- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KISRUH G*-JEK , antara kejujuran dan tabiat penipuan


TS
kamujahat21
KISRUH G*-JEK , antara kejujuran dan tabiat penipuan
masih hangat berita tentang masalah ini
Puluhan ribu gojek kena suspend alias didenda
Org JUJUR kena getahnya akibat dari kesalahan SDM kita yg tabiat penipuan
Puluhan ribu gojek kena suspend alias didenda
Org JUJUR kena getahnya akibat dari kesalahan SDM kita yg tabiat penipuan
silahkan disimak dahulu, masalahnya
Quote:

Bos Gojek Murka Dicurangi 7.000 Driver se-Indonesia
VIVA.co.id - Gojek tengah dirundung persoalan oleh mitra pengemudinya (driver) yang mengambil order fiktif. Menurutnya, perbuatan tersebut telah mencoreng mitra pengemudi yang sudah bersikap jujur dalam mengambil pesanan.
Chief Executive Officer (CEO) Gojek, Nadiem Makarim, mengemukakan kalau selama dua bulan terakhir, pihaknya mendapatkan puluhan aduan yang diterima dari driver-nya yang jujur. Dikatakannya, kalau para driver tersebut kecewa dengan rekannya yang bermain curang dengan menyalahgunakan subsidi perusahaan dan membuat ratusan order fiktif yang akunnya palsu.
"Setelah kami dengarkan aspirasi para driver, selama satu bulan ke belakang, kami olah data tersebut. Ternyata lebih dari 7.000 driver se-nusantara terlibat dalam kasus order fiktif.Mereka tidak mengambil order nyata namun tetap menerima pendapatan jutaan per bulan," ujar Nadiem seperti dikutip pernyataannya di akun Twitter Gojek, Selasa, 2 Desember 2015.
Karena itu, Gojek 'menghukum' para driver yang terbukti membuat order fiktif. Keputusan tersebut berdasarkan pengamatan perusahaan yang cukup lama dan terbukti.
"Kami telah memberikan peringatan beberapa kali bahwa Gojek tidak akan pernah mentolerir kecurangan ini," tegasnya.
Meskipun kecewa, Nadiem mengaku akan memberikan satu kesempatan lagi kepada mitra pengemudinya yang bandel tersebut. Syaratnya, yaitu mengembalikan uang penipuan sebagai tanda komitmen mereka masih ingin menjadi bagian dari keluarga besar Gojek.
"Prioritas utama kami, dan selalu, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para driver di seluruh Indonesia. Hanya driver-driver terbaik dan bersikap jujur yang akan menjadi bagian dari keluarga besar Gojek," tulisnya.
Maka dari itu, aplikasi transportasi ini meminta komitmen dari driver-nya yang terbukti membuat order fiktif untuk mengembalikan kerugian jutaan rupiah yang mereka hasilkan dari order fiktif tersebut.
VIVA.co.id - Gojek tengah dirundung persoalan oleh mitra pengemudinya (driver) yang mengambil order fiktif. Menurutnya, perbuatan tersebut telah mencoreng mitra pengemudi yang sudah bersikap jujur dalam mengambil pesanan.
Chief Executive Officer (CEO) Gojek, Nadiem Makarim, mengemukakan kalau selama dua bulan terakhir, pihaknya mendapatkan puluhan aduan yang diterima dari driver-nya yang jujur. Dikatakannya, kalau para driver tersebut kecewa dengan rekannya yang bermain curang dengan menyalahgunakan subsidi perusahaan dan membuat ratusan order fiktif yang akunnya palsu.
"Setelah kami dengarkan aspirasi para driver, selama satu bulan ke belakang, kami olah data tersebut. Ternyata lebih dari 7.000 driver se-nusantara terlibat dalam kasus order fiktif.Mereka tidak mengambil order nyata namun tetap menerima pendapatan jutaan per bulan," ujar Nadiem seperti dikutip pernyataannya di akun Twitter Gojek, Selasa, 2 Desember 2015.
Karena itu, Gojek 'menghukum' para driver yang terbukti membuat order fiktif. Keputusan tersebut berdasarkan pengamatan perusahaan yang cukup lama dan terbukti.
"Kami telah memberikan peringatan beberapa kali bahwa Gojek tidak akan pernah mentolerir kecurangan ini," tegasnya.
Meskipun kecewa, Nadiem mengaku akan memberikan satu kesempatan lagi kepada mitra pengemudinya yang bandel tersebut. Syaratnya, yaitu mengembalikan uang penipuan sebagai tanda komitmen mereka masih ingin menjadi bagian dari keluarga besar Gojek.
"Prioritas utama kami, dan selalu, adalah untuk meningkatkan kesejahteraan para driver di seluruh Indonesia. Hanya driver-driver terbaik dan bersikap jujur yang akan menjadi bagian dari keluarga besar Gojek," tulisnya.
Maka dari itu, aplikasi transportasi ini meminta komitmen dari driver-nya yang terbukti membuat order fiktif untuk mengembalikan kerugian jutaan rupiah yang mereka hasilkan dari order fiktif tersebut.
kasihan sekali gojek yg jujur kena masalahnya,

Quote:

Didenda Rp92 Juta, Ribuan Pengemudi Gojek Kepung Bandung
VIVA.co.id - Ribuan penyedia jasa layanan ojek aplikasi, Gojek, mendatangi kantor Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Selasa 1 Desember 2015. Mereka mengadu atas sanksi massal yang diberikan pengusaha terhadap 17 ribu pengemudi Gojek di Jawa Barat.
Maryono (36), salah seorang pengemudi mengaku, sanksi berupa penangguhan pembayaran sudah diterima oleh beberapa pengemudi Gojek sejak PT Gojek menetapkan tarif normal.
Namun, pada Senin 30 November 2015, sebanyak 17 ribu pengemudi Gojek menerima sanksi secara bersamaan. Mereka tidak bisa mengambil upah dan tidak bisa menerima order.
"Kami mendapatkan pesan lewat handphone, kami tidak bisa menerima order dan tidak dapat mengambil uang karena suspend, dan kami disuruh ke kantor," katanya kepada VIVA.co.id.
Sanksi tersebut muncul lantaran PT Gojek mencatat ke-17 ribu pengemudi Gojek melakukan order fiktif. Yakni, ketika pengemudi Gojek menerima order dari pelanggan, mereka tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan pelanggan.
"Kalau begitu, biasanya kami menekan tombol selesai. Dan itu ternyata masuk kategori order fiktif," katanya.
Yang jadi masalah, lanjut Maryono, tidak ada penjelasan tentang order fiktif dalam surat perjanjian. PT Gojek tidak pernah menjelaskan order fiktif kepada para pengemudi Gojek. Dan tanpa ada surat peringatan, PT Gojek memberikan sanksi.
Para pengemudi Gojek yang mendapat sanksi diwajibkan membayar denda. Besarnya denda tergantung dari kesalahan yang dilakukan oleh para pengemudi Gojek.
"Ada yang Rp100 ribu. Ada yang sampai Rp92 juta," katanya.
Hasilnya, para pengemudi harus membayar denda. Bahkan, menurut Maryono, PT Gojek sudah menyita 24 unit motor milik pengemudi Gojek sebagai jaminan.
Kondisi tersebut jelas merugikan. Selain tidak bisa mendapatkan penghasilan, para pengemudi Gojek juga tidak bisa bekerja. Mereka juga harus membayar utang.
"Saya berharap, PT Gojek mau membuka suspend dan menstabilkan kondisi seperti semula. Jadi kami bisa kembali bekerja dan narik lagi," katanya.
Para pengemudi Gojek sudah mulai memenuhi pintu masuk Balai Kota Bandung sejak pagi. Mereka baru membubarkan diri setelah perwakilan pengemudi Gojek selesai audiensi, pukul 14.30.
VIVA.co.id - Ribuan penyedia jasa layanan ojek aplikasi, Gojek, mendatangi kantor Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Selasa 1 Desember 2015. Mereka mengadu atas sanksi massal yang diberikan pengusaha terhadap 17 ribu pengemudi Gojek di Jawa Barat.
Maryono (36), salah seorang pengemudi mengaku, sanksi berupa penangguhan pembayaran sudah diterima oleh beberapa pengemudi Gojek sejak PT Gojek menetapkan tarif normal.
Namun, pada Senin 30 November 2015, sebanyak 17 ribu pengemudi Gojek menerima sanksi secara bersamaan. Mereka tidak bisa mengambil upah dan tidak bisa menerima order.
"Kami mendapatkan pesan lewat handphone, kami tidak bisa menerima order dan tidak dapat mengambil uang karena suspend, dan kami disuruh ke kantor," katanya kepada VIVA.co.id.
Sanksi tersebut muncul lantaran PT Gojek mencatat ke-17 ribu pengemudi Gojek melakukan order fiktif. Yakni, ketika pengemudi Gojek menerima order dari pelanggan, mereka tidak dapat mengkonfirmasi keberadaan pelanggan.
"Kalau begitu, biasanya kami menekan tombol selesai. Dan itu ternyata masuk kategori order fiktif," katanya.
Yang jadi masalah, lanjut Maryono, tidak ada penjelasan tentang order fiktif dalam surat perjanjian. PT Gojek tidak pernah menjelaskan order fiktif kepada para pengemudi Gojek. Dan tanpa ada surat peringatan, PT Gojek memberikan sanksi.
Para pengemudi Gojek yang mendapat sanksi diwajibkan membayar denda. Besarnya denda tergantung dari kesalahan yang dilakukan oleh para pengemudi Gojek.
"Ada yang Rp100 ribu. Ada yang sampai Rp92 juta," katanya.
Hasilnya, para pengemudi harus membayar denda. Bahkan, menurut Maryono, PT Gojek sudah menyita 24 unit motor milik pengemudi Gojek sebagai jaminan.
Kondisi tersebut jelas merugikan. Selain tidak bisa mendapatkan penghasilan, para pengemudi Gojek juga tidak bisa bekerja. Mereka juga harus membayar utang.
"Saya berharap, PT Gojek mau membuka suspend dan menstabilkan kondisi seperti semula. Jadi kami bisa kembali bekerja dan narik lagi," katanya.
Para pengemudi Gojek sudah mulai memenuhi pintu masuk Balai Kota Bandung sejak pagi. Mereka baru membubarkan diri setelah perwakilan pengemudi Gojek selesai audiensi, pukul 14.30.
JADI INTI MASALAHNYA ADALAH ADA GOJEKER YG CURANG BRAY
COBA TENGOK YG INI GAN
Quote:

Mengharukan, Driver Gojek Bawa Anak Demi Sesuap Nasi
VIVA.co.id - Tragis, tak hanya ditinggal suami, seorang wanita pengemudi Gojek ini juga terpaksa hengkang dari kontrakan lantaran menunggak. Mirisnya lagi, wanita 35 tahun ini pun terpaksa membawa serta sang bayi saat bekerja.
Nasib nahas itu dialami Winwin Susilawati. Saking bingungnya karena tak punya tempat untuk berteduh, Winwin bersama anaknya M. Alwi Al Fatin 1,5 tahun itu pun sempat berpindah dari satu musala ke musala untuk sekedar menghabiskan malam, usai mengais rezki sebagai pengemudi Gojek.
Rupanya Tuhan berkata lain, uluran tangan pun kini mulai berdatangan ke wanita berhijab tersebut. Itu setelah sebelumnya ada salah satu customer yang mengunggah fotonya ke media sosial saat menggendong buah hati ketika sedang ngojek.
Apa yang dialami Winwin tentu saja menggugah hati yang melihatnya. Salah satunya adalah Riama Frederika, wanita sesama Gojek yang menawarkannya untuk menginap di rumahnya di kawasan Jalan Persahabatan Rt 3/2 Cinere, Depok.
"Saya sebenarnya tidak nyangka akan seramai ini. Saya tidak tahu kalau customer saya akan menyebar keadaan saya ke media sosial. Jujur, sebelumnya saya memang sempat nginap dari satu musala ke musala lain selama sekitar tiga hari," ucap Winwin saat ditemui VIVA.co.id di kediaman sahabatnya.

Dengan linangan air mata, Winwin mengaku beban hidup yang dialaminya sangat pahit. Ia pun berharap, Tuhan membalas semua perbuatan Erik, suami yang telah menelantarkan dia dan anaknya yang saat ini dalam keadaan sakit.
"Sebelum di rumah Mbak Ria, saya selalu bingung mau bermalam di mana. Sepanjang jalan, setelah pulang ngojek saya hanya bisa teriak sambil menitikan air mata," katanya.
Saat bekerja, Winwin selalu mengajak serta Alwi, buah hatinya yang masih sangat kecil. Alwi digendong dengan sehelai kain ditaruh di depan. Jika sudah pukul 15.00 WIB, usai pulang dari kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Winwin pun putar-putar mencari musala, untuk sekedar beristirahat dan bermalam.
Biasanya, ia akan pindah dari satu musala sesuai jam. Jika sudah di atas pukul 19.00 WIB, Winwin akan memilih mencari musala di kawasan Beji, Depok. Sebelum bermalam di musala, ia akan memperhatikan kondisi sekitar lingkungan, itu lantaran ia takut warga atau jamaah terusik dengan kehadirannya.
Bahkan ketika si kecil Alwi nangis, telapak tangan Winwin membekap mulut mungilnya agar tidak berisik. Jika malam menyapa, Alwi pun tidur dipangkuan Winwin.
"Kalau saya tidurnya sambil duduk aja, takut ada yang datang saya jadi bisa antisipasi langsung pergi. Biasanya tengah malam saya akan bangun, membuatkan susu untuk Alwi. Saya selalu bawa termos. Saya sudah tidak punya tempat tinggal. Saya terusir secara halus dari kontrakan karena sering nunggak. Sampai sekarang saya tidak tahu dimana suami saya," ucapnya sambil menyeka air mata.
Apa yang dialami Winwin langsung mendapat respon sesama pengemudi GoJek lainnya. Mereka pun mulai berdatangan ke rumah Ria, tempat tinggal sementara Winwin. Bantuan seadanya pun mulai mengalir untuk dirinya. Mereka pun bahu-membahu untuk biaya pengobatan Alwi.
VIVA.co.id - Tragis, tak hanya ditinggal suami, seorang wanita pengemudi Gojek ini juga terpaksa hengkang dari kontrakan lantaran menunggak. Mirisnya lagi, wanita 35 tahun ini pun terpaksa membawa serta sang bayi saat bekerja.
Nasib nahas itu dialami Winwin Susilawati. Saking bingungnya karena tak punya tempat untuk berteduh, Winwin bersama anaknya M. Alwi Al Fatin 1,5 tahun itu pun sempat berpindah dari satu musala ke musala untuk sekedar menghabiskan malam, usai mengais rezki sebagai pengemudi Gojek.
Rupanya Tuhan berkata lain, uluran tangan pun kini mulai berdatangan ke wanita berhijab tersebut. Itu setelah sebelumnya ada salah satu customer yang mengunggah fotonya ke media sosial saat menggendong buah hati ketika sedang ngojek.
Apa yang dialami Winwin tentu saja menggugah hati yang melihatnya. Salah satunya adalah Riama Frederika, wanita sesama Gojek yang menawarkannya untuk menginap di rumahnya di kawasan Jalan Persahabatan Rt 3/2 Cinere, Depok.
"Saya sebenarnya tidak nyangka akan seramai ini. Saya tidak tahu kalau customer saya akan menyebar keadaan saya ke media sosial. Jujur, sebelumnya saya memang sempat nginap dari satu musala ke musala lain selama sekitar tiga hari," ucap Winwin saat ditemui VIVA.co.id di kediaman sahabatnya.

Dengan linangan air mata, Winwin mengaku beban hidup yang dialaminya sangat pahit. Ia pun berharap, Tuhan membalas semua perbuatan Erik, suami yang telah menelantarkan dia dan anaknya yang saat ini dalam keadaan sakit.
"Sebelum di rumah Mbak Ria, saya selalu bingung mau bermalam di mana. Sepanjang jalan, setelah pulang ngojek saya hanya bisa teriak sambil menitikan air mata," katanya.
Saat bekerja, Winwin selalu mengajak serta Alwi, buah hatinya yang masih sangat kecil. Alwi digendong dengan sehelai kain ditaruh di depan. Jika sudah pukul 15.00 WIB, usai pulang dari kawasan Pejaten, Jakarta Selatan, Winwin pun putar-putar mencari musala, untuk sekedar beristirahat dan bermalam.
Biasanya, ia akan pindah dari satu musala sesuai jam. Jika sudah di atas pukul 19.00 WIB, Winwin akan memilih mencari musala di kawasan Beji, Depok. Sebelum bermalam di musala, ia akan memperhatikan kondisi sekitar lingkungan, itu lantaran ia takut warga atau jamaah terusik dengan kehadirannya.
Bahkan ketika si kecil Alwi nangis, telapak tangan Winwin membekap mulut mungilnya agar tidak berisik. Jika malam menyapa, Alwi pun tidur dipangkuan Winwin.
"Kalau saya tidurnya sambil duduk aja, takut ada yang datang saya jadi bisa antisipasi langsung pergi. Biasanya tengah malam saya akan bangun, membuatkan susu untuk Alwi. Saya selalu bawa termos. Saya sudah tidak punya tempat tinggal. Saya terusir secara halus dari kontrakan karena sering nunggak. Sampai sekarang saya tidak tahu dimana suami saya," ucapnya sambil menyeka air mata.
Apa yang dialami Winwin langsung mendapat respon sesama pengemudi GoJek lainnya. Mereka pun mulai berdatangan ke rumah Ria, tempat tinggal sementara Winwin. Bantuan seadanya pun mulai mengalir untuk dirinya. Mereka pun bahu-membahu untuk biaya pengobatan Alwi.
silahkan direnungkan, antara kejujuran yg telah hilang dari negri ini 
Hedonismse
Pengen cepat kaya
Kerja kagak
Ya
Beginilah jadinya
Jadi inikah efek dari teori diperdalam tari norma norma agama kesopanan dan kenegaraan tam pernah dilakukan, miris bukan
Jadi memang benar
Perlu diadakan , namanya
REVOLUSI MENTAL

Hedonismse
Pengen cepat kaya
Kerja kagak
Ya
Beginilah jadinya
Jadi inikah efek dari teori diperdalam tari norma norma agama kesopanan dan kenegaraan tam pernah dilakukan, miris bukan
Jadi memang benar
Perlu diadakan , namanya
REVOLUSI MENTAL

Sumber:http://m.news.viva.co.id/news/read/7...edium=facebook
http://m.news.viva.co.id/news/read/7...kepung-bandung
http://m.news.viva.co.id/news/read/7...mi-sesuap-nasi
Diubah oleh kamujahat21 03-12-2015 06:22
0
13.3K
Kutip
118
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan