- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
7 Film Indonesia Yang Wajib Di Tonton


TS
393n
7 Film Indonesia Yang Wajib Di Tonton
Quote:
Quote:
Assalammuallaikum
Ane mau share nih gan 7 film Indonesia terbaik versi ane nih
Ane mau share nih gan 7 film Indonesia terbaik versi ane nih
Lasung aja nih ke TKP
1. Gie

Soe Hok Gie dibesarkan di sebuah keluarga keturunan Tionghoa dengan kehidupan yang sederhana. Sejak remaja, Gie sudah gemar membaca buku-buku sastra. Saat SD dan SMP Gie sekolah di Kanisius, lalu setelah lulus ia kuliah di Universitas Indonesia. Masa remaja Gie dijalani di bawah pemerintahan Soekarno yang ditandai adanya konflik antara militer dan PKI. Gie sangat membenci Soekarno karena pemerintahan Soekarno yang didaktor dan membuat rakyat Indonesia menderita terutama rakyat miskin yang haknya terinjak-injak. Gie tahu bahwa di pemerintahan Soekarno ini ada ketidakadilan dan juga banyak korupsi yang dilkukan oleh para pejabat di pemerinahan ini. Oleh sebab itu, Gie dan teman – temnnya berusaha untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno. Salah satu cara yang dilkukan adalah, Gie sering menyampaikan kritikan-kritikannya lewat media massa dan ia bersama teman-temannya juga melakukan demo. Namun Gie kecewa terhadap teman-temannya karena begitu mereka lulus mereka telah melupakan visi dan misi mereka untuk menggulingkan pemerintahan Soekarno
Gie pernah menyukai seorang perempuan bernama Ira yang kuliah di universitas yang sama dengannya, namun Ira menolak cintanya. Tapi bagi Gie, Ira tetap adalah cinta sejatinya. Gie juga mempunyai teman kecil yang bernama Tan, namun mereka sempat terpisahkan dan bertemu kembali saat Gie sudah kuliah. Namun pada saat itu Tan telah terlibat dalam PKI yang pada saat pemerintahan Soekarno PKI harus dihancurkan. Gie mendesak Tan untuk bersembunyi namun Tan tidak mau melakukannya. Gie, Tan dan teman-teman lainnya sering meluangkan waktu bersama untuk mendaki gunung dan menikmati pemandangan alam disana. Gie meninggal di Gunung Semeru karena menghisap abu asap disana, namun saat Gie meninggalpun Gie tidak berhasil membuat pemerintahan Soekarno tergulingkan.
Di film ini menggambarkan bahwa mahasiswa-mahasiswa di UI termasuk Gie yang sangat menjungjung tinggi HAM di masa Orde Lama yang dipiimpin oleh Soekarno dan mereka berjuang untuk mendapatkan kembali hak itu untuk rakyat Indonesia. Di film ini terlihat jelas pemerintahan Soekarno yang berhasil menutupi kesalahan-kesalahan mereka yang telah dilakukan kepada rakyatnya sehingg membuat rakyat menjadi menderita. Politik pada masa Orde Lama juga digambarkan dalam film ini dimana Soekarno ingin memberantas PKI dengan cara membunuh orang-orang yang tergbung dalam PKI termasuk teman kecil Soe Hok Gie yang terbunuh karena tergabung dalam PKI. Kondisi sosial pada masa ini tentu saja kacau karena para demonstran yang melakukan demo untuk mendapatkan kembali hak-hak mereka dan bisa mendaptkan hidup yang lebih baik. Budaya yang ada di masa orde lama yaitu budaya Tionghoa diperbolehkan pada zaman itu, pada masa orde lama ini tidak membedakan etnis dan agama, semua dianggap sama rata.
[/SPOILER]
Spoiler for 2:
2. The Raid Brandal

Bejo, gangster muda ambisius membunuh kakaknya Rama, Andi. Rama kemudian bertemu Bunawar. Setelah mengirim rekan Rama yang selamat, Bowo untuk menerima perawatan medis dan membunuh Wahyu, Bunawar mengajak Rama untuk bergabung dengan satuan tugas polisi ahli menyamar (undercover officer) yang berusaha untuk mengekspos ruang privasi yang dimana komisaris polisi korup, Reza bertransaksi dengan Bangun dan Goto. Sementara Rama pada awalnya menolak, ia setuju untuk bergabung dengan mereka setelah melihat kematian dari saudaranya yang dilakukan oleh Bejo dan ancaman besar terhadap keluarganya.
Rama menyerang anak seorang politisi yang menentang keluarga kriminal Bangun, dan ditahan di penjara yang sama dengan putra Bangun, Uco. Rama dibawah alias "Yuda", menyelamatkan hidup si mafia pada saat terjadi kerusuhan penjara. Bangun kemudian menyewa "Yuda" ketika hukuman penjaranya sudah berakhir. Semakin Yuda membuktikan dirinya bagi organisasi dan memperoleh kepercayaan keluarga, perpecahan tumbuh antara dia dan Bunawar. Sementara itu, Uco tumbuh semakin tidak puas dengan kekurangpercayaan ayahnya pada kemampuannya dan ketenangan terhadap Jepang, sementara dia berharap dapat berperan lebih besar dalam operasi kelompok.
Bejo mengundang Uco makan malam, berbagi rumor tentang rencana Jepang untuk mengubah Reza melawan keluarga Bangun dan memungkinkan Uco secara pribadi membunuh penyerangnya di penjara. Uco kemudian mencetuskan rencana dengan Bejo memulai perang geng yang akan menghancurkan Jepang, memberi kesempatan Uco membuktikan dirinya kepada ayahnya sementara Bejo mendapatkan keuntungan dari kekacauan tersebut. Mereka menggunakan pembunuh pribadi Bejo untuk memfitnah Jepang untuk membunuh kaki tangan Bangun, Prakoso dan memalsukan pembalasan dendam oleh Bangun. Ketika kedua keluarga bertemu untuk berdamai, Bangun malah minta maaf sehingga menyebabkan Uco berang terhadap ayahnya. Sementara itu, pasukan polisi korup Reza menyerang Yuda sebagai pembalasan dan melumpuhkannya, sementara Bangun menghajar Uco karena ketidaktaatannya.
Penasihat Bangun, Eka memanggil "Yuda" untuk menyelamatkan Uco dari kantor Bangun. Sementara Yuda dalam perjalanan, Bejo, The Assassin, dan antek Bejo muncul di kantor. Uco membunuh ayahnya dan tembak kaki Eka. Sebelum Uco dapat menghabisinya, Yuda tiba, menghalangi anak buah Bejo untuk membantu Eka melarikan diri. Setelah Assassin melumpuhkan Yuda, Bejo memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya di tempat lain.
Goto, mendengar kematian Bangun dan pengkhianatan Reza yang diorganisir oleh Bejo, menyatakan perang terhadap geng Bejo dan pasukan polisi korup Reza. Setelah menyelamatkan Rama, Eka yang terluka parah dibawa ke tempat kumuh, mengungkapkan bahwa ia tahu identitas asli Rama dan bahwa ia juga seorang petugas yang menyamar. Sebelum meninggalkan kendaraan untuk Rama, Eka mengarahkan dia untuk "menghabisi mereka semua". Rama menelepon Bunawar, dan mendapati perang geng sudah tersulut. Marah padaklaim Bunawar bahwa Eka mengkhianati polisi, Rama mendapati bahwa Reza, Target aslinya, sedang bertemu dengan Bejo dan Uco di restoran. Setelah memaksakan janji agar keluarganya diamankan, Rama menerobos ke gudang restoran Bejo dan menghabisi anak buahnya, kemudian melanjutkan untuk menetralisir Bejo, Reza, dan Uco serta mengakhiri perang dan korupsi yang ada.

Bejo, gangster muda ambisius membunuh kakaknya Rama, Andi. Rama kemudian bertemu Bunawar. Setelah mengirim rekan Rama yang selamat, Bowo untuk menerima perawatan medis dan membunuh Wahyu, Bunawar mengajak Rama untuk bergabung dengan satuan tugas polisi ahli menyamar (undercover officer) yang berusaha untuk mengekspos ruang privasi yang dimana komisaris polisi korup, Reza bertransaksi dengan Bangun dan Goto. Sementara Rama pada awalnya menolak, ia setuju untuk bergabung dengan mereka setelah melihat kematian dari saudaranya yang dilakukan oleh Bejo dan ancaman besar terhadap keluarganya.
Rama menyerang anak seorang politisi yang menentang keluarga kriminal Bangun, dan ditahan di penjara yang sama dengan putra Bangun, Uco. Rama dibawah alias "Yuda", menyelamatkan hidup si mafia pada saat terjadi kerusuhan penjara. Bangun kemudian menyewa "Yuda" ketika hukuman penjaranya sudah berakhir. Semakin Yuda membuktikan dirinya bagi organisasi dan memperoleh kepercayaan keluarga, perpecahan tumbuh antara dia dan Bunawar. Sementara itu, Uco tumbuh semakin tidak puas dengan kekurangpercayaan ayahnya pada kemampuannya dan ketenangan terhadap Jepang, sementara dia berharap dapat berperan lebih besar dalam operasi kelompok.
Bejo mengundang Uco makan malam, berbagi rumor tentang rencana Jepang untuk mengubah Reza melawan keluarga Bangun dan memungkinkan Uco secara pribadi membunuh penyerangnya di penjara. Uco kemudian mencetuskan rencana dengan Bejo memulai perang geng yang akan menghancurkan Jepang, memberi kesempatan Uco membuktikan dirinya kepada ayahnya sementara Bejo mendapatkan keuntungan dari kekacauan tersebut. Mereka menggunakan pembunuh pribadi Bejo untuk memfitnah Jepang untuk membunuh kaki tangan Bangun, Prakoso dan memalsukan pembalasan dendam oleh Bangun. Ketika kedua keluarga bertemu untuk berdamai, Bangun malah minta maaf sehingga menyebabkan Uco berang terhadap ayahnya. Sementara itu, pasukan polisi korup Reza menyerang Yuda sebagai pembalasan dan melumpuhkannya, sementara Bangun menghajar Uco karena ketidaktaatannya.
Penasihat Bangun, Eka memanggil "Yuda" untuk menyelamatkan Uco dari kantor Bangun. Sementara Yuda dalam perjalanan, Bejo, The Assassin, dan antek Bejo muncul di kantor. Uco membunuh ayahnya dan tembak kaki Eka. Sebelum Uco dapat menghabisinya, Yuda tiba, menghalangi anak buah Bejo untuk membantu Eka melarikan diri. Setelah Assassin melumpuhkan Yuda, Bejo memerintahkan anak buahnya untuk membunuhnya di tempat lain.
Goto, mendengar kematian Bangun dan pengkhianatan Reza yang diorganisir oleh Bejo, menyatakan perang terhadap geng Bejo dan pasukan polisi korup Reza. Setelah menyelamatkan Rama, Eka yang terluka parah dibawa ke tempat kumuh, mengungkapkan bahwa ia tahu identitas asli Rama dan bahwa ia juga seorang petugas yang menyamar. Sebelum meninggalkan kendaraan untuk Rama, Eka mengarahkan dia untuk "menghabisi mereka semua". Rama menelepon Bunawar, dan mendapati perang geng sudah tersulut. Marah padaklaim Bunawar bahwa Eka mengkhianati polisi, Rama mendapati bahwa Reza, Target aslinya, sedang bertemu dengan Bejo dan Uco di restoran. Setelah memaksakan janji agar keluarganya diamankan, Rama menerobos ke gudang restoran Bejo dan menghabisi anak buahnya, kemudian melanjutkan untuk menetralisir Bejo, Reza, dan Uco serta mengakhiri perang dan korupsi yang ada.
Spoiler for 3:
3. The Raid Redemption

Jauh di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen terlantar yang tak tertembus dan menjadi rumah aman bagi gangster, penjahat dan pembunuh yang paling berbahaya. Blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tak tersentuh oleh para rival gembong narkoba terkenal Tama Riyadi (Ray Sahetapy), bahkan untuk perwira polisi paling berani sekalipun. Semuanya berubah ketika sebuah tim polisi senjata dan taktik khusus berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu bangunan tersebut dan mengakhiri teror Tama untuk selamanya.
Di bawah kegelapan dan keheningan fajar, Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi elit baru, dalam regu yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim), tiba di blok apartemen Tama dengan petunjuk Letnan Wahyu (Pierre Gruno). Setelah berpapasan dengan Gofar (Iang Darmawan) salah seorang penghuni apartemen tersebut, mereka menerobos masuk dan dengan hati-hati mengamankan para penjahat penghuninya. Mulai dari lantai dasar dan bergerak naik, dengan terencana mereka menyusup sampai mencapai lantai enam, namun kemudian mereka terlihat oleh seorang anak pengintai, yang lari meneriaki temannya yang kedua sebelum dia tertembak mati oleh peluru senapan serbu Letnan Wahyu. Peringatan tersebut mencapai Tama dan algojonya, Mad Dog (Yayan Ruhian) lewat interkom. Tama segera memanggil bala bantuan. Dua penembak runduk di gedung samping menembak anggota regu polisi di lantai dasar. Seorang anggota regu polisi lain segera tewas ditembak oleh penembak runduk setelah melihat keluar dari jendela. Dalam kekacauan tersebut tahanan mereka lolos dan membunuh dua polisi lain, mendapatkan kontrol di lantai 5. Sebuah serangan mendadak berhasil melumpuhkan satu-satunya mobil angkut regu Polisi. Tama mematikan listrik di seluruh gedung, mengumumkan terdapatnya "tamu tak diundang" terjebak di lantai 6, dan menjanjikan sewa gratis untuk yang berhasil membunuh mereka.
Regu polisi Jaka masuk dalam perangkap anak buah Tama di lantai 7 yang menembak mati banyak anggota regu polisi. Jaka segera mengetahui bahwa misi tersebut ternyata hanya diprakarsai Letnan Wahyu, sehingga tidak akan ada bala bantuan. Setelah baku tembak, regu Jaka pun kalah jumlah maupun amunisi dan diburu oleh anak buah Tama yang kejam dan beringas. Jaka, Wahyu, Bowo (Tegar Satrya), Dagu (Eka Rahmadia) dan Rama berhasil selamat, namun terpisah menjadi dua: Jaka, Wahyu dan Dagu di lantai 5, sedangkan Rama dan Bowo di lantai 7.
Memapah Bowo, Rama bertarung menerobos koridor lantai 7 dan tiba di apartemen 726 yang dihuni Gofar dan istrinya, memohon tempat persembunyian dari kejaran anak buah Tama. Geng parang dan pimpinan mereka (Alfridus Godfred) memeriksa apartemen Gofar, menusuk dinding tempat persembunyian Rama, melukai pipi Rama, namun mereka tidak menemukan Rama dan akhirnya pergi. Rama meninggalkan Bowo dalam perawatan Gofar untuk mencari jalan keluar. Dia bertempur sengit dengan geng parang, namun kembali dikejar oleh anak buah Tama yang lain. Rama akhirnya tertangkap oleh Andi (Donny Alamsyah), tangan kanan dan otak bisnis narkoba Tama. Pada saat yang sama, Jaka berseteru dengan Wahyu karena Wahyu menolak untuk mencari Rama dan Bowo, membuat Jaka marah dan mempertanyakan integritas kepolisian Wahyu di balik misi naas tersebut. Jaka segera ditemukan oleh Mad Dog. Letnan Wahyu melarikan diri dan diikuti Dagu, namun Jaka harus tewas setelah beradu nyali dengan Mad Dog. Sementara itu, Andi terungkap sebagai kakak Rama yang terasing setelah meninggalkan keluarganya tanpa jejak. Andi menolak pulang ke keluarganya, namun berjanji mengeluarkan Rama dari gedung maut tersebut. Dia tak menyangka, Tama ternyata telah mengetahui pengkhianatannya melalui kamera tersembunyi yang tersebar di seluruh gedung, menyerahkan Andi ke tangan Mad Dog (yang sudah membenci Andi) untuk dihabisi.
Rama bergabung kembali dengan Letnan Wahyu dan Dagu, memutuskan untuk menangkap dan menggunakan Tama sebagai tiket keluar mereka. Mereka bertiga bertempur melewati laboratorium narkotika menuju ke markas Tama di lantai 15. Dalam perjalanan, Rama membebaskan Andi dan bersama-sama bertarung sengit melawan Mad Dog. Rama dan Andi akhirnya mengalahkan Mad Dog dengan sepotong pecahan dari tabung lampu neon. Sementara itu, Wahyu dan Dagu membekuk Tama, tapi Wahyu tiba-tiba menembak Dagu. Di tangga, Rama dan Andi berpapasan dengan Wahyu dan Tama, tapi Wahyu mengancam mereka untuk tidak ikut campur. Tama menggertak Wahyu bahwa ia telah mengetahui misi tersebut dari Reza, atasan Wahyu, dan bahwa Wahyu dikirim atasannya untuk dihabisi, karena Wahyu hanyalah seorang polisi kotor dalam sebuah kepolisian dengan petinggi-petinggi yang sudah dibayar oleh Tama.[SPOILER]
Sekian 7 film terbaik Indonesia versi ane sendiri nih gan karena ane udah nonton semua nih film, jika ada para kaskuser yang mau nambahin silakahkan dengan senang hati
ane kaga nolak gan di kasih yang beginian
di kasih ini juga makasih
Kalo ada tambahan monggo
Terima Kasih

Jauh di jantung daerah kumuh Jakarta berdiri sebuah gedung apartemen terlantar yang tak tertembus dan menjadi rumah aman bagi gangster, penjahat dan pembunuh yang paling berbahaya. Blok apartemen kumuh tersebut telah dianggap tak tersentuh oleh para rival gembong narkoba terkenal Tama Riyadi (Ray Sahetapy), bahkan untuk perwira polisi paling berani sekalipun. Semuanya berubah ketika sebuah tim polisi senjata dan taktik khusus berjumlah 20 orang ditugaskan untuk menyerbu bangunan tersebut dan mengakhiri teror Tama untuk selamanya.
Di bawah kegelapan dan keheningan fajar, Rama (Iko Uwais), seorang calon ayah dan perwira polisi elit baru, dalam regu yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim), tiba di blok apartemen Tama dengan petunjuk Letnan Wahyu (Pierre Gruno). Setelah berpapasan dengan Gofar (Iang Darmawan) salah seorang penghuni apartemen tersebut, mereka menerobos masuk dan dengan hati-hati mengamankan para penjahat penghuninya. Mulai dari lantai dasar dan bergerak naik, dengan terencana mereka menyusup sampai mencapai lantai enam, namun kemudian mereka terlihat oleh seorang anak pengintai, yang lari meneriaki temannya yang kedua sebelum dia tertembak mati oleh peluru senapan serbu Letnan Wahyu. Peringatan tersebut mencapai Tama dan algojonya, Mad Dog (Yayan Ruhian) lewat interkom. Tama segera memanggil bala bantuan. Dua penembak runduk di gedung samping menembak anggota regu polisi di lantai dasar. Seorang anggota regu polisi lain segera tewas ditembak oleh penembak runduk setelah melihat keluar dari jendela. Dalam kekacauan tersebut tahanan mereka lolos dan membunuh dua polisi lain, mendapatkan kontrol di lantai 5. Sebuah serangan mendadak berhasil melumpuhkan satu-satunya mobil angkut regu Polisi. Tama mematikan listrik di seluruh gedung, mengumumkan terdapatnya "tamu tak diundang" terjebak di lantai 6, dan menjanjikan sewa gratis untuk yang berhasil membunuh mereka.
Regu polisi Jaka masuk dalam perangkap anak buah Tama di lantai 7 yang menembak mati banyak anggota regu polisi. Jaka segera mengetahui bahwa misi tersebut ternyata hanya diprakarsai Letnan Wahyu, sehingga tidak akan ada bala bantuan. Setelah baku tembak, regu Jaka pun kalah jumlah maupun amunisi dan diburu oleh anak buah Tama yang kejam dan beringas. Jaka, Wahyu, Bowo (Tegar Satrya), Dagu (Eka Rahmadia) dan Rama berhasil selamat, namun terpisah menjadi dua: Jaka, Wahyu dan Dagu di lantai 5, sedangkan Rama dan Bowo di lantai 7.
Memapah Bowo, Rama bertarung menerobos koridor lantai 7 dan tiba di apartemen 726 yang dihuni Gofar dan istrinya, memohon tempat persembunyian dari kejaran anak buah Tama. Geng parang dan pimpinan mereka (Alfridus Godfred) memeriksa apartemen Gofar, menusuk dinding tempat persembunyian Rama, melukai pipi Rama, namun mereka tidak menemukan Rama dan akhirnya pergi. Rama meninggalkan Bowo dalam perawatan Gofar untuk mencari jalan keluar. Dia bertempur sengit dengan geng parang, namun kembali dikejar oleh anak buah Tama yang lain. Rama akhirnya tertangkap oleh Andi (Donny Alamsyah), tangan kanan dan otak bisnis narkoba Tama. Pada saat yang sama, Jaka berseteru dengan Wahyu karena Wahyu menolak untuk mencari Rama dan Bowo, membuat Jaka marah dan mempertanyakan integritas kepolisian Wahyu di balik misi naas tersebut. Jaka segera ditemukan oleh Mad Dog. Letnan Wahyu melarikan diri dan diikuti Dagu, namun Jaka harus tewas setelah beradu nyali dengan Mad Dog. Sementara itu, Andi terungkap sebagai kakak Rama yang terasing setelah meninggalkan keluarganya tanpa jejak. Andi menolak pulang ke keluarganya, namun berjanji mengeluarkan Rama dari gedung maut tersebut. Dia tak menyangka, Tama ternyata telah mengetahui pengkhianatannya melalui kamera tersembunyi yang tersebar di seluruh gedung, menyerahkan Andi ke tangan Mad Dog (yang sudah membenci Andi) untuk dihabisi.
Rama bergabung kembali dengan Letnan Wahyu dan Dagu, memutuskan untuk menangkap dan menggunakan Tama sebagai tiket keluar mereka. Mereka bertiga bertempur melewati laboratorium narkotika menuju ke markas Tama di lantai 15. Dalam perjalanan, Rama membebaskan Andi dan bersama-sama bertarung sengit melawan Mad Dog. Rama dan Andi akhirnya mengalahkan Mad Dog dengan sepotong pecahan dari tabung lampu neon. Sementara itu, Wahyu dan Dagu membekuk Tama, tapi Wahyu tiba-tiba menembak Dagu. Di tangga, Rama dan Andi berpapasan dengan Wahyu dan Tama, tapi Wahyu mengancam mereka untuk tidak ikut campur. Tama menggertak Wahyu bahwa ia telah mengetahui misi tersebut dari Reza, atasan Wahyu, dan bahwa Wahyu dikirim atasannya untuk dihabisi, karena Wahyu hanyalah seorang polisi kotor dalam sebuah kepolisian dengan petinggi-petinggi yang sudah dibayar oleh Tama.[SPOILER]
Spoiler for 4:
4. Laskar Pelangi

Sebuah adaptasi sinema dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata.
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.

Sebuah adaptasi sinema dari novel fenomenal LASKAR PELANGI karya Andrea Hirata.
Hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru luar biasa, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup.
Hari itu, Harun, seorang murid istimewa menyelamatkan mereka. Ke 10 murid yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah, menjalin kisah yang tak terlupakan.
5 tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing masing, berjuang untuk terus bisa sekolah. Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfani), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Veris Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka.
Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kehilangan sosok yang mereka cintai. Sanggupkah mereka bertahan menghadapi cobaan demi cobaan?
Film ini dipenuhi kisah tentang tantangan kalangan pinggiran, dan kisah penuh haru tentang perjuangan hidup menggapai mimpi, serta keindahan persahabatan yang menyelamatkan hidup manusia, dengan latar belakang sebuah pulau indah yang pernah menjadi salah satu pulau terkaya di Indonesia.
Spoiler for 5:
5. Denias, Senandung di Atas Awan

Film yang disutradari oleh John de Rantau dan diproduksi pada tahun 2006 ini, dibintangi oleh Albert Thom Joshua Fakdawer, Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen dan Marcella Zalianty.
Film ini juga berhasil masuk seleksi panitia Piala Oscar tahun 2008. Dikutip dari Wikipedia, Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias.
Sebuah film yang harus ditonton oleh mereka yang mengaku peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia. Sebuah film yang dapat membuka pandangan kita tentang betapa pendidikan yang layak di negeri ini masih sangat mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal. Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.

Film yang disutradari oleh John de Rantau dan diproduksi pada tahun 2006 ini, dibintangi oleh Albert Thom Joshua Fakdawer, Ari Sihasale, Nia Zulkarnaen dan Marcella Zalianty.
Film ini juga berhasil masuk seleksi panitia Piala Oscar tahun 2008. Dikutip dari Wikipedia, Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias.
Sebuah film yang harus ditonton oleh mereka yang mengaku peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia. Sebuah film yang dapat membuka pandangan kita tentang betapa pendidikan yang layak di negeri ini masih sangat mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal. Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.
Spoiler for 6:
6. Ada Apa Dengan Cinta (AADC)

Bertemakan cinta di masa-masa SMA, Ada Apa dengan Cinta menampilkan Cinta (Dian Sastrowardoyo) sebagai seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin diadakan tiap tahun. Cerita berawal dari Alya (Ladya Cherill) yang tubuhnya memar karena kerap dipukuli sang ayah yang kerap cek-cok dengan ibunya. Alya adalah sahabat karib Cinta dengan teman-temannya yang lain. Seperti Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia).
Di sekolah, juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan. Seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga (Nicholas Saputra). Karena Cinta dan teman-temannya adalah pengurus mading sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan "dingin". Saat Cinta berbicara dengan Rangga, ia melihat buku yang dipegang Rangga (buku AKU karya Syumandjaya). Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga emosi. Dan tanpa disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Dan membawa pulang buku itu untuk dibaca.
Cinta mengembalikan buku tersebut saat Rangga kebingungan mencarinya. Rangga pun berterima kasih pada Cinta. Semenjak itu mereka menjadi dekat. Rangga mengajak Cinta ke Kwitang, tempat ia membeli buku lama. Saat di Kwitang, Cinta teringat akan janji menonton konser bersama teman-temannya. Ia pun meninggalkan Rangga untuk menonton konser.
Pada suatu malam Rangga dan Cinta kencan di sebuah kafe. Namun sebelum Cinta berangkat, Alya menelepon untuk memintanya ke rumah. Namun Cinta berbohong bahwa ia akan pergi ke rumah sakit. Akhirnya Cinta pergi bersama Rangga. Di sana Cinta menyanyikan lagu yang dibuat dari puisi Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta akan pergi menjenguk Alya di rumah sakit karena mencoba bunuh diri. Cinta menjadi sangat menyesal.
Keesokan harinya, Rangga menyapa Cinta. Namun Cinta justru berkata ketus agar Rangga tidak mendekatinya lagi. Rangga pun sepakat bahwa ia akan menjauh dari Cinta. Saat di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Cinta tidak tahu bahwa saat ia berkata jujur, teman-temannya yang lain ada dibelakangnya. Cinta juga meminta maaf kepada teman-temennya yang lain.
Rangga yang saat itu akan berencana pindah sekolah ke New York, Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Carmen yang saat itu sedang latihan basket melihat Rangga berpamitan pada Pak Wardiman, sang penjaga sekolah. Ia pun segera memberitahukan teman-temannya.
Cinta yang menyadari bahwa Rangga adalah cinta sejatinya, segera menyusul ke bandara. Namun mobil Milly terjepit mobil lain. Mereka meminjam mobil Mamet (Dennis Adhiswara). Di sana Cinta bertemu dengan Rangga. Ia meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba di New York.

Bertemakan cinta di masa-masa SMA, Ada Apa dengan Cinta menampilkan Cinta (Dian Sastrowardoyo) sebagai seorang pelajar SMA. Ia langganan juara lomba puisi di sekolahnya yang rutin diadakan tiap tahun. Cerita berawal dari Alya (Ladya Cherill) yang tubuhnya memar karena kerap dipukuli sang ayah yang kerap cek-cok dengan ibunya. Alya adalah sahabat karib Cinta dengan teman-temannya yang lain. Seperti Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia).
Di sekolah, juara lomba puisi tahun ini akan diumumkan. Seluruh siswa yakin Cinta yang akan menjadi juara. Namun justru pemenangnya tahun ini adalah Rangga (Nicholas Saputra). Karena Cinta dan teman-temannya adalah pengurus mading sekolah, ia akan mewawancarai Rangga. Namun Rangga adalah tipe laki-laki pendiam, penyendiri dan "dingin". Saat Cinta berbicara dengan Rangga, ia melihat buku yang dipegang Rangga (buku AKU karya Syumandjaya). Lalu Cinta memberinya surat dan membuat Rangga emosi. Dan tanpa disengaja bukunya terjatuh. Cinta segera memungutnya. Dan membawa pulang buku itu untuk dibaca.
Cinta mengembalikan buku tersebut saat Rangga kebingungan mencarinya. Rangga pun berterima kasih pada Cinta. Semenjak itu mereka menjadi dekat. Rangga mengajak Cinta ke Kwitang, tempat ia membeli buku lama. Saat di Kwitang, Cinta teringat akan janji menonton konser bersama teman-temannya. Ia pun meninggalkan Rangga untuk menonton konser.
Pada suatu malam Rangga dan Cinta kencan di sebuah kafe. Namun sebelum Cinta berangkat, Alya menelepon untuk memintanya ke rumah. Namun Cinta berbohong bahwa ia akan pergi ke rumah sakit. Akhirnya Cinta pergi bersama Rangga. Di sana Cinta menyanyikan lagu yang dibuat dari puisi Rangga. Saat Cinta pulang, mama Cinta akan pergi menjenguk Alya di rumah sakit karena mencoba bunuh diri. Cinta menjadi sangat menyesal.
Keesokan harinya, Rangga menyapa Cinta. Namun Cinta justru berkata ketus agar Rangga tidak mendekatinya lagi. Rangga pun sepakat bahwa ia akan menjauh dari Cinta. Saat di rumah sakit Cinta berterus-terang pada Alya bahwa ia berbohong dan Alya pun tahu bahwa Cinta kencan dengan Rangga. Cinta tidak tahu bahwa saat ia berkata jujur, teman-temannya yang lain ada dibelakangnya. Cinta juga meminta maaf kepada teman-temennya yang lain.
Rangga yang saat itu akan berencana pindah sekolah ke New York, Amerika Serikat, mencoba menelepon Cinta untuk berpamitan. Namun Cinta justru tetap menjauh dari Rangga. Carmen yang saat itu sedang latihan basket melihat Rangga berpamitan pada Pak Wardiman, sang penjaga sekolah. Ia pun segera memberitahukan teman-temannya.
Cinta yang menyadari bahwa Rangga adalah cinta sejatinya, segera menyusul ke bandara. Namun mobil Milly terjepit mobil lain. Mereka meminjam mobil Mamet (Dennis Adhiswara). Di sana Cinta bertemu dengan Rangga. Ia meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di luar negeri. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta-nya. Ia memberi Cinta buku yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba di New York.
Spoiler for 7:
7. Habibie dan Ainun

Rasa cinta bapak Habibie pada ibu Ainun justru baru lahir pada saat mereka dipertemukan di waktu lain, dimana mereka berdua telah dewasa. Saat ini, Fanny, adik bapak Habibie mengajaknya berkunjung saat hari raya ke kediaman keluarga Ibu Ainun. Saat pertama kali melihat Ainun, bapak Habibie langsung bergetar hatinya. Cinta bapak Habibie tersebut disambut oleh ibu Ainun. Dalam waktu yang singkat keduanya sepakat untuk menikah.
Perjalan selanjutnya, bapak Habibie dikisahkan memboyong Ibu Ainun kembali ke Jerman. Di sinilah perjuangan mereka dimulai. Bapak Habibie merintis karirnya dari nol. Namun berkat kegigihan dan sokongan cinta dari Ibu Ainun, mereka berhasil melalui masa-masa sulit yang menguras tenaga juga emosi. Pada akhirnya bapak Habibie terus memperlihatkan prestasi yang membuat ia dikagumi banyak orang di Jerman.
Kisah di dalam buku ini juga menyisipkan nilai nasionalisme. Bapak Habibie bercerita mengenai kepeduliannya pada bangsa, hanya saja beberapa kendala politik dan intriknya membuat bapak Habibie kapayahan. Namun, berkat niatnya yang tulus, ia kemudian berhasil menjadi orang Nomor 1 di Indonesia. Kisah ini sebenarnya tidak fokus pada bagaimana Pak Habibie memimpin Indonesia, tetapi seberapa kuatnya ibu Ainun mendampingi beliau yang sangat sibuk. Perannya sebagai Istri dan juga Ibu Negara dijalankan dengan baik. Meski beliau susah menemukan waktu untuk bercengkrama dengan Bapak Habibie.
Kisah manis ini kemudian ditutup dengan kematian ibu Ainun akibat kanker yang dideritanya selama bertahun-tahun. Salah satu kisah paling mengharu biru dalam buku ini adalah pada saat ibu Ainun hendak dioperasi. Biasanya pak Habibie selalu datang menjenguknya di waktu yang sama. Hanya saja karena hari itu Ibu Ainun menjalani Operasi, Bapak Habibie tidak diperkenankan masuk ruangan tempat ibu Ainun dirawat. Hal ini kemudian mengguncang jiwa bu Ainun. Ia menangis sedih, karena ia berpikir ada hal buruk yang membuat suaminya belum datang. Ibu Ainun, wanita penyabar tersebut, masih mengkhawatirkan suaminya meski faktanya ia tengah sekarat. Begitulah cinta yang selalu belajar untuk tulus.

Rasa cinta bapak Habibie pada ibu Ainun justru baru lahir pada saat mereka dipertemukan di waktu lain, dimana mereka berdua telah dewasa. Saat ini, Fanny, adik bapak Habibie mengajaknya berkunjung saat hari raya ke kediaman keluarga Ibu Ainun. Saat pertama kali melihat Ainun, bapak Habibie langsung bergetar hatinya. Cinta bapak Habibie tersebut disambut oleh ibu Ainun. Dalam waktu yang singkat keduanya sepakat untuk menikah.
Perjalan selanjutnya, bapak Habibie dikisahkan memboyong Ibu Ainun kembali ke Jerman. Di sinilah perjuangan mereka dimulai. Bapak Habibie merintis karirnya dari nol. Namun berkat kegigihan dan sokongan cinta dari Ibu Ainun, mereka berhasil melalui masa-masa sulit yang menguras tenaga juga emosi. Pada akhirnya bapak Habibie terus memperlihatkan prestasi yang membuat ia dikagumi banyak orang di Jerman.
Kisah di dalam buku ini juga menyisipkan nilai nasionalisme. Bapak Habibie bercerita mengenai kepeduliannya pada bangsa, hanya saja beberapa kendala politik dan intriknya membuat bapak Habibie kapayahan. Namun, berkat niatnya yang tulus, ia kemudian berhasil menjadi orang Nomor 1 di Indonesia. Kisah ini sebenarnya tidak fokus pada bagaimana Pak Habibie memimpin Indonesia, tetapi seberapa kuatnya ibu Ainun mendampingi beliau yang sangat sibuk. Perannya sebagai Istri dan juga Ibu Negara dijalankan dengan baik. Meski beliau susah menemukan waktu untuk bercengkrama dengan Bapak Habibie.
Kisah manis ini kemudian ditutup dengan kematian ibu Ainun akibat kanker yang dideritanya selama bertahun-tahun. Salah satu kisah paling mengharu biru dalam buku ini adalah pada saat ibu Ainun hendak dioperasi. Biasanya pak Habibie selalu datang menjenguknya di waktu yang sama. Hanya saja karena hari itu Ibu Ainun menjalani Operasi, Bapak Habibie tidak diperkenankan masuk ruangan tempat ibu Ainun dirawat. Hal ini kemudian mengguncang jiwa bu Ainun. Ia menangis sedih, karena ia berpikir ada hal buruk yang membuat suaminya belum datang. Ibu Ainun, wanita penyabar tersebut, masih mengkhawatirkan suaminya meski faktanya ia tengah sekarat. Begitulah cinta yang selalu belajar untuk tulus.
Sekian 7 film terbaik Indonesia versi ane sendiri nih gan karena ane udah nonton semua nih film, jika ada para kaskuser yang mau nambahin silakahkan dengan senang hati
ane kaga nolak gan di kasih yang beginian


Kalo ada tambahan monggo
Terima Kasih


0
4.4K
Kutip
24
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan