Liputan6.com, Jakarta Film 'Brush With Danger' karya sutradara Livi Zheng siap meluncur ke layar bioskop Tanah Air mulai 26 November 2015. Cerita yang digarap perempuan asal Surabaya, Jawa Timur ini, memang dianggap spesial karena diproduksi di Amerika Serikat.
Ia pun mengaku tak sabar menyaksikan animo penonton film Indonesia dalam melihat karya yang dibuatnya di industri perfilman Hollywood.

Livi Zheng, sutradara Brush with Danger. (foto: Hernowo Anggie/ Liputan6.com)
"Sampai sekarang aku antusias banget, nggak sabar banget untuk lihat sejauh mana penonton film Indonesia menikmati film ini," ucap Livi Zheng saat ditemui disela gala premiere film 'Brush With Danger' di XXI Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2015).
Bagi Livi Zheng, sebuah kebanggaan dan prestasi tersendiri jika film garapannya itu bisa diterima oleh pasar film Indonesia. Sebab, film buatan sineas lokal kerap dipandang sebelah mata oleh masyarakat.
"Tentunya aku berharap yang terbaik untuk film ini. Apapun hasilnya, aku pikir kita sudah melakukan yang terbaik untuk memperkenalkan film kita ke dunia luar," jelas dia.
Sebelumnya, 'Brush With Danger' sudah lebih dulu diputar di bioskop-bioskop kawasan Amerika Serikat pada 19 September 2015 lalu.
Film ini menceritakan tentang perjuangan kakak beradik, Alice dan Ken, yang berasal dari Asia dan menetap di Amerika Serikat sebagai imigran gelap. Sekelumit kisah tentang kerasnya tinggal di negeri orang, harus mereka rasakan kala bertemu Justus Sullivan, seorang pemilik galeri seni yang juga memasarkan barang-barang palsu.
[YOUTUBE]2C9508915271[/YOUTUBE]
sumber
jadi penasaran..
Quote:
Pasca Brush With Danger Tayang,Livi Zheng Siap Bikin Film di Indonesia
Film karya asli anak bangsa Indonesia yang dibuat dan sudah tayang di Hollywood, yaitu Brush With Danger (2014) akhirnya siap rilis di Indonesia. Ya, film arahan sutradara perempuan muda kelahiran Jawa Timur bernama Livi Zheng itu akan tayang secara serentak di tanah air mulai 26 November 2015. Selain menjadi sutradara, perempuan yang akrab disapa Livi itu juga menjadi aktor utamanya bersama sang adik, Ken Zheng yang juga asli Indonesia.
Menariknya, Brush With Danger
(2014) sendiri juga sempat masuk dalam seleksi nominasi Oscar untuk kategori Best Picture di ajang Academy Award ke 87 beberapa waktu lalu. Dan dalam ajang tersebut Livi Zheng dikenal sebagai sutradara asal Indonesia, bukan Amerika Serikat. Jadi, secara tidak langsung dirinya telah membawa nama Indonesia di sana dan itu menjadi kebanggaan tersendiri untuknya.
Selain berhasil tayang di beberapa kota besar di Amerika Serikat, film ini juga telah didistribusikan ke negara-negara lain seperti Kanada dan Meksiko oleh distibutor dari Amerika Serikat. Sementara untuk penayangan di Indonesia, Livi mengaku meminta hak secara khusus untuk mendistribusikannya sendiri. Pasalnya, keinginannya untuk membawa filmnya ke tanah air semata-mata karena dorongan sebagai warga negara Indonesia.
"Saya bangga banget, karena di Amerika saya juga dikenalnya sebagai sutradara wanita Indonesia. Kalau untuk penayangan, filmnya udah diputar di Amerika akhir tahun lalu dan sudah didistribusikan ke beberapa negara lainnya, misalnya Kanada dan Meksiko. Jadi, untuk penayangan di dunia itu distributornya dari Amerika,"
ujar Livi dalam acara ramah tamah dengan wartawan di Hotel NAM, Kemayoran, Jakarta Utara, Rabu (29/10) sore.
Kemudian ia melanjutkan,"Karena saya orang Indonesia, saya minta hak ditribusi buat Indonesia saya yang pegang. Tapi, kalau yang lain ada distributornya dari Amerika. Karena saya warga negara Indonesia, saya pengen film saya tayang di Indonesia dan saya yang pegang distribusinya, "lanjutnya.
Untuk kedepannya,Livi mengungkapkan jika ia sudah menyelesaikan film keduanya dan akan tayang di Amerika Serikat serta Indonesia di tahun 2016 mendatang. Bahkan, dirinya juga tengah mempersiapkan film ketiga dan keempat. Menariknya, khusus film keempat, Livi mengaku akan melakukan syutingnya di Indonesia. Dirinya juga telah melakukan beberapa persiapan awal untuk mewujudkan rencananya tersebut.
"Sekarang saya udah selesai film kedua, udah selesai syuting, udah dalam proses editing, awal tahun depan akan tayang di Amerika dan setelah itu akan masuk Indonesia juga. Nah, sekarang kita lagi develop film ketiga. Rencananya, film keempat saya, saya bisa syuting di Indonesia. Sekarang upaya yang saya lakukan saya sudah mengajak stunt coordinator saya ke Indonesia, eksekutif produser saya sudah tiga kali ke Indonesia dan kameramen saya juga sudah tiga kali ke Indonesia,"
ungkapnya.
"Saya pengen bikin film di Indonesia, co-production dengan Amerika. Jadi, kru-nya setengah dari Amerika, setengah dari Indonesia, aktornya juga begitu. Tapi, untuk film saya bisa dipasarkan di Amerika dan Indonesia, saya perlu point of view dari orang lokal Amerika juga. Maka dari itu, dari tahap awal banget, cari lokasi, cari cerita, saya sudah melibatkan kru inti saya dari Amerika," jelasnya.