- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
[Mungkin Terlalu Bombastis] Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap


TS
andylemontee
[Mungkin Terlalu Bombastis] Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap
panjang jg nih artikel beritanya
Quote:
Minggu 29 Nov 2015, 16:20 WIB
Sungai Epicentrum Menghitam
Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap
Ahmad Masaul Khairi - detikNews
![[Mungkin Terlalu Bombastis] Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/community/media/visual/2015/11/29/5cf7344b-347c-4015-980d-83efec6cc315_169.jpg?w=780&q=90)
PIntu air. Bagian tengah adalah pintu air yang melindungi Sungai Epicentrum, sedang krii dan kanannya Sungai Cideng/Masaul Khairi
Jakarta - Sungai Epicentrum sepanjang 400 meter dibendung dari Kali Cideng yang berwarna hitam. Air Sungai Epicentrum bisa bersih karena melewati proses pembersihan di wastewater treatment plant (WWTP) milik developer lalu ditanami bakteri-bakteri pemakan limbah, ditambah oksigen, dan akhirnya dimasukkan ikan-ikan penghuni sungai.
Di waktu-waktu tertentu, penggalan sungai yang mirip kolam panjang karena airnya tidak mengalir itu, ramai didatangi warga. Para penghuni apartemen yang tak jauh dari Sungai Epicentrum di pagi hari biasa berolah raga lalu mampir ke sungai untuk memberi makanan ikan-ikan. Petugas juga biasa menggunakan air sungai itu untuk menyiram tumbuhan yang menghijaukan kawasan elite itu. Di siang hari hingga malam, orang-orang kantoran juga biasa duduk-duduk melepas lelah di sekitar sungai.
![[Mungkin Terlalu Bombastis] Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/community/media/visual/2015/11/29/15fe2461-ffe1-4151-93d4-821e057d2cc1_169.jpg?w=620&mark=undefined&image_body_visual_id=170368)
Sungai Epicentrum jadi kotor/ Doddy P-pasangmata.com
Tapi hujan deras di siang hari pada Selasa 24 November lalu membuat suasana asri itu berubah. Air Sungai Epicentrum menjadi hitam, sewarna dengan Kali Cideng yang menjadi sungai induknya. Sedang ikan-ikan mati bergelimpangan, misalnya ikan mas dan mujair.
"Hari Jumat lalu ikan mati di sini bisa satu mobil pikap, isinya ikan semua. Terus dikubur saja," ujar seorang petugas pemeliharaan pintu air Cideng di sekitar Sungai Epicentrum kepada detikcom, Minggu (29/11/2015).
Hingga kini masih ada bangkai ikan di sungai itu, namun ukurannya lebih kecil dibandingkan yang diangkut hari Jumat lalu. Ikan jenis lainnya yang memiliki daya tahan hebat terlihat masih berenang, seperti lele dan sapu-sapu.
Petugas tersebut menjelaskan, Sungai Cideng yang melintas di kawasan bisnis Epicentrum dibagi menjadi tiga. Sebelah kiri dan kanan merupakan Kali Cideng asli yang dibuatkan gorong-gorong sebagai tempat alirannya. Sedang bagian tengah kali yang selebar 10 meter disulap menjadi "Sungai Epicentrum" yang menjadi bersih karena WWTP. Ketiga bagian dibatasi dengan pintu air. Setelah melewati Epicentrum, aliran sungai bersatu lagi.
Nah, ketika hujan deras hari Selasa, air Sungai Cideng yang meluap mulai sedikit-sedikit memasuki Sungai Epicentrum. Sementara itu, permukiman penduduk di hulu Sungai Cideng kebanjiran. Sungai tidak mampu menampung aliran air.
Warga akhirnya meminta pintu air yang membendung Sungai Epicentrum dibuka sehingga mengurangi beban air di hulu. "Puluhan warga ke sini teriak-teriak, marah-marah. Mereka nyuruh pintu air yang tengah dibuka," ujarnya.
Mengikuti permintaan warga, pintu air yang melindungi Sungai Epicentrum pun dibuka.Air hitam lengkap dengan sampah-sampahnya pun menghambur ke Sungai Epicentrum. Dampaknya, air menghitam. Lalu hari Jumat ikan-ikan bergelimpangan mati. Sedangkan hari Sabtu, Sungai Epicentrum mulai berbau busuk tidak berbeda dengan Kali Cideng.
Petugas tersebut menyatakan, atasannya telah memerintahkan membersihkan Sungai Epicentrum dari sampah-sampah plastik dan bangkai ikan. "Kalau manajemen nyuruh kuras kolam kita akan kuras. Sampai sekarang belum ada instruksi buat menguras kolam ini," tuturnya.
Menurutnya, solusi terbaik untuk menciptakan Sungai Epicentrum sebersih sebelumnya memang dengan mengurasnya. Tapi makan waktu 6 bulan untuk menguras dan mengisi air bersih ke sungai sepanjang 400 meter itu. "Mau gimana lagi, risikonya memang begini," ujarnya pasrah.
(nrl/nrl)
Sungai Epicentrum Menghitam
Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap
Ahmad Masaul Khairi - detikNews
![[Mungkin Terlalu Bombastis] Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/community/media/visual/2015/11/29/5cf7344b-347c-4015-980d-83efec6cc315_169.jpg?w=780&q=90)
PIntu air. Bagian tengah adalah pintu air yang melindungi Sungai Epicentrum, sedang krii dan kanannya Sungai Cideng/Masaul Khairi
Jakarta - Sungai Epicentrum sepanjang 400 meter dibendung dari Kali Cideng yang berwarna hitam. Air Sungai Epicentrum bisa bersih karena melewati proses pembersihan di wastewater treatment plant (WWTP) milik developer lalu ditanami bakteri-bakteri pemakan limbah, ditambah oksigen, dan akhirnya dimasukkan ikan-ikan penghuni sungai.
Di waktu-waktu tertentu, penggalan sungai yang mirip kolam panjang karena airnya tidak mengalir itu, ramai didatangi warga. Para penghuni apartemen yang tak jauh dari Sungai Epicentrum di pagi hari biasa berolah raga lalu mampir ke sungai untuk memberi makanan ikan-ikan. Petugas juga biasa menggunakan air sungai itu untuk menyiram tumbuhan yang menghijaukan kawasan elite itu. Di siang hari hingga malam, orang-orang kantoran juga biasa duduk-duduk melepas lelah di sekitar sungai.
![[Mungkin Terlalu Bombastis] Ikan Mati di Sungai Epicentrum Bisa Sampai 1 Mobil Pikap](https://dl.kaskus.id/images.detik.com/community/media/visual/2015/11/29/15fe2461-ffe1-4151-93d4-821e057d2cc1_169.jpg?w=620&mark=undefined&image_body_visual_id=170368)
Sungai Epicentrum jadi kotor/ Doddy P-pasangmata.com
Tapi hujan deras di siang hari pada Selasa 24 November lalu membuat suasana asri itu berubah. Air Sungai Epicentrum menjadi hitam, sewarna dengan Kali Cideng yang menjadi sungai induknya. Sedang ikan-ikan mati bergelimpangan, misalnya ikan mas dan mujair.
"Hari Jumat lalu ikan mati di sini bisa satu mobil pikap, isinya ikan semua. Terus dikubur saja," ujar seorang petugas pemeliharaan pintu air Cideng di sekitar Sungai Epicentrum kepada detikcom, Minggu (29/11/2015).
Hingga kini masih ada bangkai ikan di sungai itu, namun ukurannya lebih kecil dibandingkan yang diangkut hari Jumat lalu. Ikan jenis lainnya yang memiliki daya tahan hebat terlihat masih berenang, seperti lele dan sapu-sapu.
Petugas tersebut menjelaskan, Sungai Cideng yang melintas di kawasan bisnis Epicentrum dibagi menjadi tiga. Sebelah kiri dan kanan merupakan Kali Cideng asli yang dibuatkan gorong-gorong sebagai tempat alirannya. Sedang bagian tengah kali yang selebar 10 meter disulap menjadi "Sungai Epicentrum" yang menjadi bersih karena WWTP. Ketiga bagian dibatasi dengan pintu air. Setelah melewati Epicentrum, aliran sungai bersatu lagi.
Nah, ketika hujan deras hari Selasa, air Sungai Cideng yang meluap mulai sedikit-sedikit memasuki Sungai Epicentrum. Sementara itu, permukiman penduduk di hulu Sungai Cideng kebanjiran. Sungai tidak mampu menampung aliran air.
Warga akhirnya meminta pintu air yang membendung Sungai Epicentrum dibuka sehingga mengurangi beban air di hulu. "Puluhan warga ke sini teriak-teriak, marah-marah. Mereka nyuruh pintu air yang tengah dibuka," ujarnya.
Mengikuti permintaan warga, pintu air yang melindungi Sungai Epicentrum pun dibuka.Air hitam lengkap dengan sampah-sampahnya pun menghambur ke Sungai Epicentrum. Dampaknya, air menghitam. Lalu hari Jumat ikan-ikan bergelimpangan mati. Sedangkan hari Sabtu, Sungai Epicentrum mulai berbau busuk tidak berbeda dengan Kali Cideng.
Petugas tersebut menyatakan, atasannya telah memerintahkan membersihkan Sungai Epicentrum dari sampah-sampah plastik dan bangkai ikan. "Kalau manajemen nyuruh kuras kolam kita akan kuras. Sampai sekarang belum ada instruksi buat menguras kolam ini," tuturnya.
Menurutnya, solusi terbaik untuk menciptakan Sungai Epicentrum sebersih sebelumnya memang dengan mengurasnya. Tapi makan waktu 6 bulan untuk menguras dan mengisi air bersih ke sungai sepanjang 400 meter itu. "Mau gimana lagi, risikonya memang begini," ujarnya pasrah.
(nrl/nrl)


tien212700 memberi reputasi
1
5.2K
Kutip
46
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan