- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penjelasan Mengapa Klub-klub Liga Inggris Bermain Lebih Cepat Daripada Liga Italia


TS
TitikPutih
Penjelasan Mengapa Klub-klub Liga Inggris Bermain Lebih Cepat Daripada Liga Italia
Quote:
Beberapa gaya bermain sebuah tim telah menjadi stereotipe dalam dunia sepakbola. Sebut saja ‘Brazillian football’, Italian football’, ‘England football’, ‘German football’ dan masih banyak lagi. Dengan pelabelan ini, kita seolah bisa membayangkan gaya bermain tim-tim tersebut. Lalu, mengapa gaya bermain Inggris lebih cepat dari Italia?
Setiap negara memang memiliki ciri khas tersendiri dalam permainan sepakbolanya. Iklim, kultur budaya, sosial, dan kondisi ekonomi sedikit banyak telah mempengaruhi gaya bermain sebuah tim. Karena hal inilah sepakbola menjadi terbagi ke dalam beberapa tipe.
Klub-klub di Liga Inggris memperagakan sepakbola cepat pun bukan karena mereka ingin melakukannya, tapi ada faktor lain yang membuat mereka harus bermain seperti itu. Pada kasus ini, faktor cuaca lah yang membuat Inggris sering menampilkan sepakbola cepat atau yang lebih dikenal dengan sebutan kick n’ rush.
Memang ada sebuah stereotip yang mengatakan bahwa pemain yang berasal dari iklim lebih hangat secara alami akan lebih unggul dari segi teknik. Ini karena mereka bisa menghabiskan waktu latihan lebih lama di lapangan, lebih lama latihan menggunakan bola.
Namun setelah ia sempat dibingungkan oleh pertanyaan ini, akhirnya ia menemukan jawaban yang ia inginkan. Kecepatan anginlah yang membuat Inggris lebih dingin dari Italia.
Rata-rata kecepatan angin per bulan di Inggris adalah 15,3 kilometer per jam, sedangkan di Italia 10,3 kilometer per jam. Angka inilah yang kemudian menjawab semua pertanyaan Vialli. Fakta tersebut membuktikan bahwa angin yang bertiup di Inggris 50% lebih kencang dari Italia.
Berdasarkan penemuannya ini, ia kemudian menyimpulkan bahwa iklim bisa mempengaruhi perkembangan seorang pesepakbola. Walaupun terdengar sepele, tapi menurutnya iklim benar-benar memiliki peran yang sangat besar terhadap pemilihan metode latihan yang nantinya berdampak pada gaya bermain tim tersebut.
Jika menangkap apa yang diungkapkan Capello, Vialli dan Wenger, sepakbola Inggris memiliki metode latihan yang lebih mengutamakan latihan fisik ketimbang latihan teknik dan taktik. Ini tak lepas dari cuaca Inggris yang sangat dingin memaksa para pelatih Inggris lebih ingin membuat para pemainnya bisa bertahan selama 90 menit dalam cuaca dingin ketimbang melatih teknik dan taktik.
Minimnya waktu melatih taktik membuat Inggris tak ‘sempat’ memikirkan variasi taktik lain. Yang ada hanyalah bagaimana caranya bisa secara konsisten menyerang selama 90 menit. Salah satu jawabannya adalah dengan meningkatkan fisik.
Cuaca dingin mengakibatkan para pemain Inggris dituntut untuk bermain lebih aktif dalam bergerak, berlari, mencari ruang, dan segala hal yang tidak membuat pemain tersebut bermain santai. Jika tidak, maka angin akan membekukan otot para pemain. Sehingga pemain tersebut akan bermain tak maksimal.
Maka dari itu kita lebih sering melihat tim-tim liga Inggris yang bermain dengan cepat. Di EPL kita akan sering melihat tim yang melakukan jual beli serangan karena tak ‘sempat’ memikirkan caranya bertahan (kecuali Chelsea, mungkin). Jarang sekali ada tim EPL yang bermain lamban, menguasai bola di area pertahanan sendiri. Mereka menghindari permainan yang bisa mengakibatkan tempo melamban. Karena tempo lamban akan membuat pemain-pemainnya jarang mendapatkan bola yang akibatnya ‘kedinginan’.
Sangat berbanding terbalik dengan Tim-tim asal Italia yang cenderung lebih sabar dalam melakukan penyerangan. Tim-tim asal Italia bisa minding game, menerapkan kapan menggunakan taktik bertahan dan kapan menggunakan taktik menyerang. Alasannya hanya satu, ketika latihan Italia bisa melakukan banyak metode ketimbang Inggris yang hanya memfokuskan fisik.
Setiap negara memang memiliki ciri khas tersendiri dalam permainan sepakbolanya. Iklim, kultur budaya, sosial, dan kondisi ekonomi sedikit banyak telah mempengaruhi gaya bermain sebuah tim. Karena hal inilah sepakbola menjadi terbagi ke dalam beberapa tipe.
Klub-klub di Liga Inggris memperagakan sepakbola cepat pun bukan karena mereka ingin melakukannya, tapi ada faktor lain yang membuat mereka harus bermain seperti itu. Pada kasus ini, faktor cuaca lah yang membuat Inggris sering menampilkan sepakbola cepat atau yang lebih dikenal dengan sebutan kick n’ rush.
Spoiler for kick n rush:
Quote:
Memang ada sebuah stereotip yang mengatakan bahwa pemain yang berasal dari iklim lebih hangat secara alami akan lebih unggul dari segi teknik. Ini karena mereka bisa menghabiskan waktu latihan lebih lama di lapangan, lebih lama latihan menggunakan bola.
Quote:
Namun setelah ia sempat dibingungkan oleh pertanyaan ini, akhirnya ia menemukan jawaban yang ia inginkan. Kecepatan anginlah yang membuat Inggris lebih dingin dari Italia.
Rata-rata kecepatan angin per bulan di Inggris adalah 15,3 kilometer per jam, sedangkan di Italia 10,3 kilometer per jam. Angka inilah yang kemudian menjawab semua pertanyaan Vialli. Fakta tersebut membuktikan bahwa angin yang bertiup di Inggris 50% lebih kencang dari Italia.
Berdasarkan penemuannya ini, ia kemudian menyimpulkan bahwa iklim bisa mempengaruhi perkembangan seorang pesepakbola. Walaupun terdengar sepele, tapi menurutnya iklim benar-benar memiliki peran yang sangat besar terhadap pemilihan metode latihan yang nantinya berdampak pada gaya bermain tim tersebut.
Quote:
Jika menangkap apa yang diungkapkan Capello, Vialli dan Wenger, sepakbola Inggris memiliki metode latihan yang lebih mengutamakan latihan fisik ketimbang latihan teknik dan taktik. Ini tak lepas dari cuaca Inggris yang sangat dingin memaksa para pelatih Inggris lebih ingin membuat para pemainnya bisa bertahan selama 90 menit dalam cuaca dingin ketimbang melatih teknik dan taktik.
Minimnya waktu melatih taktik membuat Inggris tak ‘sempat’ memikirkan variasi taktik lain. Yang ada hanyalah bagaimana caranya bisa secara konsisten menyerang selama 90 menit. Salah satu jawabannya adalah dengan meningkatkan fisik.
Cuaca dingin mengakibatkan para pemain Inggris dituntut untuk bermain lebih aktif dalam bergerak, berlari, mencari ruang, dan segala hal yang tidak membuat pemain tersebut bermain santai. Jika tidak, maka angin akan membekukan otot para pemain. Sehingga pemain tersebut akan bermain tak maksimal.
Maka dari itu kita lebih sering melihat tim-tim liga Inggris yang bermain dengan cepat. Di EPL kita akan sering melihat tim yang melakukan jual beli serangan karena tak ‘sempat’ memikirkan caranya bertahan (kecuali Chelsea, mungkin). Jarang sekali ada tim EPL yang bermain lamban, menguasai bola di area pertahanan sendiri. Mereka menghindari permainan yang bisa mengakibatkan tempo melamban. Karena tempo lamban akan membuat pemain-pemainnya jarang mendapatkan bola yang akibatnya ‘kedinginan’.
Sangat berbanding terbalik dengan Tim-tim asal Italia yang cenderung lebih sabar dalam melakukan penyerangan. Tim-tim asal Italia bisa minding game, menerapkan kapan menggunakan taktik bertahan dan kapan menggunakan taktik menyerang. Alasannya hanya satu, ketika latihan Italia bisa melakukan banyak metode ketimbang Inggris yang hanya memfokuskan fisik.
Spoiler for Taktik Catenaccio:
Quote:
Diubah oleh TitikPutih 21-11-2015 20:01
0
9.8K
86


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan