Bisnis e-commerce di Indonesia lagi dalam masa euforia. Situs-situs belanja online menuai booming. Yah, seenggaknya dalam dua hal: pemberitaan di media dan dana investasi.
Kalau bicara pemberitaan di media, kayaknya nggak perlu lagi dibahas. Artikel soal startup toko online kayaknya nggak pernah berhenti. Ngalir terus kayak sungai di musim hujan. Hehe.
Back to topic. Satu hal yang menarik kalau bahas bisnis online pastinya soal investasi alias pendanaan. Beberapa toko e-commerce sudah mendapatkan angka investasi mencengangkan, sampai puluhan juta dollar, bahakan ratusan juta $ alias triliyunan rupiah.
Apa saja perusahaannya? sebelum baca2 lebih jauh, ane kira ada baiknya agan baca2 dulu beberapa model bisnis yang biasanya diadopsi perush2 ecommerce (dalam hal ini toko / mall online).
1. Classifieds/listing/iklan baris
Ini adalah model bisnis e-commerce paling sederhana yang cocok digunakan di negara-negara berkembang. Dua kriteria yang biasa diusung model bisnis ini:
- Website yang bersangkutan tidak memfasilitasi kegiatan transaksi online
- Penjual individual dapat menjual barang kapan saja, dimana saja secara gratis
Tiga situs iklan baris yang terkenal di Indonesia ialah Tokobagus, Berniaga, dan OLX (semuanya sudah merge jadi OLX). Kaskus selaku forum online terbesar di Indonesia juga bisa dibilang masih menggunakan model bisnis iklan baris di forum jual belinya. Ini dikarenakan Kaskus tidak mengharuskan penjualnya untuk menggunakan fasilitas rekening bersama atau escrow. Jadi transaksi masih dapat terjadi langsung antara penjual dan pembeli.
Metode transaksi yang paling sering digunakan di situs iklan baris ialah metode cash on delivery atau COD.
Cara mencari uang: iklan premium.
Jenis penjual: situs iklan baris seperti ini cocok bagi penjual yang hanya ingin menjual sekali-kali saja, seperti barang bekas atau barang yang stoknya sedikit.
2. Marketplace C2C (Customer to Customer)
Ini adalah model bisnis dimana website yang bersangkutan tidak hanya membantu mempromosikan barang dagangan saja, tapi juga memfasilitasi transaksi uang secara online. Berikut ialah indikator utama bagi sebuah website marketplace:
- Seluruh transaksi online harus difasilitasi oleh website yang bersangkutan
- Bisa digunakan oleh penjual individual
Kegiatan jual beli di website marketplace harus menggunakan fasilitas transaksi online seperti layanan escrow atau rekening pihak ketiga untuk menjamin keamanan transaksi. Penjual hanya akan menerima uang pembayaran setelah barang diterima oleh pembeli. Selama barang belum sampai, uang akan disimpan di rekening pihak ketiga. Apabila transaksi gagal, maka uang akan dikembalikan ke tangan pembeli.
Tiga situs marketplace di Indonesia yang memperbolehkan penjual langsung berjualan barang di website ialah Tokopedia, Bukalapak, dan Lamido. Ada juga situs marketplace lainnya yang mengharuskan penjual menyelesaikan proses verifikasi terlebih dahulu seperti Blanja dan Elevenia.
Cara mencari uang: layanan penjual premium, iklan premium, dan komisi dari setiap transaksi.
Jenis penjual: situs marketplace seperti ini lebih cocok bagi penjual yang lebih serius dalam berjualan online. Biasanya sang penjual memiliki jumlah stok barang yang cukup besar dan mungkin sudah memiliki toko fisik.
3. Shopping mall
Model bisnis ini mirip sekali dengan marketplace, tapi penjual yang bisa berjualan disana haruslah penjual atau brand ternama karena proses verifikasi yang ketat. Satu-satunya situs online shopping mall yang beroperasi di Indonesia ialah Blibli.
Cara mencari uang: komisi dari penjual.
4. Toko online B2C (Business to Consumer)
Model bisnis ini cukup sederhana, yakni sebuah toko online dengan alamat website (domain) sendiri dimana penjual memiliki stok produk dan menjualnya secara online kepada pembeli. Beberapa contoh toko online di Indonesia ialah Bhinneka, Lazada Indonesia, BerryBenka, dan Bilna. Tiket.com, yang berfungsi sebagai platform jualan tiket secara online, juga bisa dianggap sebagai toko online.
Keuntungan dari memiliki toko online Anda sendiri ialah Anda memiliki kebebasan penuh disana. Anda dapat merubah jenis tampilan sesuka Anda dan dapat membuat blog untuk memperkuat SEO toko online Anda.
Bagi Anda yang tertarik untuk membuka sebuah toko online secara mudah, Anda dapat coba menggunakan Shopify, Jejualan, Pixtem, Jarvis Store, dan Klakat.
Cara mencari uang: berjualan barang demi dapatkan profit.
Jenis penjual: model bisnis ini cocok bagi mereka yang serius berjualan online dan siap mengalokasikan sumber daya mereka untuk mengelola situs mereka sendiri.
5. Toko online di media sosial
Banyak penjual di Indonesia yang menggunakan situs media sosial seperti Facebook dan Instagram untuk mempromosikan barang dagangan mereka. Uniknya lagi, sudah ada pemain-pemain lokal yang membantu penjual berjualan di situs Facebook yakni Onigi dan LakuBgt. Ada juga startup yang mengumpulkan seluruh penjual di Instagram ke dalam satu website yakni Shopious.
Membuat toko online di Facebook atau Instagram sangatlah mudah, sederhana, dan asiknya gratis! Tapi penjual tidak dapat membuat templatenya sendiri.
Di Indonesia, channel BBM pun juga sering digunakan sebagai media jual beli barang.
Jenis penjual: penjual yang ingin memiliki toko online sendiri tapi tidak ingin repot.
Ada juga beberapa bisnis online yang menggunakan beberapa model bisnis diatas pada saat bersamaan. Dua contohnya ialah Qoo10 dan Rakuten Belanja Online yang memiliki toko online B2C mereka sendiri serta marketplace yang memverifikasi penjualnya terlebih dahulu.
Dann.. ini dia perusahan2 e-commerce di Indonesia yang punya modal diatas 200 milyar rupiah.
Spoiler for Peringkat 6:
Elevenia
Pendanaan : USD 18,3 juta
Investor : XL Axiata & SK Planet
Model bisnis : B2C
Alexa rank : 54
Spoiler for Peringkat 5:
Tokopedia
Pendanaan : USD 100 juta +
Investor : Softbank Internet and Media Inc., Sequoia Capital.
Model bisnis : C2C
Alexa rank : 15
Spoiler for Peringkat 4:
Qoo10
Pendanaan : USD 102,1 juta (untuk di berbagai negara)
Investor : Saban Capital Group, eBay, UVM 2 Venture Investments LP, Brookside Capital, Oak Investment Partners
Model bisnis : B2C
Alexa rank : 163
Spoiler for Peringkat 3:
Zalora
Pendanaan : USD 238 juta (Untuk di beberapa negara)
Investor : Rocket Internet
Model bisnis : B2C
Alexa rank : 98
Spoiler for Peringkat 2:
Mataharimall
Pendanaan USD 500 juta
Investor Lippo Group
Model bisnis B2C
Alexa rank 62
Spoiler for Peringkat 1:
Lazada
Pendanaan : USD 686 juta (Untuk di beberapa negara)
Investor : Rocket Internet
Model bisnis : B2C
Alexa rank : 14
Lalu dimana Kaskus, Bukalapak, dan OLX? Ada gan, ketiga web ini memang pemain inti di jagad e-commerce indonesia, malah sangat mungkin masuk daftar diatas. Ane nggak masukin daftar karena mereka tidak membuka / mempublikasikan dana investasi yg didapet. Ini dia gan sis daftarnya:
Kaskus
Investor : Group Djarum
Model bisnis : C2C
Alexa rank : 8
OLX Indonesia
Investor : Naspers, 701Search
Model bisnis : C2C
Alexa rank : 22
Blibli
Investor : Group Djarum
Model bisnis : B2B
Alexa rank : 93
Blanja
Investor :Telkom Indonesia & eBay
Model bisnis : B2C
Alexa rank : 226
Biar tambah rame, ane tambahkan pemain2 e-commerce raksasa lain yg siap masuk Indonesia: MAPeMall www.mapemall.com
Situs ini milik Mitra Adiperkasa alias MAP yang memiliki sekitar 1.800 gerai ritel, menyediakan 150 merek di lebih 60 kota di Indonesia. Buat agan sis yang belum tau, MAP adalah pemegang berbagai waralaba global, seperti Starbuck, Zara, Barbie, Lacoste, Nautica, Marks & Spencer, New Look, Samsonite, Pull & Bear, Bershka, Converse, Adidas, Dr. Martin, dll.
Dengan sederet brand tersebut MAPemallsangat potensial menjadi toko online fashion terbesar di Indonesia. Beberapa perusahaan dan agency seperti aCommerce, Magento, dan Mirum katanya sudah bergabung untuk menggarap e-commerce anyar ini.
JD.com www.jd.id
Agan sis mungkin belum pernah mendengar nama ini. Padahal kalau di Cina situs ini sangat populer. Selain Taobao milik Alibaba pastinya. Bedanya JD konsep bisnisnya B2C, mirip Blibli lah kalau di Indonesia. Kalau Taobao mirip Tokopedia yang adopsi model C2C.
Ane sendiri tau perusahaan ini mau masuk Indonesia dari Pricebook. ternyata beberapa media sudah mencium kalau JD memang mau masuk Indonesia. Yang bikin ane tercengang adalah ternyata perusahaan ini perusahaan internet ketiga terbesar di dunia berdasarkan revenue. No 1 & 2 nya Amazon dan Google. Sementara nama-nama besar semacam eBay & Facebook malah dibawahnya. Cek dimari kalau penasaran.