- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Seorang Anggota TNI Tewas Saat Baku Tembak Dengan Teroris di Poso, Sulawesi Tengah


TS
ryowicaksono12
Seorang Anggota TNI Tewas Saat Baku Tembak Dengan Teroris di Poso, Sulawesi Tengah
Quote:
Seorang Anggota TNI Manado Tewas Saat Baku Tembak Dengan Teroris di Poso, Sulawesi Tengah 29/11/2015


Spoiler for Video:

Nih broh berita nya.
Quote:
Spoiler for radartegal.com:
POSO - Seorang anggota TNI dilaporkan tewas dalam kontak senjata di Poso, Sulawesi Tengah, Minggu (29/11). Baku tembak antara TNI dengan kelompok bersenjata itu, terjadi saat TNI tengah melakukan operasi rutin.
Peristiwa baku tembak antara tim ambush (pengendapan) TNI Bravo 15 dengan kelompok orang tak dikenal (OTK) terjadi di Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulselblar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, anggota TNI yang tewas itu adalah Serka Sainuddin (32).
Anggota Batalyon 712 Wiratama, Manado, Sulawesi Utara, tersebut tertembak di bagian punggung kanan (skavula). Ia langsung tewas di tempat.
Hingga saat ini TNI masih terus melakukan operasi di wilayah Kabupaten Poso Sulawesi Tengah untuk menumpas gerombolan teroris pimpinan Santoso. Sejauh ini, sejumlah teror dilakukan kelompok tersebut yang menyebabkan beberapa anggota TNI tewas dan warga di wilayah tetangga, Kabupaten Parigi Moutong.(ril/afz/han/zul)
Peristiwa baku tembak antara tim ambush (pengendapan) TNI Bravo 15 dengan kelompok orang tak dikenal (OTK) terjadi di Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulselblar Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, anggota TNI yang tewas itu adalah Serka Sainuddin (32).
Anggota Batalyon 712 Wiratama, Manado, Sulawesi Utara, tersebut tertembak di bagian punggung kanan (skavula). Ia langsung tewas di tempat.
Hingga saat ini TNI masih terus melakukan operasi di wilayah Kabupaten Poso Sulawesi Tengah untuk menumpas gerombolan teroris pimpinan Santoso. Sejauh ini, sejumlah teror dilakukan kelompok tersebut yang menyebabkan beberapa anggota TNI tewas dan warga di wilayah tetangga, Kabupaten Parigi Moutong.(ril/afz/han/zul)
Quote:
Spoiler for beritasatu.com:
Palu- Aparat gabungan TNI-Polri sampai Senin (30/11) pagi, masih memburu pelaku penembakan Serka Zainudin, yang diduga dilakukan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso.
Korban Serka Zainudin, anggota TNI Kipan C Yonif 712/Wiratama Raider, Manado, tewas tertembak setelah terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di Pegunungan Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (29/11) pagi sekitar pukul 10.00 WITA.
Jenazah Zainudin, Minggu (29/11) sore, sudah diterbangkan menggunakan pesawat komersial ke kampung halamannya di Makassar untuk diserahkan ke pihak keluarga. Sebelumnya, korban diterbangkan dari Poso menggunakan helikopter milik TNI dan divisum di RS Bhayangkara Palu.
Informasi yang dihimpun SP, kontak senjata terjadi saat aparat TNI sedang melakukan tugas pengintaian di sektor dua pegunungan Dusun Gayatri, sekitar 45 kilometer dari pusat Kota Poso.
Serka Zainudin sendiri tergabung dalam Tim Bravo berjumlah 15 orang. Namun saat melakukan pengendapan, anggota Tim Bravo terlebih dahulu terpantau oleh kelompok Santoso yang berada di ketinggian dan langsung memberondong tembakan ke arah Serka Zainudin.
Setelah kelompok tersebut melepaskan tembakan dan mengenai korban, kelompok tersebut langsung melarikan diri. Aparat keamanan lainnya langsung melakukan pengejaran.
Jumlah anggota kelompok bersenjata itu hingga kini belum diketahui.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi baik dari pihak kepolisian maupun dari TNI. Dua institusi yang bertanggung jawab dalam operasi itu terkesan tertutup.
Kabid Humas Polda Sulteng yang dicoba untuk dikonfirmasi berlum berhasil dihubungi. Demikian juga Danrem 132 Tadulako, Kolonel Inf Syaiful Anwar tidak merespon telepon maupun SMS wartawan.
Operasi gabungan antara Polri dan TNI dengan nama Camar Maleo IV, digelar untuk mengejar kelompok terduga teroris pimpinan Santoso. Operasi yang melibatkan sekitar 1.000 pasukan itu direncanakan berakhir hingga Januari 2016.
Korban Serka Zainudin, anggota TNI Kipan C Yonif 712/Wiratama Raider, Manado, tewas tertembak setelah terlibat baku tembak dengan kelompok sipil bersenjata di Pegunungan Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), Minggu (29/11) pagi sekitar pukul 10.00 WITA.
Jenazah Zainudin, Minggu (29/11) sore, sudah diterbangkan menggunakan pesawat komersial ke kampung halamannya di Makassar untuk diserahkan ke pihak keluarga. Sebelumnya, korban diterbangkan dari Poso menggunakan helikopter milik TNI dan divisum di RS Bhayangkara Palu.
Informasi yang dihimpun SP, kontak senjata terjadi saat aparat TNI sedang melakukan tugas pengintaian di sektor dua pegunungan Dusun Gayatri, sekitar 45 kilometer dari pusat Kota Poso.
Serka Zainudin sendiri tergabung dalam Tim Bravo berjumlah 15 orang. Namun saat melakukan pengendapan, anggota Tim Bravo terlebih dahulu terpantau oleh kelompok Santoso yang berada di ketinggian dan langsung memberondong tembakan ke arah Serka Zainudin.
Setelah kelompok tersebut melepaskan tembakan dan mengenai korban, kelompok tersebut langsung melarikan diri. Aparat keamanan lainnya langsung melakukan pengejaran.
Jumlah anggota kelompok bersenjata itu hingga kini belum diketahui.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi baik dari pihak kepolisian maupun dari TNI. Dua institusi yang bertanggung jawab dalam operasi itu terkesan tertutup.
Kabid Humas Polda Sulteng yang dicoba untuk dikonfirmasi berlum berhasil dihubungi. Demikian juga Danrem 132 Tadulako, Kolonel Inf Syaiful Anwar tidak merespon telepon maupun SMS wartawan.
Operasi gabungan antara Polri dan TNI dengan nama Camar Maleo IV, digelar untuk mengejar kelompok terduga teroris pimpinan Santoso. Operasi yang melibatkan sekitar 1.000 pasukan itu direncanakan berakhir hingga Januari 2016.
Quote:
Kapolri pun berkomentar juga,
Jakarta - Satu personel TNI meninggal saat baku tembak dengan kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan tewasnya personel itu merupakan bagian dari risiko.
"Itu kan bagian dari risiko kita melakukan operasi. Kalau dia tidak tertembak, kita yang tertembak. Enggak ada masalah," ujar Badrodin saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2015).
Ditegaskan Badrodin, risiko personel keamanan selalu ada saat bertugas. "Enggak hanya di Poso saja, di Jakarta juga kalau gerebek penjahat bisa saja kita ditembak," katanya.
Meski demikian, Badrodin menegaskan operasi penangkapan teroris di kawasan Sulawesi atau yang dikenal dengan istilah Operasi Camar Maleo ini, tetap berjalan.
"Pengamanan di Poso tetap berjalan sebagaimana biasa. Tidak ada persoalan. Operasi berjalan terus," tegas Badrodin.
Sebelumnya, dia juga menegaskan, personel TNI tersebut tewas saat baku tembak dengan kelompok teroris Santoso di Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Personel TNI itu adalah Serka Sainuddin (32).
"Iya, pasti. 100 persen (kelompok Santoso)," kata Badrodin.
"Operasi tetap jalan terus. Kita kejar sampai dapat!" tegas Badrodin.
Jakarta - Satu personel TNI meninggal saat baku tembak dengan kelompok teroris Santoso di Poso, Sulawesi Tengah. Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan tewasnya personel itu merupakan bagian dari risiko.
"Itu kan bagian dari risiko kita melakukan operasi. Kalau dia tidak tertembak, kita yang tertembak. Enggak ada masalah," ujar Badrodin saat ditemui di Kantor Kemenko Polhukam, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (30/11/2015).
Ditegaskan Badrodin, risiko personel keamanan selalu ada saat bertugas. "Enggak hanya di Poso saja, di Jakarta juga kalau gerebek penjahat bisa saja kita ditembak," katanya.
Meski demikian, Badrodin menegaskan operasi penangkapan teroris di kawasan Sulawesi atau yang dikenal dengan istilah Operasi Camar Maleo ini, tetap berjalan.
"Pengamanan di Poso tetap berjalan sebagaimana biasa. Tidak ada persoalan. Operasi berjalan terus," tegas Badrodin.
Sebelumnya, dia juga menegaskan, personel TNI tersebut tewas saat baku tembak dengan kelompok teroris Santoso di Dusun Gayatri, Desa Maranda, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Personel TNI itu adalah Serka Sainuddin (32).
"Iya, pasti. 100 persen (kelompok Santoso)," kata Badrodin.
"Operasi tetap jalan terus. Kita kejar sampai dapat!" tegas Badrodin.
Quote:


tien212700 memberi reputasi
1
2.6K
Kutip
26
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan