Kaskus

Story

sinyohliaAvatar border
TS
sinyohlia
Kopi Dingin
Kopi Dingin


Kopi Dingin


Aku duduk dikursi kayu berkaki empat, menunggu pelayan datang membawakan buku menu, walaupun aku tidak membutuhkannya.

"Silahkan ka, menunya..." Pelayan itu menyuruhku untuk mengambilnya,
Aku membuka buku menu dan menutup kembali, "kenapa kamu selalu kasih aku ini? Padahal kamu tahu apa yang selalu aku pesan"
"Kopi americano, dingin, tanpa es. Aku melakukan itu karna manager ku sedang memperhatikan kita" pelayan itu senyum dan berlalu.
Aku melirik kearah pelayan tadi pergi, disitu berdiri pria tambun yang memakai kemeja bergaris horizontal yang membuat tubuhnya makin terlihat berisi, 'mmm itu managernya' gumamku.

Americano dan gula cair diletakan diatas meja.
"Kalau butuh yang lain panggil aku ya kak" aku mengangguk.
Pelayan di kafe ini umurnya berkisar 19 sampai 21 tahun, menjadi hiburan tersendiri untuk ku mendengar cara mereka bicara dan selalu diselipkan kata "kak" dengan logat manja.

Aku kembali fokus dengan hand phone melihat foto-foto digalery, satu persatu pesan singkat dari keluarga dan teman yang berisi motivasi akhir-akhir ini selalu menghiasi handphone ku, ya aku merasa Mario Tegur ada didalam handphone ku, semenjak tunanganku ketangkap selingkuh dengan temen kerjanya, aku mengambil keputusan dengan cepat, akhirnya pernikahanku batal yang harusnya terjadi kemarin sore.

Tanganku meraba mencari tempat gula cair tanpa melepaskan pandangan dari handphone, ku tuang, dan kuaduk kopi dingin itu, kemudian meneguknya.
Wajahku mengernyit, mencari keberadaan pelayan dan melambaykan tangan,
"Pahit" kataku sambil menunjuk ke gelas kopi.
Pelayan itu segera datang.
"Kopi ini pahit, engga seperti biasanya, padahal..."
"Gulanya sudah kakak tumpahkan semuanya keatas meja" potong pelayan itu.
Aku melihat meja yang polesannya mengkilat, makin mengkilat karna cairan gula.
"Maaf" aku menghela nafas.
"Kakak ga akan mendapatkan pemanis, kalau kakak terus menerus fokus dengan penderitaan, dan kakak akan selalu mendapat kepahitan walau sebenarnya pemanis sudah tersedia." Pelayan itu menuangkan gula cair yang baru kedalam gelas kopi ku, "hadapi dan nikmati, itu kuncinya kak" ia tersenyum.
Aku diam, kemudian...
"Terima kasih kakaa" aku sungguh-sungguh berterima kasih.

Lanjutan > Kopi Suamiku
Lanjut lagi > Kopi Susu
Lanjut lagi lagi > Kopi Tumpah
Diubah oleh sinyohlia 15-02-2017 20:39
beqichotAvatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan beqichot memberi reputasi
2
6.6K
66
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan