- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suramadu BUKAN LAGI Jembatan Terpanjang di Indonesia!


TS
haperakyat
Suramadu BUKAN LAGI Jembatan Terpanjang di Indonesia!
Spoiler for NO REPOST:
Kata Kunci "Jembatan Martadipura"

Kata Kunci "Martadipura"

Kata Kunci "Martadipura"

Suramadu BUKAN LAGI Jembatan Terpanjang di Indonesia

Quote:
Siapa sih yang nggak kenal jembatan Suramadu? Jembatan yang menghubungkan Surabaya dan Pulau Madura tersebut memiliki panjang 5,4 kilometer dan memecahkan rekor sebagai jembatan terpanjang di Indonesia. Namun, kini rekor tersebut dipatahkan oleh sebuah jembatan di kab. Kukar, Kalimantan Timur dengan panjang 15,3 Kilometer!
News
Martadipura Terpanjang Se-Indonesia
Sejauh 15,3 Km, Jembatan Dibangun di Atas Rawa
Spoiler for News #1:
TENGGARONG - Rekor Jembatan Suramadu di Surabaya sebagai jembatan terpanjang, segera beralih ke Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kartanegara (Kukar), memiliki panjang 15,3 km. Panjang Jembatan Suramadu 5,4 kilometer.
Data Dinas Bina Marga dan Sumber daya Air (DBMSDA) Kukar, Jembatan Martadipura tak hanya sebagai penghubung bibir Sungai Mahakam di Kota Bangun. Badan dan fondasi jembatan terus dibangun hingga belasan kilometer di atas rawa dengan metode pile slab (jalan layang). Dari permukaan tanah, pile slab itu memiliki panjang dua hingga tiga kilometer. Meski lokasinya berada di atas rawa dan berfungsi sebagai penghubung, konstruksi tersebut termasuk kategori jembatan.
Pembangunan bentang jembatan dengan metode pile slab ini, dilakukan lantaran akses jalan dapat tergenang banjir jika memasuki musim hujan. Sehingga dinilai lebih kuat dan hemat dibanding menimbun jutaan kubik tanah. Sehingga, bagian jembatan di bibir sungai terus disambung berbentuk jalan layang menyerupai jembatan.
"Tidak hanya panjangnya, tapi dari segi biaya lebih besar dari Jembatan Suramadu. Jalan pendekat dan penghubungnya pun mungkin jadi yang termewah" kata kasi pemeliharaan dan peningkatan Jalan, DBMSDA Kukar.
Dikatakan Budi, jika memasuki musim hujan, kawasan kecamatan di hulu Mahakam dilanda banjir. Jika jalan penghubung jembatan Martadipura dibuat dengan dasar timbunan tanah, maka dikhawatirkan tidak stabil dan memakan biaya lebih besar. Apalagi, sebagian material pembangunan jalan dan jembatan ini, dikirim dengan menggunakan ponton. Sehingga saat air Sungai Mahakam surut, pengiriman material akan terganggu.
Tak hanya jembatan, akses jalan pendekatnya juga dibangun menggunakan pile slabe. Sebab, sejumlah lokasi pembangunan jalan merupakan rawa yang biasa digenangi banjir di musim hujan. Dari segi anggaran pembangunan, pile slabe di Kota Bangun bisa disebut jalan termahal yang pernah ada. Akses jalan pendekat ini akan terhubung ke Desa Sebelimbingan di Kembang Janggut menuju Kecamatan Kota Bangun.
Untuk total jalan penghubung antara Kota Bangun hingga Tabang tersebut, Budi memastikan panjangnya mencapai 172 kilometer. Dilihat konstruksinya yang megah dan panjang, jalan yang dibangun menggunakan dana APBD Kukar tersebut, justru mengalahkan jalan tol Provinsi Kaltim dari Balikpapan menuju Samarinda. Anggaran yang dialokasikan mencapai 1,2 triliun per tahun. Proyek ini dikerjakan sejak 2011. Total biaya mencapai 45 persen dari APBD Kukar.
Pengerjaan meliputi pembangunan 32 jembatan untuk menghubungkan akses transportasi darat yang mencapai 172 km. "Jalan membuka isolasi transportasi darat di semua kecamatan di hulu Mahakam Kukar. Tahun depan sudah bisa digunakan secara total," ujarnya. Dari panjang 172 km tersebut, sisa jalan yang belum terbangun hanya 25 meter lagi. Sehingga, sisa pengerjaan diperkirakan tak sampai satu persen. (qi/waz/k16)
Jembatan Martadipura Kalahkan Suramadu
Spoiler for News #2:
TENGGARONG – Dengan kondisi geografis yang cukup luas, Kutai Kartanegara (Kukar) harus mengeluarkan dana jumbo untu mewujudkan infrastruktur jalan dan jembatan. Akses transportasi darat mulai dari wilayah paling hulu Kukar yakni Kecamatan Tabang menuju Ibu Kota Kabupaten, Tenggarong, sedikitnya memerlukan lebih dari 30 jembatan dengan panjang bentangan yang bervariasi. Mulai dari pendek, sedang hingga sangat panjang.
Salah satunya adalah Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun yang disebut-sebut sebagai jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang bentang dan pile slabe (jalan layang) mencapai 15,3 kilometer.
Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kukar Budi Harsono menerangkan, panjang Jembatan Suramadu hanya sekitar 6 kilometer, sementara Jembatan Martadipura mencapai 15,3 kilometer atau lebih panjang 9 kilometer.
Saat ini, hampir seluruh pile slab (jalan layang) telah rampung dan hanya sekitar 25 meter yang masih dalam tahap pengerjaan. “Baik dari segi ukuran dan biaya, Jembatan Martadipuran jauh lebih besar dibanding Jembatan Suramadu yang sebelumnya dinobatkan sebagai jembatan terpanjang,”tegas Budi.
Budi mengatakan, Jembatan Martadipura menjadi sangat panjang karena akses jalan pendekatnya juga menggunakan pile slab. Langkah itu terpaksa diambil karena kontur tanah di wilayah tersebut berupa rawa. Cara penimbunan justru akan memakan biaya yang jauh lebih besar. Resikonya, kekuatan konstruksi juga tidak stabil.
Dari segi anggaran, pembangunan pile slab di Kota Bangun bisa disebut proyek jalan termahal yang pernah ada. Akses jalan pendekat ini akan terhubung ke Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun.
“Membangun di tempat kita ini jauh lebih mahal biayanya angkut material dan akses transportasinya sulit dan jauh. Selain itu kondisi alam juga menentukan, untuk Jembatan Martadipura saat air surut, ponton tidak bisa mengirim material,”ujarnya.
Setelah jembatan ini berfungsi, warga Kukar bisa lewat jalur darat dari Kota Bangun-Tabang hanya dalam waktu dua jam dengan estimasi kecepatan kendaraan 60 km/jam. Selama ini, butuh waktu dua hari ke Tabang dengan kapal melitasi sungai. (ind)
Salah satunya adalah Jembatan Martadipura di Kecamatan Kota Bangun yang disebut-sebut sebagai jembatan terpanjang di Indonesia dengan panjang bentang dan pile slabe (jalan layang) mencapai 15,3 kilometer.
Kepala Seksi (Kasi) Pemeliharaan dan Peningkatan Jalan, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kukar Budi Harsono menerangkan, panjang Jembatan Suramadu hanya sekitar 6 kilometer, sementara Jembatan Martadipura mencapai 15,3 kilometer atau lebih panjang 9 kilometer.
Saat ini, hampir seluruh pile slab (jalan layang) telah rampung dan hanya sekitar 25 meter yang masih dalam tahap pengerjaan. “Baik dari segi ukuran dan biaya, Jembatan Martadipuran jauh lebih besar dibanding Jembatan Suramadu yang sebelumnya dinobatkan sebagai jembatan terpanjang,”tegas Budi.
Budi mengatakan, Jembatan Martadipura menjadi sangat panjang karena akses jalan pendekatnya juga menggunakan pile slab. Langkah itu terpaksa diambil karena kontur tanah di wilayah tersebut berupa rawa. Cara penimbunan justru akan memakan biaya yang jauh lebih besar. Resikonya, kekuatan konstruksi juga tidak stabil.
Dari segi anggaran, pembangunan pile slab di Kota Bangun bisa disebut proyek jalan termahal yang pernah ada. Akses jalan pendekat ini akan terhubung ke Desa Sebelimbingan, Kecamatan Kota Bangun.
“Membangun di tempat kita ini jauh lebih mahal biayanya angkut material dan akses transportasinya sulit dan jauh. Selain itu kondisi alam juga menentukan, untuk Jembatan Martadipura saat air surut, ponton tidak bisa mengirim material,”ujarnya.
Setelah jembatan ini berfungsi, warga Kukar bisa lewat jalur darat dari Kota Bangun-Tabang hanya dalam waktu dua jam dengan estimasi kecepatan kendaraan 60 km/jam. Selama ini, butuh waktu dua hari ke Tabang dengan kapal melitasi sungai. (ind)
sumur
Foto Jembatannya Gan!
Spoiler for Gambar:



Kaskuser yang baik
Adalah
Kaskuser yang meninggalkan komen
Adalah
Kaskuser yang meninggalkan komen

Quote:

Diubah oleh haperakyat 22-10-2015 10:00
0
8.5K
Kutip
70
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan