ini jadi pertanyaan gw setelah baca berita ini, apalagi gw ini anak perantauan
Quote:
KPU: Sulit Fasilitasi Pemilih Pilkada yang Ada di Luar Negeri
Edward Febriyatri Kusuma - detikNews
Jakarta - Pilkada Serentak 2015 ada di depan mata. Apakah pemilih yang sedang berada di luar negeri mendapat fasilitas memilih seperti saat pemilu?
"Sangat sulit, karena pilkada kan konteksnya lokal, bukan nasional. Jadi pemilihnya pemilih lokal, bukan nasional. Kalau pemilih nasional kan di luar negeri ada fasilitasnya, kalau pilkada tidak," kata Komisioner KPU Ferry Rizky Kurniansyah kepada wartawan di Kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (29/9/2015).
KPU hanya berharap pada kesadaran pemilih untuk pulang ke daerahnya pada saat hari pemilihan. Masyarakat diharapkan menyadari pentingnya pilkada bagi daerah asalnya.
"Harus ada kesadaran juga bagi pemilih yang berada di luar negeri bahwa di daerah asalnya sedang ada pilkada," ujar Ferry.
Meski demikian, KPU tetap melakukan upaya agar partisipasi masyarakat di pilkada tinggi. Salah satunya adalah dengan cara 'mencegah' pemilih ke luar negeri.
"Kita juga sekarang, misalnya, menghubungi perusahaan tertentu. Misalnya perusahaan umroh. Pada tanggal 9 Desember umroh itu sudah mulai beraktifitas. Kita komunikasikan jangan sampai umrohnya tanggal 9 Desember, saat kabupaten kota melaksanakan pemilihan kada. Itu saja yang bisa kita lakukan supaya partisipasi masyarakat bisa tetap tinggi," tutur Ferry. (edo/spt)
iya, kenapa sih gak dibuat online aja? bisa lebih murah, bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat yg merantau menyebar ke seluruh Indonesia dan Dunia. lagian negara2 maju sistemnya udah online semua
Quote:
ide gue cukup simpel sih, atau mungkin udah ada pemikiran yg sama sebelumnya
1. jaman modern ini hampir setiap org punya smartphone, nah kenapa nggak buat aplikasi pemilu/pilkada khusus untuk online yg cuma bisa dipakai ditanggal tertentu, berbasis IOS, Android, dan WP?
2. untuk pemakaian pas pilkada tinggal download aplikasi, pendaftarannya dibuat gampang. Setiap pemilih mendaftarkan KTP/KK-nya di kantor kecamatan terdekat, gak mesti sesuai domisili, kantor konsulat/dubes jika berada di luar negeri
3. dari situ nanti pihak KPU/pemerintah ngasi pin/password untuk dipakai pas pemilihan yg cuma bisa dipakai sekali aja
4. kantor t4 pendaftaran cuma modal sebiji komputer aja cukup kok, pemilih cukup antri sebentar u/ mendaftar, lagian kan udah punya e-ktp. knp nggak dimanfaatkan untuk mempermudah?
5. modal yg dibutuhkan juga dikit banget gak nyampe triliunan, mungkin 10M cukup untuk pembuatan server, desain aplikasi, dan buat dikorup
kalo takut dihack juga masak sih 250juta rakyat bangsa Indonesia ini pemerintah gak bisa nyari 100 org yg kemampuan IT-nya super, yang bisa merancang, membuat, mengembangkan, dan meyakinkan kalo program ini gak akan dibobol, kalo perlu bawa peretas2 handal Indonesia untuk mengatasi kegagalan program ini
Quote:
keuntungan dari ide gue ini:
1. pemilihan jadi simpel, cukup buka hp
2. perhitungan suara jadi valid, cepat, bisa langsung tersaji
3. ngurangin buang2 duit sampe triliunan
4. hari pemilihan gak dijadikan hari libur, gak perlu sih pulang kampung buat bela2in milih, kalo gue sih ogah, makan ongkos yg gak sedikit
kerugian dari ide gue:
1. pin/password yg bisa disalahgunakan
2. gak menjangkau pelosok Indonesia, solusinya ya pemilihan pake kertas yg sekarang ini, mungkin dana yg dipake u/ daerah2 pelosok Indonesia cuma 100M udah sama duit korupnya juga
udah gitu aja ide gue
sorry kalo threadnya berantakan, gue buat dari hp soalnya
oia, ini murni hasil pemikiran gue, mohon maaf bila ada kesamaan dgn yg lain