- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pendapat agan : Video Habib Rizieq yang tidak di potong berkenaan dengan salam Sunda


TS
mindband
Pendapat agan : Video Habib Rizieq yang tidak di potong berkenaan dengan salam Sunda

Sekarang ini lagi heboh - hebohnya pemberitaan tentang pencemaran kata salam Sunda "Sampurasun" yang di plesetkan oleh Ketua FPI Habib Rizieq menjadi "Campur Racun". Setelah ane video ceramah tersebut ane selaku umat Islam dan sekaligus warga asli sunda yang menyayangkan seorang ustadz ini. Beliau adalah sosok pemimpin yang harus memberikan arahan melalui ceramahannya yg membimbing umat islam kejalan yang benar. Memang video ceramah ini tidak sepenuhnya membahas tentang budaya Sunda, namun plesetan kata salam "Sampurasun" menjadi "campur racun" membuat saya penasaran dengan arti sebenarnya "sampurasun" yang malah jadi plesetan karena dinilai melupakan kata salam di agama Islam "Assalamu ‘alaykum wa rahmatu-‘lLahi wa barakatuh". Jujur meskipun saya warga Sunda, bahasa sunda itu sulit karena ada banyak tingkatannya yaitu Sunda Halus, Sunda Loma dan Sunda Kasar. Sedangkan sunda halus saja terbagi beberapa jenis lagi, butuh waktu yg cukup banyak untuk ngerti arti arti dari bahasa sunda halus itu gan.
Setelah ane cari arti kata sampurasun, Sampurasun artinya hampura kalo bahasa indonesia "permisi maaf..." dan akan di jawab "Rampes" artinya mangga atau arti bahasa indonesia itu "silakan". Nah kata sapaan tersebut nggak beda jauh sama bahasa Jawa contohnya "Kulanuwun" artinya Kulo itu Saya Nuwun artinya minta maka artinya Saya minta, minta apa? Minta maaf yang biasa di jawab dengan "Apunten" yang artinya maaf jadi yang saya tau, kalo ada orang yang akan bertamu pasti bilangnya ""kulanuwun apunten" dan dijawab dengan "mangga" atau bahasa indonesia "silakan". Tapi ingat ganselama saya menjadi warga Sunda dan beragama Islam kalimat salam yang saya mulai adalah "Assalamu ‘alaykum wa rahmatu-‘lLahi wa barakatuh" lalu di lanjut dengan "Sampurasun" dan itu hampir semua warga sunda yg beragama islam mengucapkan salam Islam lalu di lanjut dengan "Sampurasun" apa salah warga sunda seperti itu??
Sungguh disayangkan ceramah yang harusnya mendidik malah menjadi mengajarkan untuk menjelekan suatu budaya Indonesia. Contoh kecil dari ane, klo ada warga sunda yg non muslim ingin menyapa atau bertamu ke temannya yg beragama islam, apakah dia wajib harus mengucapkan "Assalamu ‘alaykum wa rahmatu-‘lLahi wa barakatuh?" kalo orang yang mau bertamu itu gabisa mengucapkan salam Islam, artinya ga boleh bertamu?? atau ketuk pintu terus ngucapin "hai bro... hai my man..." apakah sopan?? bagaimana kalo orang non muslim itu mengucapkan "sampurasun" karna beliau orang sunda, masih tidak sopan??? Sungguh keterlaluan... ahahahahaha
Yaa ane sih cuman prihatin aja sama plesetan perkataan yg disampaikan oleh beliau, saya mengerti ilmu Islam beliau lebih luas di banding saya yg hanya seorang pekerja kantoran yg wawasan agamanya masih terbatas. Tapi yang membuat saya membuat thread ini karna ulah beliau tidak mencerminkan seorang muslim yang mengejek ngejek budaya orang. Bukan hanya budaya sunda tapi budaya lain bisa saja merasakannya juga, karena setiap daerah punya kata salam sendiri berdasarkan bahasanya dan budayanya. Indonesia negara Islam terbesar, saya yakin semua umat muslim menghargai sesama manusia satu sama lain tidak melihat agama, ras dan budaya.
Note : Ini hanya pendapat saya secara pribadi selaku warga sunda yang beragama Islam tentunya.
menurut agan sista gimana pendapatnya??
0
2.5K
15


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan