Jakarta - Sidang perdana MKD akhirnya memutarkan rekaman percakapan Setya Novanto bersama Reza Chalid dan Presidr PT Freeport Maroef Sjamsoeddin. Setelah rekaman didengar luas oleh masyarakat, desakan agar Novanto mundur makin deras.

Politikus Gerindra Desmond Mahesa menilai fakta adanya pertemuan Novanto bersama Reza dan Maroef saja sudah cukup dianggap ada pelanggaran etika. Pada posisi ini Novanto mestinya sensitif dan mundur!

"Persoalannya ini kan pribadi seseorang. Kalau pribadi sensitif, saya pikir Novanto sudah mundur. Yang paling susah hari ini kalau orang merasa tidak melanggar etika, merasa benar," ucap Desmon kepada detikcom, Kamis (3/12/2015).

Selain materi yang terungkap dalam rekaman, Desmond menyebut akan lebih membenarkan adanya pelanggaran etik jika Maroef membenarkan pertemuan itu dan isi rekaman yang diserahkan Sudirman Said.

"Tinggal hari ini Pak Maroef kalau sampai dibenarkan pertemuan itu, tapi Novanto tidak mundur juga, ini yang luar biasa," tegas pimpinan komisi III DPR itu.

"Tapi ini kan bicara tentang orang yang agak susah menilainya. Sebenarnya ini sudah sangat luar biasa. Bukan karena dia pimpinan DPR, tapi kongkalikong jahat merampok uang negara. Ada persekongkolan jahat atau niat melakukan persekongkolan, unsur tipikor sudah memenuhi," imbuh Desmond.

Terlebih menurutnya, jika laporan soal Novanto meminta saham kepada PT Freeport soal perpanjangan kontrak dan proyek listrik di Papua, maka harusnya Novanto sensitif tidak bertahan dengan jabatannya.

"Saya yakin MKD akan memutuskan perkara ini. Dihukum ringan pun kalau merasa pimpinan DPR, dia harus malu. Masalahnya punya malu nggak Novanto?" kritik mantan aktivis 98 itu.


http://news.detik.com/berita/3086759...arusnya-mundur

si desmon minta dikepret zonkie