Hayo coba siapa di antara Agan atau teman-teman di sekitar Agan yang masih belum tau kalo di 9 Desember mendatang ada yang namanya Pilkada Serentak? Teman-teman ane sendiri ada kok yang bahkan sama sekali nggak tau kalo 9 Desember bakal ada pemilu dan serentak pula di beberapa wilayah.

Kenapa sih pada nggak tau? Mungkin karena emang pilkada kali ini emang kurang kedengeran gaungnya. Orang makanya jadi belum banyak yang tau dan paham soal itu. Ada beberapa hal yang menurut ane juga bikin pilkada serentak terasa sepi
Quote:
1. Banyak kasus yang menutup pemberitaan soal pilkada
Bukannya bilang kalo pemberitaan media nggak ada mengangkat soal Pilkada Serentak. Bukan. Di beberapa media sendiri liputan soal Pilkada serentak sudah dijadikan semacam liputan khusus. Yang membuat pemberitaan pilkada serentak jadi sedikit tertutupi adalah karena adanya pemberitaan kasus-kasus lainnya yang justru lebih hot dan menarik minat orang Indonesia. Sebut aja deh yang paling baru soal kasus Papa minta saham. Heboh banget kan.
Quote:
2. Sepi Kampanye
Publikasi atau kampanye para calon kepala daerah kepada masyarakat terbilang sepi. Kalau mengutip ucapannya Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Didik Supriyanto di Kompas.com dia bilangnya begini.
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi, Didik Supriyanto mengatakan, publikasi calon kepala daerah pada pilkada serentak relatif rendah dibandingkan beberapa periode penyelenggaraan pilkada sebelumnya. -
sumur
Selain itu mungkin juga karena kampanye selama pilkada serentak juga dibatasi dengan metode pertemuan terbatas dan dialog.
Quote:
Faktor lain penyebab kurangnya gaung tahapan Pilkada karena sepinya kampanye. Saat ini, tahapan kampanye para calon kepala daerah dibiayai negara. Sehingga kampanye hanya pertemuan terbatas dan mengelilingi kampung. "Maka dari itu tak heran jika situasi Pilkada yang berlangsung saat ini terasa sepi. -
sumur
Quote:
3. Muka-muka lama
Menurut ane masih banyaknya muka-muka lama alias orang-orang yang sama yang maju di Pilkada Serentak ini juga sedikit banyak berpengaruh ke soal euphoria pemilu. Ibarat kata ketika sudah ada pasangan inkumbent banyak orang berspekulasi yang bakal menang pasti si pasangan inkumbent sehingga membuat orang tidak terlalu excited. Kalau kata orang nih kayak ngomong 'ahelah ngapain pemilu, yang menang udah jelas'. Padahal ya itu pasangan inkumbent juga belum tentu bakal selalu menang kan.
Quote:
4. Masyarakat kurang dilibatkan
Masyarakat juga ternyata ingin dilibatkan dalam keriuhan Pilkada. Dan ketika di Pilkada Serentak ini mereka justru tidak dilibatkan itu juga ngebuat minat masyarakat ikutan turun. Seperti yang ada di daerah kota Surabaya. Ketika di pilkada sebelum-sebelumnya masyarakat ikut terlibat dalam percetakan, pemasangan atribut tentang Pilkada, sekerang, semua atribut sudah disiapkan oleh KPU Kota Surabaya. Ini juga yang ngebuat masyarakat merasa tidak dilibatkan dan tidak merasakan adanya pesta rakyat dalam Pilkada 2015.
Quote:
Warga Surabaya, lanjut dia, membandingkan antara Pilkada sebelumnya dengan Pilkada 2015 ini. Pilkada sebelumnya semua percetakan atribut, pemasangan atribut, iklan dan beberapa perlengkapan tentang Pilkada, diserahkan kepada masyarakat, sehingga banyak masyakat yang bisa mengais rezeki dari Pilkada itu dan bisa menumbuhkan perekonomian masyarakat. “Jadi, saat itu ada alasan masyarakat bisa antusias untuk mencoblos, karena merasa dilibatkan,” kata dia.
Ini berbeda dengan Pilkada 2015 ini. Sesuai aturan dan seiring dengan semangat untuk menekan biaya kampanye, semua atribut dicetak oleh KPU Kota Surabaya. Ini rupanya yang membuat masyarakat terkesan tidak dilibatkan sama sekali dan tidak ada kesan pesta rakyat dalam Pilkada 2015 ini.
sumur
Quote:
5. Banyak aturan
Pilkada serentak yang pertama kali diselenggarakan ini emang mendapat perhatian lebih dari pemerintah. Itu juga barangkali yang membuat banyak aturan dan larangan yang diterapkan. Misalnya pembiayaan dan pelaksanaan sejumlah metode kampanye dieksekusi oleh KPUD dan KPID. Seperti aturan soal APK (Alat Peraga Kampanye). jadi tim pemenangan calon pasangan kepala daerah dan pasangan calonnya juga tidak diperbolehkan membuat APK sendiri, selain itu juga penempatannya diatur. Sama halnya dengan iklan di media cetak dan tv yang juga sudah diatur oleh KPU
Ane bukannya pengen bilang banyaknya aturan ini jelek Gan. Tapi maksudnya aturan-aturan ini juga membatasi ruang gerak para peserta pemilu yang mungkin kalo sebelum-sebelumnya lebih bebas dari sekarang. Dan ini secara nggak langsung juga ikut mempengaruhi suasana pilkada yang jadi kelihatan nggak serame pilkada-pilkada sebelumnya.
Itu beberapa hal yang menurut ane sedikit banyak bikin Pilkada Serentak 9 Desember ini terasa sepi. Tapi sepi bukan berarti jelek kan Gan. Nah tugas kita sebagai warga negara buat ikut ngeramein Pilkada serentak 9 Desember besok ini. Ngeramein yang ane maksud jelas bukan dengan bikin rusuh di saat pemilu atau sebelum pemilu ya.

Ngeramein yang ane maksud adalah dengan ikut berpartisipasi menyalurkan suara dan hak pilih pas pemilu mendatang. Ingat jangan Golput ya Gan.