Kaskus

News

politicusAvatar border
TS
politicus
(Ganti Skenario) HE...HE...HE... AHOK TOBAT NIH, IKUT SEKOLAH KEPRIBADIAN AJA
(Ganti Skenario) HE...HE...HE... AHOK TOBAT NIH, IKUT SEKOLAH KEPRIBADIAN AJA


Publik media sosial cukup ramai membicarakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang men­gaku sedang belajar sopan santun. Netizen menyambut baik pengakuan Ahok yang ingin memperbaiki etikanya. Maklum, selama ini Ahok dikenal sebagai kepala daerah yang kerap berkata ceplas-ceplos.

Melalui Twitter, pemilik akun @mift18 menyambut pengakuan Ahok yang berupaya memperbaiki diri. "Hahaha. Ceritanya tobat nih?" cuitnya.

Akun @EKMotoyomoto men­yarankan Ahok mengikuti seko­lah kepribadiaan. "Tumben encer, pulang dari sekolah kepribadian kayaknya," katanya.

@jokohok25 menyambut baik usaha Ahok untuk belajar santun sebagai, apalagi Ahok pemimpin Ibukota. Namun, dia memberikan catatan, selain santun, pemimpin juga harus memiliki niat baik untuk rakyat.

"Baguslah kalau sudah sadar pak, selain santun & ramah juga harus memiliki niat yang baik. Hal ini dapat dilihat dari tindak-tanduk pemimpin itu sendiri," katanya.

Akun @PrijantoRabbani meng­ingatkan, bangsa Indonesia sangat terkenal menjunjung tinggi sopan santun. Dia mengatakan, jika sikap Ahok belum berubah, maka besar kemungkinan rakyat tidak akan mendukungnya pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta tahun 2017. Apalagi jadi Presiden pada 2019.

"Indonesia terkenal dengan adat ketimurannya. Sopan santun, ramah, dan seterusnya. Lah, Ahok! Kasar. Mau jadi RI1? Mmmmhhhh," twitnya.

Akun @kennyhadinata ber­pendapat, sulit mengubah karakter seseorang. Bisa saja Ahok beru­paya sopan dan santun, tapi karakter dasarnya kasar dan sewaktu-waktu Ahok bisa bersikap kasar.

"Memang sudah kelihatan ada perubahan pak, nggak terlalu kasar seperti dulu. Buat saya pribadi sih kasar ke kriminal nggak apa-apa, yang penting benar. Kalau polisi interogasi kriminal pakai cara lem­but, belom tentu mau buka mulut," katanya.

Sedangkan pengguna akun @ hengk tidak mempermasalahkan Ahok bersikap dan bertutur kata kasar atau tidak santun. Tetapi sikap seperti itu hanya diperuntukan saat dia berkomunikasi dengan pelang­gar hukum saja.

"Ya nggak begitulah, pakai bahasa toilet juga kalau dirasa perlu ya ng­gak masalah untuk kebaikan juga," dukungnya.

Akun @phpmaniac membanding­kan, pemimpin yang bersikap dan bertutur kasar namun bekerja baik dan benar, dengan pemimpin santun namun melanggar hukum. "Silakan pilih. Politisi kasar dan tidak sopan tetapi BERSIH, atau politisi yang santun dan ramah tetapi KORUPSI. Silakan pilih," ujarnya.

Pemilik akun @panca66 pesimistis Ahok dapat bersikap santun. "Ahok mau belajar santun. Katanya biar kayak tebu, makin tua makin manis. Lha, kemarin kampanyenya, bilang nggak santun nggak apa-apa, kasar asal nggak korupsi," tuturnya.

Ahok mengatakan, seorang pemimpin yang baik tidak menerima suap dan tidak berpihak.

"Pemimpin harus tidak terima suap. Tugas kita bukan memberikan bantuan sosial, tapi (memberikan) keadilan sosial. Kita tidak bisa ber­pihak, harus bhinneka tunggal ika," ujar Ahok saat berbicara di Seminar Nasional 2015 bertema 'Melayani Dengan Revolusi Mental' di Jakarta, kemarin.

Ahok juga menyebut, pemimpin harus memiliki sikap santun. Seolah sedang mengingatkan dirinya sendiri, dia mengaku tengah belajar santun.

"Ke depan pemimpin harus belajar santun, ini saya juga mau belajar san­tun," katanya disambut tawa hadirin.

Selama ini Ahok dikenal sebagai kepala daerah yang sering berbicara kasar. Ahok sepertinya sadar. Dia mengaku ingin belajar dari filosofi tebu.

"Saya bukan politisi yang baik. Saya kadang-kadang sudah ngomong baru mikir, ini masalah. Saya ingin jadi tebu yang semakin tua semakin manis. Saya nggak mau seperti cabai, semakin tua semakin pedas. Orang harus terus- menerus belajar. Pemimpin masa depan yang bisa memaafkan dan tidak iri hati," lanjut bekas bupati Belitung Timur itu.

Dia juga mengatakan, memimpin Ibukota tidak perlu marah-marah. Apalagi saat awal menjabat Gubernur DKI Jakarta dia sudah merotasi pejabat-pejabat berkinerja buruk.

"Jadi sekarang saya enggak marah-marah lagi, karena dulu kan Pak Jokowi yang tanda tangan (rotasi pejabat), karena Wagub enggak pu­nya kuasa. Sekarang jadi Gubernur saya jarang marah, tanda tangan saja langsung pecat," akunya.

"Tugas pejabat di DKIharus jelas. Targetnya mencetak gol. Memenuhi isi kepala, perut dan dompet. Beri perhatian kepada masyarakat di se­luruh kelurahan, kecamatan melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu," terang Ahok. ***


http://www.rmol.co/read/2015/10/28/2...pribadian-Aja-


Manusia berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat
Diubah oleh politicus 23-11-2015 08:25
0
3.1K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan