Nah berkaitan sama pilkada, ane mau membahas calon kepala daerah di daerah tempat ane tinggal nih, Kabupaten Bantul tercinta. Sebagai salah satu kabupaten yang cukup maju di DIY, Bantul pastinya nggak mau kalah dong sama daerah lain di Jogja.

Kalo di pilkada 2010 kemaren ada 3 calon, tahun ini bakalan ada 2 calon yang bertarung head to headbuat meraih kursi bupati. Jumlah calon yang cuma 2 ini juga sebenernya hasil dari pendaftaran di detik-detik terakhir yang dilakukan sama salah satu calon; yang menggugurkan kekhawatiran warga Bantul bahwa pilkada di daerahnya bakalan terlaksana cuma dengan 1 calon aja.

Calon pertamaadalah muka baru nih di bursa pemilihan bupati di Kabupaten Bantul, Drs. H. Suharsono dan wakilnya, H. Abdul Halim Muslih.
Suharsono sendiri masuk ke bursa pencalonan bupati melalui Partai Gerindra dan PKB, yang menguasai 10 kursi di DPRD. Kalo yang sering ngikutin politik daerah Bantul, pasti sebenernya ikrib juga ama nama bapak satu ini. Ane juga kaget kenapa Suharsono akhirnya pake kendaraan dari Gerindra dan PKB, soalnya setau ane beliau ini kader PDI
Usut punya usut, ternyata Suharsono sempet mau diusung oleh PDI sebagai calon bupati Bantul karena dapet dukungan 14 suara dari PAC (Pimpinan Anak Cabang) PDI dari total 17 suara PAC di Kabupaten Bantul. Tapi nggak ngerti juga kenapa pada akhirnya PDI menjatuhkan pilihan kepada calon incumbent (yang tidak lain dan tidak bukan adalah calon nomer 2; yang akan ane bahas lebih lanjut nanti ya, Gan).

Masuknya Suharsono ke bursa pemilihan bupati sendiri awalnya ditengarai cuma sebagai calon boneka doang biar pilkada Bantul nggak 1 calon aja dan terancam diundur ke tahun 2017, karena emang Suharsono ini daftarnya di detik-detik terakhir. Tapi yah kalo ane sih khusnudzon aja, Gan
Nah kalo tentang wakilnya sih ane nggak gitu banyak tau, Gan. Setau ane sih Abdul Halim ini adalah anggota DPRD dari partai PKB, tapi kalo tentang track record sih ane belum ada info lebih lanjut. Barangkali agan-agan sekalian ada yang punya info?

Calon keduaadalah bupati incumbent, Hj Sri Surya Widati dan calon wakilnya, Drs Misbakhul Munir. Sri Suryawidati sendiri tidak lain dan tidak bukan adalah istri dari mantan bupati Bantul 2 periode, Ir Idham Samawi yang menjabat dari 1999-2009 kemaren. Diusung oleh PDI dan Nasdem, calon satu ini menikmati posisi unggul sebagai petahana; yang otomatis juga lebih dikenal duluan sama warga Bantul.

Kalo di pilkada tahun 2010 kemaren Sri Suryadiati (biar gampang kita singkat jadi Ida aja ya, Gan. sesuai ama panggilan si Ibu ini) berpasangan sama Sumarno, di pilkada kali ini dia mengusung calon wakil bupati baru yaitu Drs Misbakhul Munir. Ida sendiri udah malang melintang di sebagai bupati incumbentsejak 2010, dan udah berpengalaman mendampingi suaminya sebagai bupati Bantul sejak 1999.

Mengenai sosok Ida sendiri, beliau dikenal sebagai wartawan dan tokoh masyarakat yang cukup dikenal di Bantul. Kalo tentang track recordsih, setau ane Ibu Ida ini sempet terseret kasus dugaan korupsi suaminya, Idham Samawi. Kasus dugaan korupsi penyelewengan dana hibah KONI Bantul yang menyeret Idham Samawi pada saat dia menjabat sebagai Bupati Bantul itu juga menyeret Ida yang saat itu berstatus sebagai istri Bupati. Kasus ini sendiri masih bergulir sampai sekarang di pengadilan dan masih belum jelas juga ending-nya bakalan gimana, Gan.