Hedonisme. Pembodohan publik dengan menghadirkan tayangan sinetron yang penuh dengan gaya hidup hedonis. Gaya hidup sombong, mencari kepuasan dan kesenangan selama masih hidup dengan mementingkan kehidupan dunia dan melupakan kehidupan akhirat. Itulah pesan moral paling 'JELAS' yang disimpulkan dari program acara di media Televisi yaitu 'Sinetron' di Tanah Air.

Sinetron-sinetron di Indonesia telah banyak menyimpang dari norma kesopanan. Cerita yang dihadirkan tidak jauh-jauh dari gaya hidup 'hedonis', yang diwarnai dengan adegan bully-bully-an para pelajar sekolah (SMP-SMA-Mahasiswa), persaingan dalam merebutkan pacar, adegan tawuran, pembunuhan, pencurian, dan masih banyak lagi adegan negatif yang hanya semakin meracuni pikiran generasi muda di Tanah Air ini.

Tidak banyak pesan positif yang bisa diambil dari tontonan atas nama 'SINETRON' tersebut, lebih banyak mudaratnya (nilai negatif) yang malah berdampak buruk pada kelakuan remaja di luar 'dunia akting fiktif -sinetron'. Karena memang kenyataannya dampak buruk pengrusakan moral terhadap generasi muda telah terlihat nyata dewasa ini.

Pendidikan moral (akhlak) adalah bagian terpenting yang menjadi perhatian serius kita semua (sebagai warga negara Indonesia yang peduli dengan nasib generasi muda Tanah Air) untuk diperbaiki. Seorang muslim yang baik akidahnya akan melahirkan generasi-generasi penerus yang baik pula akidah dan akhlaknya. Karena muslim yang baik akidahnya akan menuntun dan mendidik anak-anak dan istri (keluarga) mereka tentang mana yang HAQ dan yang BATHIL. Dan muslim yang baik akidahnya juga akan mengajak saudara-saudaranya kepada KEBAIKAN dan mencegah KEMAKSIATAN, dengan tindakan, dengan ucapan, dengan bukti nyata.

Dan lewat tulisan ini pula saya ingin mengajak saudara se-Tanah Air Indonesia agar mau bersama-sama MENCERDASKAN generasi muda di Bumi Pertiwi ini, bergerak untuk perbaikan masa depan Indonesia.

Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk "menolong" Indonesia agar menjadi lebih baik ke depannya, salah satunya dengan "MENOLAK" tontonan TIDAK MENDIDIK yang dapat MERUSAK MORAL dan AKIDAH generasi muda (anak-anak kita) dari tontonan, sinetron, program TV dan infotaiment. Karena TV adalah 'media' utama yang paling banyak diakses oleh masyarakat, yang dengan cepat dapat meracuni pola pikir para penikmatnya.

Inget Bundo, Nyak, Mpok, Be, Neng, Kang, Bang, dan para orangtua semuanya di seluruh Tanah Air Indonesia. EFEK tontonan itu bukan hanya 1-2 hari saja, tapi akan mempengaruhi 'pola pikir, akhlak/moral/attitute' mereka sampai dewasa kelak.

Mari kita cegah maksiat dan cerdaskan Generasi muda Indonesia mulai dari sekarang. Jangan hanya menjadi penonton yang bisanya cuma mengeluh seperti :

"generasi Indonesia udah rusak dari dulunya"

"gimana mau maju ini bangsa kalau generasinya udah bobrok semua"

"gimana mau maju ini bangsa kalau pejabatnya pada KORUPSI makanin uang rakyat."

dan blablabla......

Anda juga memiliki harapan yang sama untuk kemajuan bangsa Indonesia, kan???

SAYA JUGA!!!

Mengeluh tentang KEBOBROKAN BANGSA hanya menunjukkan kalau mental "sang pengeluh" juga mulai terjangkiti penyakit 'bobrok',

Maka dari itu, mari bersama-sama kita memperbaiki 'lobang-lobang yang cacat-cacat itu" dari sekarang, dimulai dari memperbaiki sudut pandang kita tentang 'PERBAIKAN AKIDAH DAN AKHLAK' dari lingkungan KELUARGA (lingkup yang paling kecil) sebelum merambah ke lingkup lebih luas. jika AKIDAH seorang muslim baik, maka bisa dipastikan akhlaknya pun akan baik.

Mari selamatkan generasi muda #Indonesia dari TONTONAN MERUSAK MORAL.

Satu Cinta untuk Indonesia. save our young future generation.

I love Indonesia that's why i care about the young future generation (our ummah) in this country.

In Shaa Allah, Lillahita'ala.

Hasbunallah wanikmal wakeel.