Waktu bertugas di pedalaman Papua New Guinea (PNG), tetangga kita sebelah propinsi Irian Jaya, saya sempat terheran melihat penduduk pedalaman giginya merah manyala, bahkan pria dan anak-anak juga demikian. Rupanya kebiasaan makan Sirih penyebabnya.

Lantas diruang kerja saya belakangan ini banyak sekali kecoa dan tikus. Kecoa ini tanpa sungkan berjalan sok Anggun dimeja saya, bahkan makin ngelunjak ikutan nangkring di tuts keyboard laptop.

Sepulang dari PNG, saya beli anti serangga berupa bubuk putih yang padat. Aturan pakai sederhana cukup menggores sejenis kapur tulis ini ditempat yang sering dilalui kecoa.. Sebelum mati kena racun, kata buku petunjuk, kecoa akan seperti kena stroke, lalu mati..

Beberapa hari kemudian, kecoa bandel ini masih berani mendekati laptop saya, jalannya agak perlahan tidak seperti biasanya.. Mulutnya agak aneh, boleh jadi pengaruh racun pada kapur ajaib tersebut bahkan ada tetesan merah seperti darah..

Merasa saya perhatikan, dia nyeletuk.. "terimakasih bos, kapur buatan Indonesia enak juga buat nginang..entar saya dibawaain lagi ya.."