- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Seskab: Bila Hasil MKD Tak Sesuai Harapan Publik, Pasti Akan Ada Sesuatu


TS
hhpurnomo
Seskab: Bila Hasil MKD Tak Sesuai Harapan Publik, Pasti Akan Ada Sesuatu
Senin 07 Dec 2015, 19:39 WIB
Seskab: Bila Hasil MKD Tak Sesuai Harapan Publik, Pasti Akan Ada Sesuatu
Ray Jordan - detikNews

Jakarta - Presiden Jokowi mengikuti perkembangan sidang Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait kasus 'Papa Minta Saham'. Presiden pun menunggu hasil sidang yang kini menjadi sorotan publik itu.
"Karena kita memiliki sebagai negara dengan basis ideologi Pancasila, itu yang selalu dalam pikiran Presiden. Sekali lagi beliau menunggu proses ini karena proses ini sudah sangat terbuka dan semua orang memberikan perhatian penuh. Walaupun tertutup, kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan publik pasti akan ada sesuatu," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015).
Ia mengatakan Presiden Jokowi menghargai seluruh proses yang terjadi di MKD. Karena itu, Presiden Jokowi pun tak membicarakan soal desakan mundur Novanto yang juga didukung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Beliau sama sekali belum membicarakan hal itu (minta Novanto mundur). Tadi saya report ketika melaporkan secara langsung pada Presiden juga ada Pak JK tapi Presiden tidak membicarakan hal itu," terangnya.
Saat disinggung soal pertemuan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan tadi siang, Pramono mengatakan Luhut melaporkan perkembangan politik terkini termasuk persiapan pelaksanaan Pilkada serentak rabu (9/12) mendatang.
"Tadi Menkopolkam melaporkan beberapa hal yang berkaitan dnegan perkembangan sosial politik termasuk Pilkada, dan rapat paripurna di Istana Bogor yang akan dimulai jam 09.00 WIB dan acara tersebut akan dimulai dengan rencana untuk mengubah lebih mendasar APBN kita," pungkasnya.
(mnb/faj)
sumur
Senin 07 Dec 2015, 19:46 WIB
Ini Pernyataan Lengkap Kemarahan Jokowi Terkait Kasus 'Papa Minta Saham'
Ray Jordan - detikNews

Jakarta - Tak biasanya Presiden Joko Widodo emosi. Selama ini, semua masalah dihadapinya dengan tenang. Namun dalam urusan kasus 'papa minta saham', Jokowi sepertinya benar-benar marah.
Kemarahan Jokowi disampaikan usia konferensi pers soal Pilkada Serentak di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (7/12/2015). Saat itu, Jokowi ditanya soal proses sidang di MKD terakhir yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto, namun digelar dalam suasana tertutup.
Biro Pers Kepresidenan
Jokowi bicara pelan namun dengan tegas. Di bagian akhir, dia sempat meninggikan suara, sambil menggerakan tangannya. Setelah bicara keras, Jokowi tak mau meladeni tanya jawab dengan wartawan, dan memilih masuk ke dalam ruangan.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi:
Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain.
Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa!
Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara.
(jor/mad)
ember
Senin 07 Dec 2015, 18:30 WIB
Tak Peduli Putusan MKD, Jaksa Agung: Perkara 'Papa Minta Saham' Jalan Terus!
Dhani Irawan - detikNews

Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menegaskan kasus dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto akan tetap berjalan dan tak terpengaruh dengan putusan Mahkamah Kehormatan Dewan(MKD). Prasetyo menyebut bahwa apa yang berlangsung di MKD berbeda dengan apa yang ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Kejaksaan tidak akan terpengaruh sama sekali dengan putusan MKD (terkait Setya Novanto)," ucap Prasetyo saat dihubungi, Senin (7/12/2015).
Prasetyo menyebut apapun keputusan MKD nanti, apakah Novanto bersalah atau tidak, Korps Adhyaksa akan tetap melanjutkan perkara 'papa minta saham' tersebut. Saat ini Kejagung memang tengah menyelidiki dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan Novanto.
"Kejaksaan tetap akan lanjut karena ini hal yang berbeda. MKD masalah etika, kejaksaan masalah pidana. Jadi walaupun dianggap tak bersalah terkait etika, pidananya tetap akan jalan," tegas Prasetyo.
Hari ini, Kejagung telah meminta keterangan pada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Pengambilan keterangan terhadap salah satu menteri Kabinet Kerja itu hanya berlangsung sekitar 1 jam. Namun Sudirman menegaskan bahwa apabila Kejagung masih membutuhkan keterangannya, maka dia tak masalah untuk diundang kembali.
Sebelumnya Kejagung juga telah meminta keterangan pada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada pekan lalu. Selain itu, telepon seluler (ponsel) Maroef yang berisi rekaman pembicaraan dengan Setya Novanto dan pengusaha minyak Reza Chalid juga masih berada di tangan penyelidik Kejagung.
(dhn/Hbb)
mbleber
AKAN TERJADI SESUATU!
TITENI WAE..!
Seskab: Bila Hasil MKD Tak Sesuai Harapan Publik, Pasti Akan Ada Sesuatu
Ray Jordan - detikNews

Jakarta - Presiden Jokowi mengikuti perkembangan sidang Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait kasus 'Papa Minta Saham'. Presiden pun menunggu hasil sidang yang kini menjadi sorotan publik itu.
"Karena kita memiliki sebagai negara dengan basis ideologi Pancasila, itu yang selalu dalam pikiran Presiden. Sekali lagi beliau menunggu proses ini karena proses ini sudah sangat terbuka dan semua orang memberikan perhatian penuh. Walaupun tertutup, kalau hasilnya tidak sesuai dengan harapan publik pasti akan ada sesuatu," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung saat ditemui wartawan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (7/12/2015).
Ia mengatakan Presiden Jokowi menghargai seluruh proses yang terjadi di MKD. Karena itu, Presiden Jokowi pun tak membicarakan soal desakan mundur Novanto yang juga didukung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
"Beliau sama sekali belum membicarakan hal itu (minta Novanto mundur). Tadi saya report ketika melaporkan secara langsung pada Presiden juga ada Pak JK tapi Presiden tidak membicarakan hal itu," terangnya.
Saat disinggung soal pertemuan Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menkopolhukam Luhut B Pandjaitan tadi siang, Pramono mengatakan Luhut melaporkan perkembangan politik terkini termasuk persiapan pelaksanaan Pilkada serentak rabu (9/12) mendatang.
"Tadi Menkopolkam melaporkan beberapa hal yang berkaitan dnegan perkembangan sosial politik termasuk Pilkada, dan rapat paripurna di Istana Bogor yang akan dimulai jam 09.00 WIB dan acara tersebut akan dimulai dengan rencana untuk mengubah lebih mendasar APBN kita," pungkasnya.
(mnb/faj)
sumur
Senin 07 Dec 2015, 19:46 WIB
Ini Pernyataan Lengkap Kemarahan Jokowi Terkait Kasus 'Papa Minta Saham'
Ray Jordan - detikNews

Jakarta - Tak biasanya Presiden Joko Widodo emosi. Selama ini, semua masalah dihadapinya dengan tenang. Namun dalam urusan kasus 'papa minta saham', Jokowi sepertinya benar-benar marah.
Kemarahan Jokowi disampaikan usia konferensi pers soal Pilkada Serentak di Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, Jakpus, Senin (7/12/2015). Saat itu, Jokowi ditanya soal proses sidang di MKD terakhir yang menghadirkan Ketua DPR Setya Novanto, namun digelar dalam suasana tertutup.
Biro Pers Kepresidenan
Jokowi bicara pelan namun dengan tegas. Di bagian akhir, dia sempat meninggikan suara, sambil menggerakan tangannya. Setelah bicara keras, Jokowi tak mau meladeni tanya jawab dengan wartawan, dan memilih masuk ke dalam ruangan.
Berikut pernyataan lengkap Jokowi:
Proses yang berjalan di MKD harus kita hormati. Tetapi, tidak boleh yang namanya lembaga itu dipermain-mainkan. Lembaga negara itu bisa kepresidenan, bisa lembaga negara yang lain.
Saya nggak apa-apa dikatakan presiden gila, presiden saraf, presiden koppig, nggak apa-apa. Tapi kalau sudah menyangkut wibawa, mencatut, meminta saham 11 persen, itu yang saya tidak mau. Nggak bisa!
Ini masalah kepatutan, masalah kepantasan, masalah etika, masalah moralitas, dan itu masalah wibawa negara.
(jor/mad)
ember
Senin 07 Dec 2015, 18:30 WIB
Tak Peduli Putusan MKD, Jaksa Agung: Perkara 'Papa Minta Saham' Jalan Terus!
Dhani Irawan - detikNews

Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menegaskan kasus dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan oleh Ketua DPR Setya Novanto akan tetap berjalan dan tak terpengaruh dengan putusan Mahkamah Kehormatan Dewan(MKD). Prasetyo menyebut bahwa apa yang berlangsung di MKD berbeda dengan apa yang ditangani oleh Kejaksaan Agung (Kejagung).
"Kejaksaan tidak akan terpengaruh sama sekali dengan putusan MKD (terkait Setya Novanto)," ucap Prasetyo saat dihubungi, Senin (7/12/2015).
Prasetyo menyebut apapun keputusan MKD nanti, apakah Novanto bersalah atau tidak, Korps Adhyaksa akan tetap melanjutkan perkara 'papa minta saham' tersebut. Saat ini Kejagung memang tengah menyelidiki dugaan pemufakatan jahat yang diduga dilakukan Novanto.
"Kejaksaan tetap akan lanjut karena ini hal yang berbeda. MKD masalah etika, kejaksaan masalah pidana. Jadi walaupun dianggap tak bersalah terkait etika, pidananya tetap akan jalan," tegas Prasetyo.
Hari ini, Kejagung telah meminta keterangan pada Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said. Pengambilan keterangan terhadap salah satu menteri Kabinet Kerja itu hanya berlangsung sekitar 1 jam. Namun Sudirman menegaskan bahwa apabila Kejagung masih membutuhkan keterangannya, maka dia tak masalah untuk diundang kembali.
Sebelumnya Kejagung juga telah meminta keterangan pada Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin pada pekan lalu. Selain itu, telepon seluler (ponsel) Maroef yang berisi rekaman pembicaraan dengan Setya Novanto dan pengusaha minyak Reza Chalid juga masih berada di tangan penyelidik Kejagung.
(dhn/Hbb)
mbleber
AKAN TERJADI SESUATU!
TITENI WAE..!

0
1.5K
19


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan