1. Susahnya membeli tiket

Tiket kereta api adalah jenis tiket transportasi yang paling susah didapat. Apalagi ketika masa liburan. Walaupun sudah bisa memesan tiket lewat online tapi tetap saja susahnya minta ampun.

2. Mahalnya harga tiket

Ini ane tujukan untuk tiket kelas bisnis dan eksekutif. Untuk tiket kelas eksekutif jurusan jakarta-surabaya harga tiketnya bisa mencapai hampir 500 ribu. Harga tiket ini hampir sama dengan harga tiket pesawat terbang.

3. Harga makanan dan minuman yang mahal

Jika kita naek kereta trus merasa kelaparan atau kehausan di tengah perjalanan sementara kita tidak membawa bekal, maka mau nggak mau kita harus beli makanan dan minuman yang dijual di kereta. Yang jadi persoalan adalah harga dari makanan dan minuman itu yang menurut ane cukup tinggi. Seporsi makanan harganya bisa berkisar 30 ribuan. Jadi mirip ketika kita makan di mall.

4. Pengaturan AC di kereta dan AC yang bocor

Coba sesekali agan perhatikan sewaktu naik kereta khususnya kelas bisnis atau ekonomi karena kelas bisnis dan ekonomi dipasang ac rumahan sehingga kita bisa liat langsung perbedaannya. Ketika siang suhu AC di ruangan berkisar 24 derajat celcius keatas. Namun ketika malam tiba suhunya mencapai 16 derajat celcius. Padahal logikanya kita butuh ac dingin pada siang hari. Sementara sewaktu malam kita tidak terlalu butuh suhu yang dingin apalagi dimaksimalkan sampai pada suhu 16 derajat celcius. Ini sepertinya akal-akalan agar minuman dingin yang dijual di dalam kereta laris waktu siang hari. Sementara untuk malam hari makanan dan minuman yang hangat beserta selimut agar dibeli. Masalah lainnya adalah seringnya AC bocor. Jadi ada air yang netes gan. Ini tentu tidak nyaman bagi penumpang yang berada di bawah AC tersebut.

5. Pembiaran Budaya Orang Tidur di lantai

Klo yang ini mungkin masih pro dan kontra. Tapi jujur ane ngeliatanya kurang nyaman aja. Di kereta kelas bisnis dan ekonomi, ketika kita mau berjalan menuju toilet atau ke ruang makan pasti akan menemukan orang yang tidur di lantai. Jadi kita berjalan dengan di samping ada kaki-kaki para penumpang yang nongol ke jalan. Bahkan ada yang badan penumpang yang tidur itu di tengah jalan. Hal ini dibiarkan oleh pihak KAI.

6. Kehadiran porter yang masuk kereta ketika kereta sampai di tujuan

Kehadiran para porter atau tukang angkat barang tentu sangat membantu bagi penumpang yang membawa barang bawaan banyak. Namun ane kurang nyaman ketika para porter ini berebutan masuk ke kereta sewaktu kereta sampai di tujuan. Para porter ini kemudian selain mencari penumpang yang membutuhkan jasanya juga terlihat menyisir satu per satu bangku kereta. Ane takut ketika ada barang penumpang yang tertinggal tentu "bisa" saja diembat sama tuh porter. Saran ane sih tuh porter nunggu di luar tidak perlu masuk ke dalam ruangan kereta kecuali mungkin sudah pasti mendapat order dari penumpang.