permisi agan agan ane mau mengungkapkan uneg2 ane tentang Lembaga amil zakat yg sekarang sudah banyak menjamur di seluruh indonesia.yg seyogyanya ditujukan untuk membantu 8 ashnaf yg ada di alquran. buat yg belum tau apa itu Lembaga amil zakat/LAZ berikut ane kasih sedikit penjelasan

Apa itu Zakat?

nah dari penjelasan singkat diatas seharusnya keberadaan lembaga tersebut merupakan jawaban dari kesulitan ekonomi yg diderita oleh umat. karena menurut ane pribadi disinilah hebatnya zakat,dan unggulnya dibanding agama lain( No SARA),karena dizakat tersebut semua jenis kesulitan perekonomian tercantum. dari mulai bantuan orang yg berhutang,orang yg kehabisan bekal diperjalanan,sampai orang yg baru memeluk agama islam,yg rata rata akan dibuang oleh keluarganya, semua akan dibantu oleh dana zakat.

jadi seluruh permasalahan ekonomi terselesaikan?ternyata tidak semudah itu....
apabila para lembaga tersebut benar benar menjalankan sesuai syariat di quran,pastinya zakat akan menjadi obat bagi para dhuafa dan 7 asnaf lainnya. akan tetapi sekarang seiring banyaknya lembaga amil yg bermunculan,akhirnya banyak juga aturan zakat yg dimodifikasi oleh lembaga tersebut mengatasnamakan "PROGRAM".akhirnya permasalahan pun timbul,dan pertanyaan baru pun timbul,"Apakah ada gunanya LAZ/BAZ bermunculan?"
ane akan mencoba menerangkan permaslahan yg dimaksud berdasarkan pengalaman dan opini ane sendiri.

1.Yatim tidak termasuk 8 ashnaf,tetapi Yatim selalu yg diutamakan dalam program LAZ/BAZ

kita semua tau dalam islam beberapa hadist dan ayat suci selalu membahas tentang wajibnya membantu anak yatim dan memperlakukan anak yatim dengan baik,tapi dalam satu ayat yg menerangkan tentang 8 ashnaf juga diterangkan bahwa yatim tidak termasuk dalam 8 ashnaf tersebut. akan tetapi memang bisa dijadikan ashnaf turunan dengan menambahkan kata "DHUAFA" menjadi "YATIM YG DHUAFA". akan tetapi dengan catatan seharusnya ashnaf yg lain juga harus diperhatikan. semua pihak dalam 8 ashnaf memiliki kebutuhan yg sama. dan amil zakat juga memiliki tanggung jawab terhadap 8 ashnaf tersebut.
TS tidak sentimen terhadap anak yatim,hanya TS merasa agak tidak adil,karena tanpa lembaga amil pun banyak lembaga sosial yg mengurusi masalah anak yatim,tapi apa ada lembaga yg khusus mengurusi kaum gharimin,fisanillilah,dan ibnu sabil kalau bukan lembaga amil zakat?

2.Tidak semua 8 ashnaf masuk dalam "PROGRAM" LAZ/BAZ

yg disebut delapan ashnaf yg berhak menerima zakat ialah:
-Fakir ( Mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup.)
-Miskin ( Mereka yang memiliki harta namun tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup)
-Amil (Mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat. dengan catatan 7 ashnaf yg lain sudah menerima zakat)
-hamba sahaya (Budak yang ingin memerdekakan dirinya)
-Muallaf (Mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.)
-Gharimin (Mereka yang berhutang untuk kebutuhan yang halal dan tidak sanggup untuk memenuhinya)
-Fisabillilah (Mereka yang berjuang di jalan Allah misal: dakwah, perang dan sebagainya)
-Ibnu sabil (Mereka yang kehabisan biaya di perjalanan)

coba ente liat dari penjelasan diatas betapa hebatnya,seluruh permasalahan ekonomi tercantum disitu,sampai orang yg kehabisan bekal diperjalanan pun ada. akan tetapi beberapa lembaga lagi lagi memodifikasi aturan yg tertera dalam al qur'an,dengan memotong jumlah ashnaf. Ashnaf yg sering terlupakan ialah Gharimin Fisabillilah,dan ibnu sabil. disini ane akan membagi pengalaman ane sebagai seorang mustahiq,sekaligus alasan mengapa ane membuat thread ini.

3.jumlah bantuan yg tidak sesuai

seperti yg ane ungkapkan di poin sebelumnya,ane punya pengalaman pribadi menjadi salah satu mustahik yg menerima perlakuan buruk dari LAZ/BAZ,ane akan berusaha sharing disini.
waktu itu ane menjadi ashnaf ibnu sabil,karena kebetulan ane kehilangan bekal diperjalanan. setelah dari kepolisian setempat ane disarankan untuk ke salah satu LAZ yg ada dikota tersebut,untuk meminta bantuan akhirnya ane ikuti saran tersebut. tapi saat ane datang ke LAZ tersebut,malah ane menrima jawaban "maaf dikami tidak ada programnya", begitu terus seterusnya setelah ane dilempar dari satu lembaga ke lembaga lain. sampai di salah satu lembaga ane dibantu tetapi jauh dari jumlah yg ane butuhkan untuk pulang. sedangkan di islam diterangkan bahwa jumlah bantuan untuk ibnu sabil ialah jumlah yg cukup agar ia sampai ke kampung halaman. dan lagi lagi karena alasan program dan banyaknya penipuan. akhirnya ane harus menelan pil pahit,yg seharusnya LAZ tersebut merupakan jawaban dari kesulitan yg ane alami.
kalau masalah banyak penipuan orang yg mengaku kehabisan bekal,bukan berarti hal tersebut dijadikan alasan untuk tidak membantu,tetap hukumnya ibnu sabil berhak menerima zakat,akan tetapi mungkin bisa diawasi dengan cara dipastikan bahwa musatahik benar benar naik kendaraan untuk pulang. dan bukan malah dihilangkan bantuannya.

KESIMPULAN

UPDATE

Komen kaskuser yg pernah hampir jadi amil di salah satu lembaga



Kalo bisa tolong thread ane dishare ke web,group,atau medsos Lembaga Amil Zakat,biasr ada tanggapan disini