industrykidAvatar border
TS
industrykid
Disumpal subsidi 32 tahun, begitu obat bius itu habis .... kita belum kemana - mana !
Bangun Rel KA 3.500 Km di Jawa Hingga Papua Butuh Rp 220 Triliun


Jakarta -Pemerintah akan membangun rel kereta dengan total panjang 3500 kilometer yang tersebar di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Proyek ini akan berjalan dalam kurun waktu 5 tahun dengan perkiraan biaya ratusan triliun

"Jadi kalau kita memenuhi program nawacita, visi misi Pak Jokowi-JK itu, kita harus membangun sekitar 3.500 km untuk Trans Jawa, Trans Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Nah itu butuh dana total Rp 220 triliun dari tahun 2015-2019," ujar Hadi S. Legowo, Kepala Bagian Perencanaan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Rabu (25/11/2015)

Menurut Hadi, dari total biaya sebesar itu, pemerintah hanya sanggup sebesar 30%. Sedangkan 70% sisanya mengalir dari sektor swasta. Contoh keterlibatan swasta adalah di proyek Kereta Api Trans Kalimantan.

"Yang Rusia mudah-mudahan mereka akan start jalan, udah mulai bangun yang di Kalimantan. Itu swasta murni dari Rusia," kata Hadi.

Sebagai informasi, investor proyek kereta api di Kalimantan adalah JSC Russian Railways. Perusahaan ini milik Pemerintah Rusia yang menggarap infrastruktur kereta api, sekaligus sebagai operator kereta barang dan penumpang. Perusahaan ini berdiri pada 18 September 2003 dan memiliki kantor pusat di Ibukota Rusia.

Perusahaan ini mulai berkembang dan menjadi salah satu perusahaan dari tiga perusahaan transportasi terbesar di dunia pada 2012. JSC Russian Railways menggarap proyek yang diberi nama kereta api Borneo bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.

sumur


BERITA LAWAS


EKONOM: CABUT SEMUA SUBSIDI ERA SOEHARTO!


RMOL. Beban utang yang wajib dibayar pemerintah saat ini dan mendatang akibat ulah rezim orde baru di bawah pimpinan Soeharto.

Demikian disampaikan ekonom Universitas Tirtayasa (Untirta) Daniel Anzar dalam diskusi bertema 'Indonesia Pasca SBY' yang diadakan Rakyat Merdeka Online di restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta, Minggu (2/3).

Dia menjelaskan, saat memimpin, Presiden Soeharto tidak melihat jauh ke depan dan hanya mementingkan kenikmatan sesaat dengan memperbanyak utang. Alhasil, hal ini berujung pada kesengsaraan masyarakat.

"Kepemimpinan ekonomi zaman pak Harto rabun jauh. Siapapun presidennya setelah pak Harto akan menerima warisannya," ujar Daniel.

Menurutnya, pandangan masyarakat di zaman Soeharto tentang perekonomian berjalan baik adalah hal wajar. Walaupun, di kemudian hari kebijakan-kebijakan tersebut menimbulkan persoalan.

"Kalau mereka bilang lebih enak zaman pak Harto itu tidak salah karena di situ semua subsidi dibiayai utang dan eksploitasi besar-besaran," kata Daniel.

Karena itu, tantangan bagi pemimpin pasca rezim masa orde baru adalah melakukan normalisasi terhadap utang-utang yang sudah ditimbun. Salah satunya dengan mencabut semua subsidi yang pernah dijalankan rezim Soeharto.

"Itu tantangan kita saat ini di era reformasi. Kita harus menekan eksploitasi itu dengan cara menekan tingkat konsumsi masyarakat dan mencabut semua subsidi," demikian Daniel.[wid]

sumur


Subsidi ...
Subsidi ...
Subsidi ...

32 tahun lamanya disumpal obat bius bernama subsidi, ditambah 16 tahun era reformasi, sampai tidak sadar,

Jalan kereta kita tertinggal
Jalan tol kita tertinggal
Kilang minyak kita tertinggal
Pelabuhan kita tertinggal
Pembangkit listrik kita tertinggal

Saat obat bius itu habis .... tersadarlah mata ini, kita belum kemana - mana!



Diubah oleh industrykid 26-11-2015 16:13
0
7.7K
142
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan