harus kasih minimal dua orang preman, besarnya masing masing sekian. Lalu dari pengurus lingkungan. Belum lagi bulanannya sekian juta ke oknum, plus “sewa tahunan” sebesar 7 juta ke preman”, kata Kang Mawar datar.

Eh busyet gumamku. Lalu aku keluarkan HP butut berkalkulatorku, ketak ketik ketak ketik…, amazing! Kang Mawar dalam setahun sebulan paling tidak dipungli sebesar Rp.3.590.000,-!! Kalo disetahunkan menjadi Rp.43.080.000,-!!! Ini sinting kataku! Bagaimana mungkin tukang gorengan seharga seribu perak sebiji dipaksa membayar pungli sebesar Rp.120.000,-an sehari?!?!??!! “Itu juga belum kalo ada yang nyomot gorengan saya plus minta rokok pak”, imbuh Kang Mawar. Blaik!

Kalo mau jujur, Kang Mawar juga keliru telah berdagang di pinggir jalan, bahkan memakan badan jalan juga. Itu jelas akan menyebabkan perlambatan bahkan kemacetan lalu lintas. Nah kekeliruan yang entah dia sadari atau tidak ini kemudian dioptimalkan oleh munyuk munyuk tak berwelas asih yang tega menyedot darah Kang Mawar hingga dia jadi begeng kaya gitu. Dan, ini telah berjalan sejak lama sekaliiii…………….

Ayo pak Ahok, ini ada kesempatan untuk gebuk oknum oknum nakal penghisap darah pedagang gorengan ini pak, mohon ditertibkan pak. Ini kasian Kang Mawar dan teman temannya pak, masa revenue harian dia justru lebih banyak dipungli sama preman preman—baik yang berseragam maupun tidak?

Eh gak terasa, di depan mata kami ada bis kuning…, yang siap menghantarkan kami ke halte tujuan. Saya pun menyalami Kang Mawar, sambil mengatakan “yang sabar ya pak, itu uang bapak yang mereka sedot kalo bapak nggak ikhlas, maka akan jadi penyakit ke anak cucu preman preman itu”. Kang Mawar menjawab lirih “iya pak, terima kasih”…., dan kami pun berpisah seiring aku menaiki bis kuning yang sudah disesaki mahasiswi kinyis kinyis.

--

Busett kalo tulisan ini bener, kacauw banget pungli2 di ibukota emoticon-Hammer
0
7.9K
69
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan