- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
MENGINTIP PENGRAJIN DODOL KETAN ASLI BOJONGGEDE


TS
metropolitan99
MENGINTIP PENGRAJIN DODOL KETAN ASLI BOJONGGEDE
Warisan Usaha Orangtua, Dijual hingga Sukabumi


Ingin mencicipi dodol ketan asli Bojonggede? Anda bisa berkunjung ke Desa Bojonggede Kecamatan Bojonggede. Sejumlah warga menjadikan makanan tradisional ini sebagai salah satu produk industri rumahan. Seperti yang dilakukan warga Kampung Muara RT01/RW11 Agus Sulaiman. Bersama sang istri Siti Aminah, Agus meneruskan usaha warisan kedua orang tua yang sudah berjalan 50 tahun.
MENURUT Agus, warisan kedua orang tuanya ini harus tetap diturunkan ke generasi selanjutnya, agar produk lokal ini bisa terus berkembang. ” Kalau tidak diteruskan, makin ke sini tenaga ahli yang bisa membuat dodol makin berkurang, kalau tidak diteruskan bisa-bisa nanti tidak ada yang bisa membuat makanan khas ini,” ujarnya.
Saat ini, dodol buatannya sudah dipasarkan ke sejumlah pasar tradisional seperti Cigombong, Cibadak, Ciputat, hingga Sukabumi. Bicara soal harga, Agus mengaku memberi kebebasan bagi para pelanggannya yang akan menjual dodolnya kembali ke masyarakat. ”Memang banyak yang dijual lagi. Yang penting dari saya menjualnya Rp27500 per kilo, nanti terserah yang beli mau dijual lagi ke yang lainnya berapa,” ucap Agus.
Untuk membuat dodol ketan ini, Agus dan istrinya bisa menghabiskan waktu sehari penuh. Hal ini dikarenakan, Agus harus mengolah bahan bakunya secara manual. Beras ketan yang siap diolah, ia jadikan tepung ketan terlebih dahulu. Meski butuh waktu lama, namun kata Agus cara itu memberikan rasa dodol yang gurih dan nikmat.
” Jadi tepung berasnya kami buat sendiri dari beras ketan yang sebelumnya telah direndam dan dijemur. Baru setelah itu digiling menjadi tepung dan di campur dengan bahan baku lainnya seperti kelapa dan gula merah,” jelas Agus, pemilik dodol ketan Indira family (Indira’f).
Hari-hari besar biasanya jadi momen baginya kebanjiran pesanan. Bahkan, tidak jarang pihaknya kewalahan melayani pelangganya. Menurutnya, jumlah pesanan bisa meningkat tiga kali lipat dari hari biasa. ” Kalau hari biasa seperti sekarang produksinya sehari 50 kilo dodol, tapi kalau puasa bisa sampai 150 kilo.”
Agus berharap, agar dodol ketan miliknya bisa terus membumi dan bisa jadi salah satu makanan tradional khas kabupaten Bogor ”Ini juga sedang digagas paguyuban pengrajin dodol ketan. Karena kecamatan Bojonggede sendiri banyak produsen-produsen dodol,”harapnya (feb/b/sal)
sumber : Harian Metropolitan
Diubah oleh metropolitan99 25-02-2014 12:53
0
4.1K
16


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan