- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Gara-gara kebelet pipis, 2 WNA & 1 WNI terombang-ambing di laut


TS
hadji.lulungan
Gara-gara kebelet pipis, 2 WNA & 1 WNI terombang-ambing di laut
Quote:
Gara-gara kebelet pipis, 2 WNA & 1 WNI terombang-ambing di laut
Reporter : Gede Nadi Jaya | Sabtu, 5 Desember 2015 16:32

Dua WNA yang hilang di tengah laut. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya
Merdeka.com - Dua orang pria asal Australia dan seorang wanita WNI ditemukan oleh seorang nelayan dalam keadaan lemas di Pantai Amed Karangasem. Ketiganya ditemukan setelah semalaman terombang ambing di tengah laut selat Bali.
Dikatakan Kasat Reskrim, Iptu Sony Geovanni bahwa ketiganya ditemukan dalam keadaan selamat dan kini sedang dalam pemeriksaan di Pos Sar di Karangasem, Bali.
"Ada dua warga asing dan seorang wanita WNI, semua dalam keadaan selamat. Ketiganya ditemukan seorang nelayan di rumpon tempat ikan milik nelayan," kata Sony saat dihubungi via telepon dari Denpasar, Sabtu (5/12).
Sebelumnya pada Jumat (4/12) sekitar pukul 08.00 Wita, masing-masing Nathan Roberts (35) dan Kevin Henry (35) WN Australia ini menginap di Sanur, Denpasar Bali. Keduanya berangkat dari Pantai Amed Karangasem bersama seorang wanita Lula Aprilia (22) asal Surabaya dan menetap di Denpasar.

Dua WNA yang hilang di tengah laut 2015 merdeka.com/gede nadi jaya
Dari penuturan Kevin, setelah tiba di tengah laut dia bersama Robert turun menyelam untuk menembak ikan. "Sekitar pukul pkl 16.00 wita korban korban masih mencari ikan," terang Sony.
Pada saat itu, teman wanita dari kedua turis asing ini tetap berada di atas boat, dan saat itu diterangkan oleh Aprilia dalam kondisi kebelet buang air kecil. "Saat buang air kecil di atas perahu, korban hilang keseimbangan dan perahu terbalik," terangnya.
Saat kedua warga asing ini ke permukaan, sudah dilihat boat berjalan sendiri terbawa arus. Ketiganya berusaha berenang mengejar namun tidak berhasil karena arus begitu kuat menuju ke selat Lombok NTB. Hingga pukul 21.00 Wita, ketiganya masih berusaha berenang menuju daratan, bersyukur saat itu ketiganya menemukan sebuah rumpon ikan yang dibuat dari bambu milik nelayan I Ketut Tika, asal Desa Abang Karangasem.
Hingga pukul 06.00 Wita, Sabtu (5/12) ke tiga korban yang dalam keadaan pucat ditemukan oleh sorang nelayan yang berangkat mencari ikan. Selanjutnya korban dibawa ke tepi Pantai Tulamben tidak jauh dari Pantai Amed tempat awal mereka berangkat.
"Saat ini ketiganya sudah mendapat penanganan medis dan sudah dimintai keterangan oleh petugas," jelas Iptu Sony.
Menariknya, diterangkan Kevin saat berada di dalam laut dia bersama rekannya melihat lumba-lumba sangat besar. Saat itu dirinya bermaksud untuk menembak namun gerakan lumba-lumba begitu cepat, hingga mereka memutuskan untuk kembali ke permukaan. Namun sampai dipermukaan, dia kaget melihat perahu boat jenis Jukung The Fusion Diving warna putih memakai dua mesin 15 PK milik Fusion Dive, sudah lenyap dan melihat rekan wanitanya berenang.
"Kami mengejar perahu itu sampai jauh, takut kelelahan kami putuskan cari tepian," singkat Kevin.
Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian kehilangan, 1 unit jukung/perahu mesin merek Yamaha 15PK, Handphone merek Samsung, Ipad, Fist Detector, Dompet berisi uang 2.000.000, 3 alat tembak ikan (TER) Merek Kanji Railgun dan merek Moreno.
[hhw]
Reporter : Gede Nadi Jaya | Sabtu, 5 Desember 2015 16:32

Dua WNA yang hilang di tengah laut. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya
Merdeka.com - Dua orang pria asal Australia dan seorang wanita WNI ditemukan oleh seorang nelayan dalam keadaan lemas di Pantai Amed Karangasem. Ketiganya ditemukan setelah semalaman terombang ambing di tengah laut selat Bali.
Dikatakan Kasat Reskrim, Iptu Sony Geovanni bahwa ketiganya ditemukan dalam keadaan selamat dan kini sedang dalam pemeriksaan di Pos Sar di Karangasem, Bali.
"Ada dua warga asing dan seorang wanita WNI, semua dalam keadaan selamat. Ketiganya ditemukan seorang nelayan di rumpon tempat ikan milik nelayan," kata Sony saat dihubungi via telepon dari Denpasar, Sabtu (5/12).
Sebelumnya pada Jumat (4/12) sekitar pukul 08.00 Wita, masing-masing Nathan Roberts (35) dan Kevin Henry (35) WN Australia ini menginap di Sanur, Denpasar Bali. Keduanya berangkat dari Pantai Amed Karangasem bersama seorang wanita Lula Aprilia (22) asal Surabaya dan menetap di Denpasar.

Dua WNA yang hilang di tengah laut 2015 merdeka.com/gede nadi jaya
Dari penuturan Kevin, setelah tiba di tengah laut dia bersama Robert turun menyelam untuk menembak ikan. "Sekitar pukul pkl 16.00 wita korban korban masih mencari ikan," terang Sony.
Pada saat itu, teman wanita dari kedua turis asing ini tetap berada di atas boat, dan saat itu diterangkan oleh Aprilia dalam kondisi kebelet buang air kecil. "Saat buang air kecil di atas perahu, korban hilang keseimbangan dan perahu terbalik," terangnya.
Saat kedua warga asing ini ke permukaan, sudah dilihat boat berjalan sendiri terbawa arus. Ketiganya berusaha berenang mengejar namun tidak berhasil karena arus begitu kuat menuju ke selat Lombok NTB. Hingga pukul 21.00 Wita, ketiganya masih berusaha berenang menuju daratan, bersyukur saat itu ketiganya menemukan sebuah rumpon ikan yang dibuat dari bambu milik nelayan I Ketut Tika, asal Desa Abang Karangasem.
Hingga pukul 06.00 Wita, Sabtu (5/12) ke tiga korban yang dalam keadaan pucat ditemukan oleh sorang nelayan yang berangkat mencari ikan. Selanjutnya korban dibawa ke tepi Pantai Tulamben tidak jauh dari Pantai Amed tempat awal mereka berangkat.
"Saat ini ketiganya sudah mendapat penanganan medis dan sudah dimintai keterangan oleh petugas," jelas Iptu Sony.
Menariknya, diterangkan Kevin saat berada di dalam laut dia bersama rekannya melihat lumba-lumba sangat besar. Saat itu dirinya bermaksud untuk menembak namun gerakan lumba-lumba begitu cepat, hingga mereka memutuskan untuk kembali ke permukaan. Namun sampai dipermukaan, dia kaget melihat perahu boat jenis Jukung The Fusion Diving warna putih memakai dua mesin 15 PK milik Fusion Dive, sudah lenyap dan melihat rekan wanitanya berenang.
"Kami mengejar perahu itu sampai jauh, takut kelelahan kami putuskan cari tepian," singkat Kevin.
Akibat kejadian ini korban mengalami kerugian kehilangan, 1 unit jukung/perahu mesin merek Yamaha 15PK, Handphone merek Samsung, Ipad, Fist Detector, Dompet berisi uang 2.000.000, 3 alat tembak ikan (TER) Merek Kanji Railgun dan merek Moreno.
[hhw]
http://www.merdeka.com/peristiwa/gar...g-di-laut.html
tadinya ane kira 2 WNA kebelet pipisin 1 WNI

0
4.7K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan