- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Moment to Remember - The Day I Fall... (The Beginning)


TS
sparkleboy
Moment to Remember - The Day I Fall... (The Beginning)
Dear agan-agan sekalian,
Ini adalah sebuah kisah sedih di hari minggu yang menimpa diriku. Semoga pengalaman yang akan aku ceritakan dapat bermanfaat bagi agan-agan dan mohon maaf jika sedikit alay.
Alkisah pada hari minggu dari atas rumah, aku ingin mengambil sebuah benda yang nangkring di atas asbes lantai dua. Waktu itu aku berdiri di atas lantai cor dan menggunakan dinding sebagai pegangan. Tiba-tiba dinding tersebut lepas dan jatuhlah aku ke atas asbes yang langsung runtuh ke lantai 1 (tinggi lantai 2 kurang lebih 3 meter).....Kejatuhan saya dibarengi dengan jatuhnya sebagian besar asbes ke garasi....feels like i am falling from heaven to earth....
Setelah itu, (untungnya aku dalam keadaan sadar) aku langsung dibawa ke klinik terdekat yang cukup mempunyai nama untuk perawatan pertama setelah jatuh dari lantai 2. Di klinik tersebut, lukaku dibersihkan, aku mendapatkan jahitan di 7 bagian (5 bagian kaki; 2 bagian punggung), dan menghabiskan 7 ampul bius. Saat aku terjatuh tadi aku sempat mencabut sesuatu dari kaki, yang tidak dapat kuingat. Saat itu kupikir kaki kananku patah, untungnya aku masih dapat berjalan. Di kaki ada satu bagian yang terluka sangat dalam hingga memerlukan dua kali jahit (jahit daging kemudian jahit kulit). Sehabis mendapatkan perawatan luka jahit aku pulang. Masalah tidak berakhir disitu.
Kakiku yang terluka paling dalam, bengkak dan bewarna merah, badanku tidak panas. Saat aku pergi kontrol untuk kedua kalinya, dokter memberikan rujukan untuk foto kaki. Untuk mengetahui ada apa dengan kakiku....
Berbekal dari rujukan dokter, aku pergi ke rumah sakit terpercaya. Kuberikan surat rujukan dokter ke RS tersebut. Herannya surat rujukan tersebut tidak ada yang dapat membacanya, termasuk petugas radiologi, akhirnya mereka memanggilku dan menanyakan padaku apa keluhanku. Setelah aku menceritakan kejadianku, mereka akhirnya memanggilku masuk ke ruangan untuk rontgen. Papan rontgen sudah disiapkan, petugas rontgen memanggilku dan meminta tangan kananku untuk difoto... hah???... aku terheran-heran kok tanganku yang difoto padahal kan kaki kananku yang bengkak memerah. Akhirnya petugas foto mengganti papan untuk memfoto kakiku. Saat itu aku dipanggil untuk foto dua kali, pertama kali foto perban di luka jahitku tidak dilepas, karena mereka ragu, mereka melepas perbanku dan memfoto kakiku lagi,...kemudian aku menunggu hasil foto tersebut....
Beberapa waktu kemudian, dokter memanggilku secara pribadi dan menjelaskan kepadaku bahwa ada sesuatu di dalam kakiku, mereka tidak mengetahui dengan jelas, sesuatu itu apa??? Aku kaget setengah mati... saat pertama sebelum dijahit, lukaku sudah dibersihkan... but why?????... kenapa ada yang ketinggalan... waktu itu petugas klinik sudah membersihkannya dan bahkan melakukan dua kali jahitan (untuk daging dengan daging dan kulit dengan kulit) why me???... mengapa mereka tega melakukan semua ini padaku... Dokter rumah sakit menyuruhku untuk opname dan segera melakukan operasi untuk mengeluarkan benda tersebut. Saat perawatan pertama aku juga menolak untuk disuntik tetanus. Dokter semakin khawatir dengan kondisiku kedepannya...
Setelah mempertimbangkan dan mempersiapkan batinku, aku akhirnya memutuskan untuk opname dan sesegera mungkin melakukan operasi. Dokter langsung memberiku antibiotik dan suntikan tetanus. Kakiku kian hari kian membengkak, untungnya operasi dilaksanakan sehari setelah aku opname. Semua kuserahkan kepada Tuhan. Aku yakin semua jika bukan kehendaknya maka tidak akan terjadi.
Operasi pengeluaran benda asing dari kaki kananku berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Benda asing yang berada di kaki kananku ternyata adalah kepingan semen (satu kepingan besar dan satu kepingan kecil), ada dua kepingan kecil yang dokter berikan kepadaku. Operasi telah dilaksanakan, kakiku berangsur membaik dan telah difoto kembali untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, hingga detik ini aku masih menunggu jahitan kaki kananku dibuka. Aku harap semua ini berakhir baik....
Ada beberapa hal yang masih mengganjal... menurut agan-agan sekalian, haruskah aku kembali ke klinik jahitku pertama untuk memberikan kritik agar hal yang aku alami tidak di alami orang lain, atau haruskah aku melupakannya dan membiarkan semua demikian adanya???
(foto kaki dan surat diagnosa masih aku simpan)
Ini adalah sebuah kisah sedih di hari minggu yang menimpa diriku. Semoga pengalaman yang akan aku ceritakan dapat bermanfaat bagi agan-agan dan mohon maaf jika sedikit alay.
Alkisah pada hari minggu dari atas rumah, aku ingin mengambil sebuah benda yang nangkring di atas asbes lantai dua. Waktu itu aku berdiri di atas lantai cor dan menggunakan dinding sebagai pegangan. Tiba-tiba dinding tersebut lepas dan jatuhlah aku ke atas asbes yang langsung runtuh ke lantai 1 (tinggi lantai 2 kurang lebih 3 meter).....Kejatuhan saya dibarengi dengan jatuhnya sebagian besar asbes ke garasi....feels like i am falling from heaven to earth....
Setelah itu, (untungnya aku dalam keadaan sadar) aku langsung dibawa ke klinik terdekat yang cukup mempunyai nama untuk perawatan pertama setelah jatuh dari lantai 2. Di klinik tersebut, lukaku dibersihkan, aku mendapatkan jahitan di 7 bagian (5 bagian kaki; 2 bagian punggung), dan menghabiskan 7 ampul bius. Saat aku terjatuh tadi aku sempat mencabut sesuatu dari kaki, yang tidak dapat kuingat. Saat itu kupikir kaki kananku patah, untungnya aku masih dapat berjalan. Di kaki ada satu bagian yang terluka sangat dalam hingga memerlukan dua kali jahit (jahit daging kemudian jahit kulit). Sehabis mendapatkan perawatan luka jahit aku pulang. Masalah tidak berakhir disitu.
Kakiku yang terluka paling dalam, bengkak dan bewarna merah, badanku tidak panas. Saat aku pergi kontrol untuk kedua kalinya, dokter memberikan rujukan untuk foto kaki. Untuk mengetahui ada apa dengan kakiku....
Berbekal dari rujukan dokter, aku pergi ke rumah sakit terpercaya. Kuberikan surat rujukan dokter ke RS tersebut. Herannya surat rujukan tersebut tidak ada yang dapat membacanya, termasuk petugas radiologi, akhirnya mereka memanggilku dan menanyakan padaku apa keluhanku. Setelah aku menceritakan kejadianku, mereka akhirnya memanggilku masuk ke ruangan untuk rontgen. Papan rontgen sudah disiapkan, petugas rontgen memanggilku dan meminta tangan kananku untuk difoto... hah???... aku terheran-heran kok tanganku yang difoto padahal kan kaki kananku yang bengkak memerah. Akhirnya petugas foto mengganti papan untuk memfoto kakiku. Saat itu aku dipanggil untuk foto dua kali, pertama kali foto perban di luka jahitku tidak dilepas, karena mereka ragu, mereka melepas perbanku dan memfoto kakiku lagi,...kemudian aku menunggu hasil foto tersebut....
Beberapa waktu kemudian, dokter memanggilku secara pribadi dan menjelaskan kepadaku bahwa ada sesuatu di dalam kakiku, mereka tidak mengetahui dengan jelas, sesuatu itu apa??? Aku kaget setengah mati... saat pertama sebelum dijahit, lukaku sudah dibersihkan... but why?????... kenapa ada yang ketinggalan... waktu itu petugas klinik sudah membersihkannya dan bahkan melakukan dua kali jahitan (untuk daging dengan daging dan kulit dengan kulit) why me???... mengapa mereka tega melakukan semua ini padaku... Dokter rumah sakit menyuruhku untuk opname dan segera melakukan operasi untuk mengeluarkan benda tersebut. Saat perawatan pertama aku juga menolak untuk disuntik tetanus. Dokter semakin khawatir dengan kondisiku kedepannya...
Setelah mempertimbangkan dan mempersiapkan batinku, aku akhirnya memutuskan untuk opname dan sesegera mungkin melakukan operasi. Dokter langsung memberiku antibiotik dan suntikan tetanus. Kakiku kian hari kian membengkak, untungnya operasi dilaksanakan sehari setelah aku opname. Semua kuserahkan kepada Tuhan. Aku yakin semua jika bukan kehendaknya maka tidak akan terjadi.
Operasi pengeluaran benda asing dari kaki kananku berlangsung selama kurang lebih 3 jam. Benda asing yang berada di kaki kananku ternyata adalah kepingan semen (satu kepingan besar dan satu kepingan kecil), ada dua kepingan kecil yang dokter berikan kepadaku. Operasi telah dilaksanakan, kakiku berangsur membaik dan telah difoto kembali untuk memastikan tidak ada yang tertinggal, hingga detik ini aku masih menunggu jahitan kaki kananku dibuka. Aku harap semua ini berakhir baik....
Ada beberapa hal yang masih mengganjal... menurut agan-agan sekalian, haruskah aku kembali ke klinik jahitku pertama untuk memberikan kritik agar hal yang aku alami tidak di alami orang lain, atau haruskah aku melupakannya dan membiarkan semua demikian adanya???
(foto kaki dan surat diagnosa masih aku simpan)
Diubah oleh sparkleboy 05-12-2015 21:13


anasabila memberi reputasi
1
1.1K
10


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan