- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kenali Bahaya bulu hewan Peliharaan dan cara mengatasinya
TS
higenindo
Kenali Bahaya bulu hewan Peliharaan dan cara mengatasinya
Kucing dan anjing merupakan diantara hewan yang paling sering dipelihara karena tingkah lakunya yang sangat lucu dan menggemaskan. Variasi ras yang semakin beragam menyajikan bentuk tubuh, bulu, warna dan temperamen yang berbeda tapi unik, sehingga menambah ketertarikan kita atas memelihara hewan-hewan tersebut sebagai teman main dan hiburan.
Namun dibalik semua keceriaan tersebut, terdapat bahaya yang tersembunyi.
Tanpa disadari, hewan-hewan peliharan juga membawa serangkaian penyakit yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusianya. Walau sudah dijinakkan dan hidup seatap dengan manusia selama beratus bahkan beribuan tahun, insting/naluri dan kebiasaan kucing dan anjing masih banyak yang bersifat liar dan bertentangan dengan kebiasan manusia untuk hidup higienis, bersih dan sehat.
Jika kita amati aktifitas hari-hari yang dilakukan oleh kucing dan anjing, maka akan terlihat jelas bahwa perlu adanya perhatian dan upaya lebih untuk memelihara kebersihan rumah demi kesehatan manusia penghuninya. Contohnya, jika dibiarkan kucing dan anjing hari-harinya menghabiskan waktu berkeliaran dimana-mana, berguling-guling di lantai, menjilat-jilat bulu dan seluruh tubuh mereka, dan menandai “wilayah” mereka dengan membuang urin dan kotoran di sembarang tempat. Akibatnya, kuman, kotoran dan segala sesuatu yang tidak dinginkan dari luar terbawa masuk ke dalam dan menyebar ke seluruh sudut rumah.
Seringkali bulu hewan merupakan media utama pengantar penyakit. Bulu sangat mudah sekali rontok, bercampur dengan air liur hasil jilatan mereka dan menjadi pemicu asma dan alergi. Adapun beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan akibat bulu kucing dan anjing diantaranya adalah:
Namun dibalik semua keceriaan tersebut, terdapat bahaya yang tersembunyi.
Tanpa disadari, hewan-hewan peliharan juga membawa serangkaian penyakit yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusianya. Walau sudah dijinakkan dan hidup seatap dengan manusia selama beratus bahkan beribuan tahun, insting/naluri dan kebiasaan kucing dan anjing masih banyak yang bersifat liar dan bertentangan dengan kebiasan manusia untuk hidup higienis, bersih dan sehat.
Jika kita amati aktifitas hari-hari yang dilakukan oleh kucing dan anjing, maka akan terlihat jelas bahwa perlu adanya perhatian dan upaya lebih untuk memelihara kebersihan rumah demi kesehatan manusia penghuninya. Contohnya, jika dibiarkan kucing dan anjing hari-harinya menghabiskan waktu berkeliaran dimana-mana, berguling-guling di lantai, menjilat-jilat bulu dan seluruh tubuh mereka, dan menandai “wilayah” mereka dengan membuang urin dan kotoran di sembarang tempat. Akibatnya, kuman, kotoran dan segala sesuatu yang tidak dinginkan dari luar terbawa masuk ke dalam dan menyebar ke seluruh sudut rumah.
Seringkali bulu hewan merupakan media utama pengantar penyakit. Bulu sangat mudah sekali rontok, bercampur dengan air liur hasil jilatan mereka dan menjadi pemicu asma dan alergi. Adapun beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan akibat bulu kucing dan anjing diantaranya adalah:
Quote:
Quote:
Quote:
1. Bulu Hewan dapat menyebabkan beberapa Infeksi
Sebenarnya infeksi yang diakibatkan oleh bulu hewan (kucing dan anjing) biasanya tidak dapat dikenali karena hanya menimbulkan gejala ringan bahkan tampak tidak memiliki gejala. Namun karena bisa mengakibatkan hal-hal yang membahayakan, maka sebaiknya disarankan jangan terlalu sering melakukan kontak terhadap hewan peliharaan. Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan akibat infeksi dari bulu mereka antara lain hidrosefalus, demam, jaundice (kuning), memar atau pendarahan bawah kulit hingga anemia atau pembesaran hati.
Sebenarnya infeksi yang diakibatkan oleh bulu hewan (kucing dan anjing) biasanya tidak dapat dikenali karena hanya menimbulkan gejala ringan bahkan tampak tidak memiliki gejala. Namun karena bisa mengakibatkan hal-hal yang membahayakan, maka sebaiknya disarankan jangan terlalu sering melakukan kontak terhadap hewan peliharaan. Adapun beberapa gejala yang ditimbulkan akibat infeksi dari bulu mereka antara lain hidrosefalus, demam, jaundice (kuning), memar atau pendarahan bawah kulit hingga anemia atau pembesaran hati.
Quote:
2. Mengakibatkan Penyakit Toxoplasma
Penyakit ini awalnya ditimbulkan oleh sejenis parasit yang hidup pada usus kucing dan anjing sehingga parasit ini dapat menular melalui banyak media. Beberapa media yang bisa menyebabkan parasit ini menular adalah kotoran, bulu, hingga wadah bekas makanan hewan peliharaan. Parasit ini juga bisa tumbuh dalam tubuh manusia sehingga pada akhirnya akan menimbulkan penyakit zoonosis pada manusia.
Penyakit ini awalnya ditimbulkan oleh sejenis parasit yang hidup pada usus kucing dan anjing sehingga parasit ini dapat menular melalui banyak media. Beberapa media yang bisa menyebabkan parasit ini menular adalah kotoran, bulu, hingga wadah bekas makanan hewan peliharaan. Parasit ini juga bisa tumbuh dalam tubuh manusia sehingga pada akhirnya akan menimbulkan penyakit zoonosis pada manusia.
Quote:
3. Melahirkan Bayi Cacat Hingga Keguguran
Ibu hamil yang terkena penyakit toxoplasma akibat dari parasit yang biasa ditimbulkan oleh bulu hewan peliharaan, bisa mengalami hal yang membahayakan seperti akan melahirkan bayi yang cacat dan rentan mengalami keguguran. Gejala yang ditimbulkan pada ibu hamilpun bisa berupa penurunan daya tahan tubuh seperti mengalami flu, nyeri kepala, demam dan rasa lelah. Maka dari itu, sebaiknya wanita yang merencanakan kehamilan ataupun sudah hamil tidak terlalu sering melakukan kontak langsung dengan kucing atau anjing.
Ibu hamil yang terkena penyakit toxoplasma akibat dari parasit yang biasa ditimbulkan oleh bulu hewan peliharaan, bisa mengalami hal yang membahayakan seperti akan melahirkan bayi yang cacat dan rentan mengalami keguguran. Gejala yang ditimbulkan pada ibu hamilpun bisa berupa penurunan daya tahan tubuh seperti mengalami flu, nyeri kepala, demam dan rasa lelah. Maka dari itu, sebaiknya wanita yang merencanakan kehamilan ataupun sudah hamil tidak terlalu sering melakukan kontak langsung dengan kucing atau anjing.
Quote:
4. Menyebabkan Asma
Ini yang harus dikhawatirkan bagi ibu-ibu yang mempunyai anak yang masih balita. Bulu pada kucing dan anjing bisa sangat berbahaya apalagi jika telah menyerang sistem pernafasan. Bulu merupakan salah satu penyebab terbesar asma sebab, bulu kucing dan anjing banyak membawa virus-virus yang bisa menyebabkan asma. Jika hal ini terus berlanjut, maka penyakit asma akan susah hilang bahkan akan menurun sampai di keturunan selanjutnya. Gejala asma akibat bulu hewan peliharaan bisa dirasakan sedini mungkin dengan deteksi kelainan pernafasan anda. Bagi anda yang punya riwayat penyakit asma pun harus waspada karena bulu hewan bisa membuat asma anda lebih buruk.
Ini yang harus dikhawatirkan bagi ibu-ibu yang mempunyai anak yang masih balita. Bulu pada kucing dan anjing bisa sangat berbahaya apalagi jika telah menyerang sistem pernafasan. Bulu merupakan salah satu penyebab terbesar asma sebab, bulu kucing dan anjing banyak membawa virus-virus yang bisa menyebabkan asma. Jika hal ini terus berlanjut, maka penyakit asma akan susah hilang bahkan akan menurun sampai di keturunan selanjutnya. Gejala asma akibat bulu hewan peliharaan bisa dirasakan sedini mungkin dengan deteksi kelainan pernafasan anda. Bagi anda yang punya riwayat penyakit asma pun harus waspada karena bulu hewan bisa membuat asma anda lebih buruk.
Quote:
Quote:
Lalu apa yang harus dilakukan untuk mengurangi bahaya dan ancaman tersebut?
Quote:
1. Berikan perawatan yang baik bagi hewan peliharaan.
Merawat hewan peliharaan memang sangat penting untuk mengurangi dampak dari bulunya. Dimulai dari memberi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang mengandung protein dan vitamin dapat mencegah kerontokan pada bulu mereka. Selain itu awasi kegiatan mereka ketika bermain diluar. Hindari kontak dengan sumber kotoran (tong sampah).
Merawat hewan peliharaan memang sangat penting untuk mengurangi dampak dari bulunya. Dimulai dari memberi makanan yang sehat dan bergizi. Makanan yang mengandung protein dan vitamin dapat mencegah kerontokan pada bulu mereka. Selain itu awasi kegiatan mereka ketika bermain diluar. Hindari kontak dengan sumber kotoran (tong sampah).
Quote:
2. Merawat bulu dan kulit hewan peliharaan minimal 2 mingu sekali.
Merawat bulu dan kulit hewan peliharaan minimal 2 minggu sekali atau maksimal 1 bulan sekali. Jika bulu mereka kotor, mandikan dengan shampoo khusus hewan untuk terus merawat kesehatan bulunya. Bulu yang bersih dan sehat dapat meminimalisir terjadi nya kerontokan
Merawat bulu dan kulit hewan peliharaan minimal 2 minggu sekali atau maksimal 1 bulan sekali. Jika bulu mereka kotor, mandikan dengan shampoo khusus hewan untuk terus merawat kesehatan bulunya. Bulu yang bersih dan sehat dapat meminimalisir terjadi nya kerontokan
Quote:
3. Berikan vaksin dan kebutuhan vitaminnya
Agar terhindar dari bakteri, maka kucing sebaiknya diberi vaksin sesuai dengan anjuran dokter hewan. Selain itu, kucing juga perlu diberikan vitamin tambahan seperti vitamin A, D, E, lysine, minyak ikan, omega 3, omega 6, dll agar kondisinya selalu dalam keadan sehat
.Agar terhindar dari bakteri, maka kucing sebaiknya diberi vaksin sesuai dengan anjuran dokter hewan. Selain itu, kucing juga perlu diberikan vitamin tambahan seperti vitamin A, D, E, lysine, minyak ikan, omega 3, omega 6, dll agar kondisinya selalu dalam keadan sehat
Quote:
0
10K
17
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan