- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
"Ibu-ibu, Bapak-bapak, Saya Minta Maaf karena Nerobos Palang Kereta"


TS
hadji.lulungan
"Ibu-ibu, Bapak-bapak, Saya Minta Maaf karena Nerobos Palang Kereta"
Quote:
"Ibu-ibu, Bapak-bapak, Saya Minta Maaf karena Nerobos Palang Kereta"
Selasa, 8 Desember 2015 | 09:35 WIB
KOMPAS.com/SONYA SUSWANTI

Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan menderek metromini yang terjaring dalam penertiban parkir liar di jalan Tanjung Barat, Poltangan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menggelar razia gabungan bersama petugas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat di Jalan Kramat Bunder, Kapolsek Senen Kompol Kasmono, mencegat metromini P47 jurusan Senen-Pulogebang yang nekat menerobos pelintasan Kereta Api (KA) Stasiun Pasar Senen.
Dia berdiri merentangkan tangan tepat di tengah jalan sambil berteriak keras kepada sopir metromini untuk menepikan busnya.
Laju kencang metromini yang berasal dari perempatan Senen menuju Cempaka Putih itu pun akhirnya berhenti, disertai decitan keras roda ban. Metromini itu berhenti di sisi jalan yang penuh dengan petugas.
Sopir metromini yang diketahui bernama Jay (45) akhirnya keluar dari kursi pengemudi. Dia terlihat gemetaran.
"Ampun Pak, saya minta maaf, saya enggak ada maksud buat nerobos," katanya di depan Kasmono.
Mengabaikan alasan Jay, Kasmono meminta dia menunjukkan surat kelengkapan kendaraan mulai dari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM) dan surat ijin laik kendaraan atau kir. Namun, sekali lagi, Jay pun tertunduk, terdengar pelan dirinya pun kembali meminta maaf.
"Maaf Pak, STNK-nya nggak ada, sudah ditilang kemarin. Terus SIM saya enggak punya. Nah kir-nya juga ditahan sama Dishub kemarin, Pak," ujarnya sembari menunjukkan Surat Tilang dari pihak Kepolisian dan Sudin Perhubungan Jakarta Pusat kepada Kasmono.
Mengetahui hal tersebut, wajah Kasmono yang semula sudah terlihat ditekuk pun berubah memerah. Dia meminta agar sang sopir naik ke atas metromini untuk meminta maaf kepada penumpang.
Hal tersebut disampaikan, lantaran dirinya telah menerobos pintu perlintasan KA serta busnya tidak dapat melanjutkan perjalanan karena metromini miliknya hendak ditahan.
Usai diberikan perintah, Jay melangkah gontai menaiki metromini miliknya. Kepada para penumpang, dia mengulangi perkataan yang disampaikan Kasmono kepadanya.
"Ibu-ibu, bapak-bapak, saya minta maaf karena sudah nerobos palang kereta. Saya juga minta maaf karena enggak bisa nerusin perjalanan," ucapnya pelan diiringi cibiran penumpang yang segera turun dari metromini.
Usai Metromini dikosongkan, petugas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat segera memasang derek tepat di muka metromini.
Sesuai ketentuan, apabila tidak memiliki kelengkapan kendaraan, armada akan dikandangkan di Depo Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Rata-rata metromini yang terjaring ini tidak memiliki kelengkapan surat-surat, mulai dari SIM, STNK dan kir. Kesalnya mereka itu enggak belajar dari kejadian, sudah tahu kemarin (Minggu, 6/12) ada kejadian, sekarang malah ngulangin lagi," ujarnya.
Usai memberikan arahan kepada Jay, razia pun dilanjutkan. Tercatat, ada sebanyak delapan unit metromini dan satu unit bus Mayasari yang ditilang pihaknya.
Seluruhnya tidak memiliki kelengkapan identitas dan surat kendaraan. (Dwi Rizki)
Selasa, 8 Desember 2015 | 09:35 WIB
KOMPAS.com/SONYA SUSWANTI

Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan menderek metromini yang terjaring dalam penertiban parkir liar di jalan Tanjung Barat, Poltangan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2013).
JAKARTA, KOMPAS.com - Saat menggelar razia gabungan bersama petugas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat di Jalan Kramat Bunder, Kapolsek Senen Kompol Kasmono, mencegat metromini P47 jurusan Senen-Pulogebang yang nekat menerobos pelintasan Kereta Api (KA) Stasiun Pasar Senen.
Dia berdiri merentangkan tangan tepat di tengah jalan sambil berteriak keras kepada sopir metromini untuk menepikan busnya.
Laju kencang metromini yang berasal dari perempatan Senen menuju Cempaka Putih itu pun akhirnya berhenti, disertai decitan keras roda ban. Metromini itu berhenti di sisi jalan yang penuh dengan petugas.
Sopir metromini yang diketahui bernama Jay (45) akhirnya keluar dari kursi pengemudi. Dia terlihat gemetaran.
"Ampun Pak, saya minta maaf, saya enggak ada maksud buat nerobos," katanya di depan Kasmono.
Mengabaikan alasan Jay, Kasmono meminta dia menunjukkan surat kelengkapan kendaraan mulai dari Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), Surat Izin Mengemudi (SIM) dan surat ijin laik kendaraan atau kir. Namun, sekali lagi, Jay pun tertunduk, terdengar pelan dirinya pun kembali meminta maaf.
"Maaf Pak, STNK-nya nggak ada, sudah ditilang kemarin. Terus SIM saya enggak punya. Nah kir-nya juga ditahan sama Dishub kemarin, Pak," ujarnya sembari menunjukkan Surat Tilang dari pihak Kepolisian dan Sudin Perhubungan Jakarta Pusat kepada Kasmono.
Mengetahui hal tersebut, wajah Kasmono yang semula sudah terlihat ditekuk pun berubah memerah. Dia meminta agar sang sopir naik ke atas metromini untuk meminta maaf kepada penumpang.
Hal tersebut disampaikan, lantaran dirinya telah menerobos pintu perlintasan KA serta busnya tidak dapat melanjutkan perjalanan karena metromini miliknya hendak ditahan.
Usai diberikan perintah, Jay melangkah gontai menaiki metromini miliknya. Kepada para penumpang, dia mengulangi perkataan yang disampaikan Kasmono kepadanya.
"Ibu-ibu, bapak-bapak, saya minta maaf karena sudah nerobos palang kereta. Saya juga minta maaf karena enggak bisa nerusin perjalanan," ucapnya pelan diiringi cibiran penumpang yang segera turun dari metromini.
Usai Metromini dikosongkan, petugas Sudin Perhubungan Jakarta Pusat segera memasang derek tepat di muka metromini.
Sesuai ketentuan, apabila tidak memiliki kelengkapan kendaraan, armada akan dikandangkan di Depo Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
"Rata-rata metromini yang terjaring ini tidak memiliki kelengkapan surat-surat, mulai dari SIM, STNK dan kir. Kesalnya mereka itu enggak belajar dari kejadian, sudah tahu kemarin (Minggu, 6/12) ada kejadian, sekarang malah ngulangin lagi," ujarnya.
Usai memberikan arahan kepada Jay, razia pun dilanjutkan. Tercatat, ada sebanyak delapan unit metromini dan satu unit bus Mayasari yang ditilang pihaknya.
Seluruhnya tidak memiliki kelengkapan identitas dan surat kendaraan. (Dwi Rizki)
http://megapolitan.kompas.com/read/2...campaign=Khlwp
SIM tak punya, STNK sudah ditilang




tien212700 memberi reputasi
1
10.3K
Kutip
118
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan