- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Suka menimbun file digital bisa disebut gangguan mental


TS
BeritagarID
Suka menimbun file digital bisa disebut gangguan mental

Suka menimbun file digital bisa disebut gangguan mental
© Shutterstock
Seorang pria berumur 47 tahun di Belanda punya kebiasaan yang aneh. Dia mengumpulkan ribuan foto digital per pekan dan menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari untuk mengatur foto-foto itu di komputernya.
Menurut sebuah laporan studi kasus yang dilakukan para ahli terhadapnya, kemungkinan dia bisa disebut mengalami gangguan mental berupa penimbun digital (digital hoarder).
LiveScience menyebutkan selain foto-foto digital, lelaki ini juga mengumpulkan berbagai macam benda dan telah didiagnosis menderita gangguan mental yang disebut penimbunan barang yang berlebihan. Tabiat ini ditandai oleh ketidakmampuannya untuk membuang barang-barang dalam jumlah besar.
Di Australia, seperti dilaporkan Radio Australia, hoarding secara kompulsif ini dianggap sebagai salah satu gangguan kesehatan serius yang berhubungan dengan mental. Para penderita gangguan ini sering mengumpulkan barang tak berguna, menyebabkan rumah mereka kotor dan penuh, bahkan sampai tidak ada ruang untuk bergerak.
Sementara itu dalam studi kasus terhadap orang Belanda yang diterbitkan pada 8 Oktober 2015 di jurnal BMJ Case Reports, para peneliti menuliskan bahwa tabiat orang ini untuk menimbun barang sebagian besar terjadi di dunia digital tempat dia menyimpan puluhan ribu foto di empat hardisk dan komputernya.
Dr. Martine van Bennekom, peneliti dari Academic Medical Center di Belanda, mengatakan bahwa meskipun orang ini suka mengambil foto, seluruh proses menyimpan foto dan menempatkan foto-foto itu di dalam hardisk telah membuatnya tertekan dan menderita.
Para peneliti yakin bahwa menimbun file-file digital seharusnya dikategorikan sebagai sebuah subtipe gangguan mental yang baru, karena hal ini berdampak pada kehidupan orang yang membuatnya tidak bisa lepas dari urusan benda-benda digital itu. Dr. van Bennekom dokter kemudian bisa mendiagnosisnya dan merawatnya seperti merawat orang yang mengalami gangguan mental.
Dalam studi kasus itu, para peneliti menyatakan bahwa jika tabiat menimbun file-file digital ini disebut secara resmi sebagai sebuah gangguan mental, makin mudah bagi dokter untuk mendeteksinya.
Meski demikian tidak semua ahli kesehatan mempunyai pendapat yang sama.
David Tolin, seorang ahli jiwa klinis dan direktur sebuah pusat perawatan gangguan mental di Connecticut yang bernama The Institute of Living, mengatakan masih terlalu dini menyebutkan bahwa tabiat suka menimbun file digital sebagai gangguan mental. Apalagi, katanya seperti dilaporkan CapitalWired, laporan ini hanya berdasarkan studi kasus terhadap satu orang saja.
Tolin mengatakan bahwa banyak orang yang mempunyai tabiat aneh, namun kelakuan mereka tidak dapat secara otomatis dikategorikan sebagai gangguan mental.
Namun Tolin sependapat dengan Dr. van Bennekom bahwa mereka yang merasa tertekan dan menderita karena jumlah data digital yang mereka miliki disebut sebagai penimbun (hoarder) benda digital.
Sementara itu Larry Rosen, seorang profesor psikologi dari California State University, Dominguez Hills, mengatakan kepada Yahoo! News bahwa kasus yang dialami oleh pria Belanda itu menyebabkan orang itu menderita akibat tabiatnya menimbun file-file digital. Namun, dalam kasus lainnya ada juga orang yang tidak merasa terganggu meski ada ribuan benda digital yang disimpannya.
Rosen mencontohkan jika ada orang yang mempunyai 7.000 email yang belum dibaca dan orang itu merasa tidak terganggu dengan tabiatnya itu, maka dia tidak bisa disebut sebagai penimbun file digital.
Sumber: http://goo.gl/6CDCtf
0
2.4K
31


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan