Kejadian ini terjadi tanggal 19 Agustus 2015 di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Nias Sumatera Utara. Kabarnya bendera yang terbalik ini bukannya tidak diketahui oleh pegawai kantor dan dibiarkan hingga lebih dari 9 jam berkibar di depan kantor sampai2 ada yang foto untuk memastikan tidak salah lihat. Lalu wartawan dan pamong praja datang pada sore harinya untuk menanyakan kejadian ini pada pegawai kantor.
Yang mengejutkan, bukannya langsung membenahi kesalahannya, para wartawan justru diundang Kepala Seksi Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Pendidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Nias, Arosokhi Lombu, ke kantornya. Mereka kemudian ditawari uang sebesar Rp 2 juta untuk tidak memberitakan peristiwa tersebut.

Ternyata insiden bendera terbalik tak hanya terjadi pada saat upacara. Kejadian serupa terjadi pada program acara Supermentor ke VI yang digagas mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat Dino Patti Djalal pada Minggu, 17 Mei 2015. Melalui sebuah laptop yang diproyeksikan ke layar, bendera merah putih tampak terbalik dengan lambang garuda pada bagian atasnya. Dalam acara tersebut, sejumlah pejabat negara terllihat hadir seperti Presiden RI ke 3 BJ Habibie, Presiden ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, dan Presiden pertama Timor Leste Xanana Gusmao.

Insiden bendera terbalik ini terjadi pada saat upacara peringatan kemerdekaan Indonesia di Manokwari, Papua Barat Selasa 17 Agustus 2010 lalu. Peserta dan tamu kehormatan Upacara Peringatan HUT Ke-65 Indoensia di Lapangan Borarsi Manokwari dikejutkan warna merah putih yang dikibarkan terbalik oleh para pasukan pengibar bendera.