Pendahuluan
Indonesia negara tercinta kita ini memiliki berbagai kebudayaan yang sangat beragam, dan masing-masing sangat berbeda sampai-sampai terkadang turis-turis saja gak percaya kalo suku A dan suku B itu sama-sama orang Indonesia bahkan ada yang bilang Indonesia itu ada di 2 benua yaitu Asia dan Oceania, Nah berbekal rasa keingintahuan ane, ane mencoba mencari tahu (walaupun sekedar lewat internet, belom sempet ke perpustakaan ) awalnya dari mana sih "orang Indonesia" itu? Wah apalagi Indonesia ini terbentuk dari pulau-pulau, kemungkinan leluhur kita berbeda-beda, oh iya ini sebelum adanya kerajaan ya gan (bahkan sebelum adanya suku-suku yang sekarang ada di Indonesia), jadi bener-bener menggali dari pendatang pertama yang menginjakan kaki di Indonesia.
Spoiler for Migrasi Pertama:
Quote:
Secara umum, sejarah populasi Indonesia dibagi dalam lima gelombang migrasi yang diawali dengan migrasi populasi Negrito (populasi yang memiliki karakter phenotype seperti Orang Asli di semenanjung Melayu),
kemudian setelah sekian lama menghuni Sundaland, sebagian populasi Negrito tersebut mulai meninggalkan Sundaland menuju Sahul (yang kemudian sering disebut dengan populasi Papua/Melanesia/Australoid) dan ke arah utara menuju daratan Asia Tenggara (yang selanjutnya menjadi leluhur populasi penutur Austroasiatik dan Austronesia). Kemudian ketika Last Glacial Maximum (LGM) terjadi, sebagian dari populasi penutur Austroasiatik, yang menghuni daratan Asia Tenggara, kembali migrasi ke kepulauan Nusantara. Dan pada pertengahan era Holocene, penutur Austronesia juga kembali ke kepulauan Nusantara dan menyebar ke arah Pasifik. Gelombang migrasi terakhir terjadi pada masa sejarah, dengan hadirnya pendatang-pendatang dari Arab, Persia, Gujarat, India selatan dan timur, yang meninggalkan jejak genetik cukup kuat pada populasi Nusantara saat ini.
Oke untuk menggalinya, paling tepat kita bisa lihat dari DNA.
ada 2 cara untuk melacak kembali garis keturunan prasejarah. Yang pertama adalah DNA Mitokondrial (mtDNA), yaitu DNA yang ditemukan diluar nukleus sel dan diwariskan lewat ibu. Yang kedua adalah Kromosom-Y (Y-DNA), diwariskan khusus dari ayah ke anak laki-laki (wanita tidak punya).
Berdasarkan Y-Chromosome, Sejarah populasi Indonesia secara umum terbagi atas lima gelombang migrasi:
Quote:
Gelombang pertama, menurut Karafet et al., (2010: Major east-west division underlies Y-chromosome stratification across Indonesia) berdasarkan garis keturunan maternal diwakili oleh mtDNA haplogroup M17a, M73, M47, N21, N22, R21, R22, dan R23,yang bisa ditelusuri kembali ke populasi macro-haplogroup M dan N serta R yang ada di Asia Tenggara.
Gelombang kedua, menurut Karafet et al., diwakili garis keturunan B4a, B4b, B4c, B4c1b3, B5a, B5b, B5b1, D dan E) yang berumur ~40.000 tahun. Bandingkan dengan Gelombang kedua dari Sunda ke Sahul (garis keturunan macrohaplogroup N yang menuju Australia, garis keturunan mtDNA R: P dan B di Wallacea dan Sahul; garis keturunan mtDNA M: M29’Q, M27, M28, serta M42a, M14 dan M15 di Australia). Berdasarkan keragaman yang berbeda dari masing-masing garis keturunan tersebut, sangat tidak mungkin bahwa setiap peristiwa migrasi membawa masing-masing garis keturunan tersebut ke Indonesia. Garis keturunan maternal tersebut memang sangat terkait dengan populasi Orang Asli di Semenanjung Melayu, namun berdasarkan data genetik, garis keturunan tersebut juga ditemukan di Indonesia. Mereka adalah populasi pertama Sundaland yang menyusuri sungai-sungai purba yang menghubungkan Semenanjung Melayu dengan Sundaland.
Gelombang ketiga, menurut Karafet et al. adalah migrasi Neolitik ke Asia Tenggara dan di sekitar Asia Tenggara. Beberapa diantaranya bisa jadi termasuk migrasi dari daratan Asia Tenggara, di bagian lain adalah perpindahan populasi dari pulau satu ke pulau yang lain di kepulauan Nusantara. Gelombang ketiga diwakili oleh garis keturunan mtDNA haplogroup M7b3, E1a1a, M7c3c, dan Y2. Saya berpendapat, bahwa gelombang ketiga di wakili oleh mtDNA haplogroup E (penanda genetik proto-Austronesia/proto-Malayo-Polynesia sebelum era Holocene) dan B4a1a yang dianggap sebagai penutur proto-Austronesia, bersama dengan mtDNA F1a1a dan N9a6 yang merupakan penanda genetik penutur Austroasiatik. Hal ini diperkuat oleh sebaran Y-DNA O2a1-M95, yang merupakan penanda genetik paternal penutur Austroasiatik. Gelombang ketiga ini seharusnya terjadi di masa LGM (~21-11.500 tahun yang lalu, sesuai dengan umur mtDNA dan Y-DNA yang terlibat).
Gelombang keempat, menurut Karafet et al. adalah migrasi di jaman sejarah, termasuk mereka yang terlibat dalam perdagangan maritim masa lalu, seperti India, Arab dan China. Meskipun frekuensinya rendah, garis keturunan paternal yang mewakili gelombang keempat ini banyak ditemukan di Indonesia bagian barat, sesuai dengan sebaran agama Hindu oleh para brahmana dari India timur, dan mungkin keturunan raja-raja India yang mendirikan dinasti di kerajaan-kerajaan Hindu di Nusantara, seperti dinasti Warman dari India selatan. Y-DNA H dan R1a1 dari India, dan J-M172 dari Arab/Persia, serta O-M134 dari China selatan. Menariknya, tidak ditemukan sebaran mtDNA dari masa sejarah dari luar Indonesia. Hubungan dagang dan penyebaran agama Hindu di Nusantara tidak melibatkan wanita migran. Konsekuensinya, pria migran tersebut mengambil istri dari populasi lokal. Saya berpandangan bahwa gelombang ke empat versi Karafet et al. adalah gelombang kelima, sedangkan gelombang ketiga versi Karafet adalah gelombang keempat. Karafet et al. tidak mempertimbangkan sebaran garis keturunan penutur Austroasiatik, yang frekuensinya cukup tinggi di Indonesia bagian barat (50-60%).
Catatan menarik dari Karafet et al. adalah bahwa garis keturunan mtDNA yang ditemukan di hampir seluruh wilayah Indonesia adalah M7c3c (yang menurutnya adalah penanda genetik maternal penutur Austroasiatik), garis keturunan yang juga ditemukan di Taiwan dan Filipina, namun tidak ditemukan di Oceania (Pasifik). Populasi Austronesia lebih terkarakterisasi dari keragaman genetiknya dibanding dengan kesamaan garis keturunan secara genetik. Dengan temuan ini, penutur Austronesia tidak hanya diwakili oleh Polynesian motif (B4a1a1a), sehingga bisa jadi B4a1a1a menyebarkan proto-Austronesia, sedangkan M7c3c lebih terkait dengan Malayo-Polynesia.
Yang ini lebih ke intermezzo saja karena ane tidak mendapat banyak informasi dan ane hanya membahas hubungan bahasa Indonesia-Jepang karena ini rasa penasaran yang muncul dari temen ane yang orang Jepang. Dan waktu itu temen ane yang lagi mampir ke Jepang dikira orang Okinawa, katanya sih mirip.
Quote:
Ada juga haploid unik yang hanya ditemukan pada sebagian kecil penduduk Indonesia saja, yaitu Y-DNA D2.
D2 terdapat di 36% garis keturunan pria Jepang dan uniknya hanya ditemukan di Jepang. Relasi terdekatnya tersebar di pulau Andaman, Indonesia, Cina Barat Daya, Mongolia dan Tibet. Gen ini berasal dari Afrika Timur 50,000 tahun yang lalu, pembawa gen pertama kemungkinan bermigrasi dari Samudera Hindia, melewati Indonesia, Jepang, Siberia Tenggara, dan Mongolia-Tibet.
yang menarik adalah ketika dilihat dari wajah-wajahnya gan, ada yang mirip-mirip orang Indonesia sekarang.
Pulau Andaman
Di pulau Andaman ini macem-macem gan, ada orang Nicobar, Jawara, dll.
Qiang Chinese
Taiwan Aborigin
Dari sudut pandang linguistik, Bahasa Indonesia/Melayu dan Jepang memiliki sedikit kemiripan, dan kemungkinan juga hanya kebetulan, namun sedikit menarik untuk dibahas.
Anda - Anata
Kamu - Kimi
Suka - Suki
Campur - Campuru (Nah dulu temen ane orang Mexico bilang di bahasanya 'Campuralo' artinya juga 'mix' tapi ane google ga ada, mungkin bahasa daerahnya? menarik juga sih kok bisa sama-sama ada 'campur'nya dan sama-sama artinya 'mix')
Ada yang bisa menambahkan?
Untuk budaya, Kremasi di Bali agak mirip dengan upacara Mikoshi Jepang dari cara memanggul kuilnya. Kalau ini kemungkinan karena pengaruh agama, yaitu Hinduisme dan Animisme, dimana di Jepang Shinto juga ada pengaruh dari Buddha (Buddha terlahir Hindu).
Kesimpulannya, Indonesia memang dari awalnya adalah tempat yang selalu didatangi orang dari berbagai tempat, itulah yang seharusnya menjadi kebanggaan Indonesia, Diversity. Memang motto "Bhineka Tunggal Ika" itu paling tepat dan pas untuk negara ini.
Ane jadi penasaran pengen test DNA, soalnya ane ada keturunan Yemen dari bokap, pengen tau DNAnya udah kecampur-campur dari mana aja
Mohon maaf kalau thread ane kurang jelas, ane jarang banget bikin thread, cuma ingin share aja. Kalau ada yang bisa menambahankan, silahkan....