JAKARTA, JITUNEWS.COM - Indonesia sepakat menjalin kerja sama dengan Tiongkok mengenai penggunaan mata uang dalam Bilateral Currency Swap Arrangement (BSCA). Artinya, proses jual-beli dan ekspor-impor di antara keduanya akan menggunakan Yuan, tidak menggunakan Dollar Amerika Serikat (AS).

Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Bidang Ekonomi, Sofyan Wanandi mengungkapkan, bahwa langkah tersebut dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap Dollar AS. Mengingat setiap tahunnya, nilai impor Indonesia sangat besar menyentuh US$ 30 miliar. Dengan penggunaan Yuan, maka nilai transaksi itu akan terkoreksi secara signifikan.

"Menurut saya itu baik untuk kita. Dampaknya kita tidak perlu lagi mencari Dollar AS lebih banyak," ungkap Sofyan kepada wartawan saat ditemui di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (24/11).

Penggunaan mata uang Yuan untuk perdagangan antara kedua negara tidak akan berdampak pada neraca perdagangan dalam negeri Indonesia. Bahkan hal ini dapat mencegah fluktuasi Rupiah terhadap Dollar AS yang selama ini terjadi, sehingga neraca perdagangan Indonesia akan lebih baik.

"Jadi pasti untuk neraca perdagangan kita lebih baik. Jadi kemungkinan goncangan Dollar AS itu tidak ada," jelas Sofyan.

Rencananya, Sofyan menambahkan, Pemerintah akan melakukan sosialisasi mengenai penggunaan mata uang Yuan khusus perdagangan dengan Tiongkok. Realisasi penggunaannya baru akan terjadi pada tahun depan, setelah dunia usaha memahami rencana ini.

"Tentu perlu sosialisasi dan perlu tahu. Apalagi kalau ini menguntungkan dunia usaha. Saat ini supply rein minbi juga masih minim. Yah paling tahun depan baru bisa diterapkan, " tutupnya.
Penulis : Andi Dwijayanto
Editor : Deni Muhtarudin


@jitunews http://jitunews.com/read/25839/sepak...#ixzz3sOovpiG1

http://jitunews.com/read/25839/sepak...kok-pakai-yuan

yuan gan