Surga Negeri di Atas Awan (Waerebo Flores Indonesia)
TS
JayaLaksana
Surga Negeri di Atas Awan (Waerebo Flores Indonesia)
semoga gak
mohon di
Langsung aja gan ane mau berbagi cerita pengalaman saat berkunjung di Negeri di atas awan Waerebo
Spoiler for Buka:
DI atas pegunungan berketinggian 1200 meter dpl di Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, bertengger sebuah kampung kuno bernama Wae Rebo. Kampung kecil dengan 7 rumah adat berbentuk kerucut, yang telah dihuni turun temurun selama 19 generasi.
Wae Rebo terletak di barat daya kota Ruteng, ibu kota Kabupaten Manggarai. Untuk menuju ke Wae Rebo, butuh perjuangan ekstra, berjalan kaki selama 4,5 jam mendaki pegunungan.
Itu pula yang dijalani Kamga, pembawa acara program "Explore Indonesia" yang tayang di Kompas TV, ketika mengunjungi Wae Rebo. Di tengah pendakian, ada perisiwa yang membuat Kamga kaget.
Ia berpapasan dengan 3 bocah bule perempuan yang sedang turun dari Wae Rebo. Di belakangnya menyusul kedua orangtua mereka. Keluarga wisatawan asal Belanda ini yang baru saja menginap 2 malam di Wae Rebo.
“Lucu banget saya ketemu sama satu keluarga dari Belanda. Mereka membawa 3 anak perempuan, 1 masih kuat jalan, yang 2 udah nggak kuat lagi sampai harus digendong. Ini menjadi sebuah kenyataan yang lucu, apabila 3 anak dari Belanda tadi, justru lebih mengetahui Desa Wae Rebo ketimbang orang Indonesia sendiri,” kata Kamga.
Wae Rebo yang terpencil di pedalaman hutan, memang lebih banyak diminati wisatawan mancanegara ketimbang turis domestik. Tahun 2011, total sebanyak 330 turis berkunjung ke Wae Rebo, yang berasal dari 19 negara.
Akhirnya, rasa lelah trekking menembus hutan dengan medan menanjak, terbayar lunas setelah kaki berhasil menginjakkan kaki di Kampung Wae Rebo. Keindahan kampung adat Wae Rebo tersaji di depan mata.
Daya tarik utama Wae Rebo adalah rumah adatnya, yang disebut mbaru niang. Rumah niang berbentuk kerucut dengan atap terbuat dari daun lontar. Jumlahnya hanya ada 7, tidak boleh lebih.
Selama 3 hari di Wae Rebo, Kamga menyelami kehidupan masyarakatnya. Sebagian besar penduduk menggantungkan hidup dari berkebun kopi. Saat musim panen, warga menjemur biji-biji kopi di halaman di antara rumah-rumah niang. Kopi yang dibudidayakan jenis arabika.
“Sekarang kami juga sedang mencoba berkebun sayur brokoli organik sejak 2 bulan lalu. Ini tanaman brokoli pertama kami, 2 bulan lagi baru panen. Jadi warga masih penasaran seperti apa rasanya,” jelas Yos Katup, warga Wae Rebo.
Sementara ibu rumah tangga memiliki kerja sambilan membuat kerajinan kain tenun yang disebut kain cura. Kain cura bermotif khas Wae Rebo dengan ciri warna cerah.
Di Wae rebo tidak ada sekolahan. Oleh karena itu, anak-anak harus menuntut ilmu di kampung terdekat di Kampung Kombo.
“Anak-anak Wae Rebo menurut saya adalah anak-anak yang sangat hebat karena mereka harus merantau sejak usia 7 tahun. Mereka harus meninggalkan desa ini untuk tinggal bersama keluarga lain di kampung bawah, untuk bersekolah. Karena tidak mungkin mereka harus pulang pergi 3-4 jam setiap hari,” jelas Kamga kagum.
Tidak hanya anak-anak, para orangtua di Wae Rebo juga memiliki semangat belajar. Jumlah wisatawan yang terus bertambah, membuat mereka dituntut untuk bisa berkomunikasi dengan pengunjung, khusus turis asing. Secara berkala, warga mengikuti kursus bahasa Inggris di dalam rumah niang dengan guru relawan dari sebuah LSM.
Meski terpencil di tengah pegunungan, bukan berarti warga Wae Rebo tidak mengenal olah raga. Untuk mengisi waktu luang, usai kembali dari ladang, kaum pria bermain sepak takraw.
ini gan penampakanya
Spoiler for ini gan:
Spoiler for tambah:
Spoiler for lagi:
ane salah satu orang yang beruntung dapat mengikiti program mengajar di daerah polosok negeri ini gan atau sering di sebut SM3T, sehingga ane berkesempatan mengunjungi salah satu tempat paling eksotis di indonesia bahkan di dunia gan. ane juga salah satu rombongan tim dari Wakil Kementrian Pendidikan di Bidang Kebudayaan
begini cerita perjalanan ane dan temen2 ane. kami harus menempuh jalan kaki sekitar 3-4 jam dari jalan yang dapat di tempuh dengan kendaraan.
ini sedikit gambaran perjalanan ane dan tmn2
Spoiler for ini gan:
Spoiler for Ketemu banyak bule2 di sepanjang perjalanan:
Spoiler for Saking berat jalan yang di tempuh sampai2 Bu Wakil Menteri sampai di tandu gan :
tapi lelahnya terbayar saat sampai di Negeri di Atas Awan ini gan
Spoiler for :
sampai di TKP ane dan rombongan di sambut dengan upacara adat gan
Spoiler for Ini cekidot:
kehidupan mereka pun sangat bersahaja gan
Spoiler for ini:
dan ini foto teman2 ane bersama ibu Wamen
Spoiler for narsis sedikit:
saat berdialog dengan ibu Wamen
Spoiler for buka:
Ini foto ane dengan ikat kepala dan sarung tradisional
Spoiler for Ane gan:
ini gan sekilas gambaran ane saat berkunjung ke salah satu surga di Dunia ini
maklum gan ane newbie