- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Antareja Sudah Menembus 214 Meter
TS
killergodnana
Antareja Sudah Menembus 214 Meter
Quote:
JAKARTA, KOMPAS — Antareja, mesin bor pembuat terowongan untuk transportasi cepat massal (MRT) di Jakarta, hingga Jumat (6/11) terus bekerja di bawah tanah menembus tanah liat berpasir. Antareja yang mulai beroperasi pada 21 September seusai diresmikan Presiden Joko Widodo di sekitar Bundaran Senayan hingga Kamis lalu telah membuat terowongan sepanjang 214 meter.
”Saat ini, kepala bor sudah sejajar dengan Ratu Plaza (pusat perbelanjaan),” kata Arif Rahmat dari Project Control and Reporting Division PT MRT Jakarta di titik pengeboran Antareja di kedalaman 13 meter, Kamis.
Setiap hari, jika tanpa halangan, Antareja bisa mengebor sepanjang 9 meter-10,5 meter. Dengan kecepatan itu, terowongan akan sampai di titik stasiun Senayan sekitar akhir November. Perkiraan itu bisa lebih cepat jika terowongan masuk di Stasiun Senayan bisa selesai lebih awal. ”Masih terus dikerjakan,” ujar Wakil Manajer Proyek Jaya Konstruksi Fadil Yanuarman.
Proyek pembangunan terowongan rel MRT pada segmen Patung Pemuda hingga Setiabudi sepanjang 3,89 kilometer menjadi tanggung jawab konsorsium Shimizu-Obayashi-Wijaya Karya-Jaya Konstruksi.
Diameter dalam terowongan itu 6,05 meter setelah dilapisi beton melingkar setebal 25 sentimeter. Udara di dalam terowongan pengap dengan suhu ruang sekitar 40 derajat celsius.
Untuk menambah pasokan oksigen dan mengurangi kelembaban, dialirkan udara segar melalui pipa khusus yang ditempel di langit-langit terowongan. Satu-satunya mesin pendingin berada di bilik operator bor, sekitar 10 meter di belakang mata bor.
”Saat mesin bor berhenti bekerja, temperatur di dekat kepala bor bisa sekitar 32 derajat celsius,” kata Arif.
Pada Kamis sekitar pukul 10.00 itu, Antareja sedang ”mengaso”. Kurang dari 20 pekerja memasang panel dinding beton pelapis terowongan. Satu paket segmen beton diturunkan lewat lubang khusus, lalu diangkut menggunakan kereta (lori) menuju lokasi mata bor.
Untuk membentuk satu ”gelang terowongan” diperlukan enam panel beton berbagai ukuran dan kemiringan. Dari titik pertama, terowongan berbelok ke kanan dengan kemiringan lantai 2 persen. Kondisi itu membuat pembentuk terowongan harus presisi. Setiap panel beton diberi kode baris (barcode) berisi data detail pemasangan.
Mesin bor Antareja
Mesin bor Antareja berdiameter 6,7 meter dan membuat lubang bergaris tengah 6,55 meter. Namun, karena terowongan dilapisi segmen beton setebal 25 sentimeter, ruang tersisa untuk MRT menjadi berdiameter 6,05 meter. Mesin bor terowongan (TBM) itu berbobot total 323 ton. Ditambah platform penyokong operasional, mesin itu memiliki panjang 43 meter atau hampir setara panjang empat bus.
Antareja berhenti mengebor tiap 1,5 meter. Ketika berhenti, pekerja memasang panel-panel beton melingkar tersebut.
Menurut kajian geoteknis, tanah di Jalan Sudirman didominasi tanah liat lembek/aluvial. Sifat dan jenis tanah menentukan jenis TBM yang digunakan. ”Untuk tanah Jakarta, TBM yang cocok shield machine with earth pressure balance/EPB (mesin bor berperisai baja dan berteknologi penyeimbang tekanan bumi),” ujar Arif.
Teknologi EPB memastikan bor bekerja dengan tetap menyeimbangkan tekanan dari tanah terhadap bor. Dengan demikian, tanah tidak akan runtuh dan merobohkan gedung, jalan, serta semua yang ada di permukaan tanah.
Caranya, tanah hasil galian TBM tidak langsung dialirkan keluar, tetapi ada yang disimpan sementara di dalam ruangan di belakang kepala bor. Hal itu untuk memberi tekanan yang menyeimbangkan tekanan tanah di hadapan kepala bor.
Agar mudah menggali, kepala bor menyuntikkan bahan kimia polimer ke tanah. Tanah bercampur polimer menjadi lumpur dan mudah disedot serta diangkut. Polimer juga memungkinkan tanah tidak gugur hingga panel beton dipasang melingkar.
Kepala bor berotasi dua menit per putaran. Antareja ditargetkan mencapai lokasi Stasiun Setiabudi akhir 2016. Dalam bulan ini, mesin bor lain siap menggali terowongan alur sejajar berjarak 12 meter di sisi timur. Namanya Antasena.
Sumber
Sudah 200 meter lebih pengeborannya dimulai , semoga lancar dan tanpa gangguan. Dan bulan ini tbm yang kedua akan segera mengebor
__________________________________________________________________________________________________________
Pengerjaan MRT Jalan Terus Meski Jakarta Diguyur Hujan
Quote:
Menurut Ahok, hujan yang mengguyur ibu kota tidak mengganggu jalannya pengerjaan proyek MRT.
GAMBIR – Sebentar lagi memasuki musim penghujan. Sejumlah langkah antisipasi banjir telah dilaksanakan Pemprov DKI Jakarta. Mulai dari normaliasi sungai, pengerukan waduk dan membersihkan saluran air dari sampah.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun memastikan bahwa proyek Mass Rapid Transit (MRT) tidak akan mengalami hambatan selama musim hujan. "Pembangunan MRT tetap, jalan terus," ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (3/11/2015).
Diketahui, proyek MRT telah groundbreaking atau peletakan batu pertama sejak 10 Oktober 2013. Saat itu, groundbreaking diresmikan oleh gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
Menurut Ahok, hujan yang mengguyur ibu kota tidak mengganggu jalannya pengerjaan proyek MRT. Sebab, semua kemungkinan kendala teknis telah diantisipasi oleh pihak kontraktor. “Enggak ada masalah (kendala), enggak ada masalah,” kata Ahok.
Sumber
__________________________________________________________________________________________________________
Sudah Dikosongkan, Pasar Blok A Fatmawati Tunggu Dirobohkan
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Blok A Fatmawati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/11) siang sudah ditinggalkan para pedagang.
Pasar dengan luas sekitar 4.093 itu rencananya akan direvitalisasi oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya pada awal 2016 mendatang.
Konsep Mix Used Development akan dirancang dalam revitalisasi Pasar Blok A. Nanti, lokasi itu bukan hanya menjadi pasar, melainkan beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti hotel yang terintegrasi dengan MRT.
Pasar Blok A dikenal sebagai pusat niaga. Lokasi Pasar Blok A memang dekat dengan beberapa lokasi seperti Blok M dan Pasar Cipete.
Di samping itu, lokasi itu aman karena berdekatan dengan Mapolrestro Jakarta Selatan.
Pantauan Warta Kota, bangunan tiga beberapa truk dari pihak ketiga sedang mengangkut kayu-kayu bekas bangunan. Kios-kios pedagang pada pasar dengan tiga lantai itu sudah mulai kosong.
Pedagang dipindahkan ke lokasi sementara di dekat Taman Sambas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dedi (45), salah seorang warga RT 6, Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa para pedagang sudah mulai direlokasi pada Sabtu (28/10) lalu.
Kemarin, para pedagang sudah mulai direlokasi dan mulai berdagang di tempat penampungan sementara.
"Pedagang sudah pindah. Sekarang cuman lagi ngangkut-ngangkutin kayu aja. Denger-denger rencananya mau diambrukin," kata Dedi di Pasar Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/11/2015).
Menurut dia, masyarakat sekarang tidak bisa membeli barang dagangan di Pasar Blok A. Sehingga, warga lebih memilih ke Pasar Cipete dan Pasar Sayur yang letaknya di seberang Pasar Blok A.
"Untungnya ada pasar lainnya jadi bisa cari bahan di tempat lain," ujarnya.
Dibangun awal tahun
Dihubungi secara terpisah, Manager Area Wilayah 1 Jakarta Selatan, Noorman Adi, proses pembongkaran akan berlangsung selama 60 hari.
Setelah itu, baru tahap revitalisasi pasar yang dilengkapi beberapa fasilitas seperti hotel dan stasiun MRT.
Untuk anggarannya, dia mengaku tidak mengetahui. Karena kerja sama dengan pihak pengembang.
Namun, dia mengklaim bahwa 87 persen dari 638 pedagang sudah menyetujui revitalisasi tersebut.
"Jadi pedagang memberikan surat pernyataan setuju dan per orangan menandatangani surat pernyataan setuju revitalisasi," ujar Noorman.
Menurut Noorman, pembangunan Pasar Blok A memiliki konsep Mix Used Development.
Para pedagang kini sudah ditampung di Tempat Penampung Sementara Pasar Blok A di Jalan Sambas.
"Kita sudah lakukan sosialisasi kepada para pedagang. Karena selama pembangunan akan berdagang sementara disana," ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2004 lalu masa hak pakai para pedagang telah habis. Hal ini sesuai dengan umur bangunan yang sudah 20 tahun.
"Jadi nanti pedagang existing yang akan nempati kios dan los setelah selesai dibangun. Untuk biaya hak pakai Rp 13 juta sampai Rp 35 juta per meter untuk 20 tahun," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat sekarang tidak bisa membeli barang dagangan di Pasar Blok A. Sehingga, warga lebih memilih ke Pasar Cipete dan Pasar Sayur yang letaknya di seberang Pasar Blok A.
"Untungnya ada pasar lainnya jadi bisa cari bahan di tempat lain," ucapnya. Sumber
Pasar dengan luas sekitar 4.093 itu rencananya akan direvitalisasi oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya pada awal 2016 mendatang.
Konsep Mix Used Development akan dirancang dalam revitalisasi Pasar Blok A. Nanti, lokasi itu bukan hanya menjadi pasar, melainkan beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti hotel yang terintegrasi dengan MRT.
Pasar Blok A dikenal sebagai pusat niaga. Lokasi Pasar Blok A memang dekat dengan beberapa lokasi seperti Blok M dan Pasar Cipete.
Di samping itu, lokasi itu aman karena berdekatan dengan Mapolrestro Jakarta Selatan.
Pantauan Warta Kota, bangunan tiga beberapa truk dari pihak ketiga sedang mengangkut kayu-kayu bekas bangunan. Kios-kios pedagang pada pasar dengan tiga lantai itu sudah mulai kosong.
Pedagang dipindahkan ke lokasi sementara di dekat Taman Sambas, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dedi (45), salah seorang warga RT 6, Kelurahan Pulo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, mengatakan bahwa para pedagang sudah mulai direlokasi pada Sabtu (28/10) lalu.
Kemarin, para pedagang sudah mulai direlokasi dan mulai berdagang di tempat penampungan sementara.
"Pedagang sudah pindah. Sekarang cuman lagi ngangkut-ngangkutin kayu aja. Denger-denger rencananya mau diambrukin," kata Dedi di Pasar Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (6/11/2015).
Menurut dia, masyarakat sekarang tidak bisa membeli barang dagangan di Pasar Blok A. Sehingga, warga lebih memilih ke Pasar Cipete dan Pasar Sayur yang letaknya di seberang Pasar Blok A.
"Untungnya ada pasar lainnya jadi bisa cari bahan di tempat lain," ujarnya.
Dibangun awal tahun
Dihubungi secara terpisah, Manager Area Wilayah 1 Jakarta Selatan, Noorman Adi, proses pembongkaran akan berlangsung selama 60 hari.
Setelah itu, baru tahap revitalisasi pasar yang dilengkapi beberapa fasilitas seperti hotel dan stasiun MRT.
Untuk anggarannya, dia mengaku tidak mengetahui. Karena kerja sama dengan pihak pengembang.
Namun, dia mengklaim bahwa 87 persen dari 638 pedagang sudah menyetujui revitalisasi tersebut.
"Jadi pedagang memberikan surat pernyataan setuju dan per orangan menandatangani surat pernyataan setuju revitalisasi," ujar Noorman.
Menurut Noorman, pembangunan Pasar Blok A memiliki konsep Mix Used Development.
Para pedagang kini sudah ditampung di Tempat Penampung Sementara Pasar Blok A di Jalan Sambas.
"Kita sudah lakukan sosialisasi kepada para pedagang. Karena selama pembangunan akan berdagang sementara disana," ucapnya.
Dia menjelaskan bahwa sejak tahun 2004 lalu masa hak pakai para pedagang telah habis. Hal ini sesuai dengan umur bangunan yang sudah 20 tahun.
"Jadi nanti pedagang existing yang akan nempati kios dan los setelah selesai dibangun. Untuk biaya hak pakai Rp 13 juta sampai Rp 35 juta per meter untuk 20 tahun," ujarnya.
Menurut dia, masyarakat sekarang tidak bisa membeli barang dagangan di Pasar Blok A. Sehingga, warga lebih memilih ke Pasar Cipete dan Pasar Sayur yang letaknya di seberang Pasar Blok A.
"Untungnya ada pasar lainnya jadi bisa cari bahan di tempat lain," ucapnya. Sumber
Diubah oleh killergodnana 07-11-2015 12:12
0
7K
Kutip
53
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan