Kaskus

News

infonitascomAvatar border
TS
infonitascom
Terminal Mewah Pulogebang Cuma Jadi Tempat Sopir Tidur
Terminal Mewah Pulogebang Cuma Jadi Tempat Sopir Tidur

Ironis, Terminal Pulogebang yang terbilang megah dan mewah, saat ini belum bisa digunakan akibat terkendala izin operasi yang belum dikeluarkan Direktorat Jendral Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan. Terminal bus yang baru selesai pada 2012 tersebut kini hanya digunakan oleh para sopir angkot untuk beristirahat dan tidur.

Berdasarkan pantauan Infonitas.com, Terminal Pulogebang tampak megah dari luar. Sekilas tak tampak seperti terminal bus, bahkan lebih mirip bandar udara. Terminal Pulogebang memiliki tiga blok bangunan. Blok A dikhususkan untuk tempat istirahat sopir, lalu Blok B untuk tempat keberangkatan bus dan angkutan umum lainnya; dan Blok C jadi tempat menunggu penumpang.

Pada Blok C yang berjumlah lima lantai, terdapat berbagai fasilitas pendukung layaknya terminal bus modern. Ada etalase bagi pelaku UKM berjualan, loket-loket perusahaan otobus dan juga pusat perbelanjaan. Di lantai dua, khusus untuk penumpang yang menunggu keberangkatan. Deretan televisi layar datar juga berjejer siap untuk mengusir bosan.

Sementara itu di lantai tiga menjadi tempat pusat perbelanjaan serba ada (pujasera). Penumpang yang menunggu bus tak perlu khawatir kelaparan. Lalu di lantai empat tempat kantor pengurus terminal dan PO bus.

Sayangnya, di terminal yang luasnya 14,5 hektar dengan anggaran pembangunan Rp 448,6 miliar ini, belum dapat dioperasikan. Hanya tampak beberapa angkutan kecil seperti angkot KWK, Kopaja, Metromini, serta Bus Transjakarta Koridor IX yang memasuki Terminal Pulogebang.

Salah seorang sopir KWK 29 jurusan Jalan Baru-Stasiun Cakung, Asep (40) mengatakan, angkot-angkot KWK 29 biasanya berjejer di Terminal Pulo Gebang pada siang hari. Bukan untuk mencari penumpang, melainkan mencari tempat untuk istirahat atau tidur. “Sejak tahun 2012, belum pernah ada penumpang dari sini. Memang cuma dipakai untuk tidur saja,” ujarnya di Terminal Pulogebang, Rabu (25/11/2015).

Meski telah selesai dibangun, lanjut Urip, Terminal Pulo Gebang memang belum beroperasi secara maksimal. Selama tiga tahun dibuka, tidak ada trayek angkot lain selain KWK 29 yang beroperasi di terminal ini. Padahal, terminal ini bisa menampung puluhan trayek angkot dan bus, baik bus dalam kota maupun bus AKAP (Antar Kota Antar Provinsi). “Penumpang baru akan ramai kalau sudah banyak bus yang mangkal. Kalau enggak ada bus yang mangkal, ya enggak bakalan ramai,” pungkasnya.

narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...ir-tidur/12202

bsa dblg mubajir kah emoticon-Betty (S) emoticon-Betty (S) emoticon-Betty (S) emoticon-Betty (S)
0
2.8K
17
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan