9 Desember 2015, bakal ada pilkada serentak gan. Lembaga pemerhati pemilu, Kode Inisiatif,
mencatat ada 12 calon kepala daerah bermasalah dengan hukum gan.


Status mereka gan, mulai dari bekas narapidana korupsi, tersangka kasus korupsi,
menjadi sorotan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), atau sampe sekarang masih
ngejalanin hukuman bebas bersyarat karena perkara korupsi. Duh…!!!

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sih emang ngewajibin narapidana koruptor yang pengen nyalonin diri buat memasang iklan terkait dengan status yang dia sandang. Misalnya kayak gini nih.

Tapi kita jangan terkecoh gan, ama janji manis mantan koruptor. Peneliti ICW bidang Korupsi Politik,
Alamas Sjafrina bilang kalau ada dampak jelek yang bakal diterima masyakat
kalau memilih calon yang bermasalah.

Kalau mau tau dampak buruknya ada di sini gan..

Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan Pilkada 2015 juga jadi ajang korupsi calon kepala daerah.
Menurut KPK ada 61 kasus korupsi yang menjerat kepala daerah, baik di tingkat provinsi atau kabupaten/kota.

Tapi gan, orang yang pernah kena kasus korupsi trus bisa terpilih lagi juga karena kebiasaan buruk kita juga.
Misalnya, kalau ada calon yang bagi-bagi duit, suka ada yang bilang,
“Ambil aja duitnya, tapi jangan pilih orangnya!”
Nah lho… kayak gini kan sebenernya juga berarti kita ngebiarin para pejabat itu pakai duit negara

Kalau menurut agan, apa memang para koruptor atau mantan pejabat berkasus kayak gini,
layak buat nyalonin diri lagi di pemilihan kepala daerah?