Koalisi Prabowo yang terkenal dengan Koalisi Merah Putih (KMP) melakukan rapat tertutup di rumah pribadi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Rapat ini menyikapi tersengatnya Setya Novanto dalam pencatutan nama Presiden Jokowi dalam kasus PT Freeport.

Tentunya koalisi Prabowo tidak Setya Novanto digeser dari Ketua DPR. Terlebih lagi Koalisi Prabowo ini sudah berada di luar pemerintahan. Tentunya harapan mereka, DPR akan dikuasai untuk mengimbangi kekuatan pemerintah.

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) dengan tegas menolak pelengseran Setya Novanto. Bagi Ical, Setya Novanto orang yang paling loyal dan punya jasa besar terutama mendapatkan proyek-proyek dari pemerintahan maupun lainnya. (Baca: Ini Indikasi Koalisi Prabowo Terlibat Makelar Freeport)

Begitu juga Prabowo mengatakan, Setya Novanto tidak mencatut nama Presiden Jokowi.

Ketua Bappilu Partai Golkar, Nurdin Halid menegaskan tidak ada alasan untuk mengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR.

Tentu saja, untuk menghadapi kasus ini, KMP sudah merangkul beberapa orang PDIP seperti Effendi Simbolon untuk menyerang Sudirman Said maupun Presiden Jokowi.

Lihat saja pernyataan Effendi Simbolon dalam kasus ini langsung mengkritik Presiden Jokowi yang menganggap tidak bisa mengendalikan anak buahnya Sudirman Said berbeda dengan Luhut Panjaitan dalam kasus ini.

Effendi Simbolon menilai kinerja pemerintahan Jokowi tidak bagus karena memunculkan kegaduhan.

Selain menggandeng politikus PDIP, Koalisi Prabowo pun menggaet kelompok mahasiswa yang selama ini berseberangan dengan Jokowi.

Beberapa BEM yang berberangan dengan pemerintah diduga mendapat kucuran dana untuk tidak mendemo Setya Novanto.

Bukan hanya itu, beberapa petinggi BEM pun akan membuat opini bahwa kasus ini hanya kecil dan upaya pengalihan perpanjangan kontrak PT Freeport.

Selain itu, ada juga menyerang Sudirman Said yang mengirimkan surat perpanjangan kontrak dengan PT Freeport.

Dari berbagai berita yang dianggap negatif menimpa Sudirman Said bisa dijadikan bahan untuk menyerang Menteri ESDM.

Para mahasiswa yang tergabung BEM ini juga siap untuk menyuarakan pemakzulan Jokowi karena membiarkan Menteri ESDM memperpanjang kasus Freeport. Bahkan berdasarkan pengakuan Sudirman, perpanjangan itu sudah mendapat restu dari Presiden Jokowi.

Permainan politik kelas atas ini akan menguras tenaga dan sangat terlihat banyak kepentingan yang bermain karena untuk mendapatkan uang dan jabatan.


SUMBER TULISAN