MANTAP BRAY! : Klasemen Sementara Liga Inggris Dipimpin Klub 'Medioker'
TS
rodojr
MANTAP BRAY! : Klasemen Sementara Liga Inggris Dipimpin Klub 'Medioker'
TRIBUNNEWS.COM -- Kemenangan Leicester City menjungkalkan Newcastle United 3-0 membuat klasemen Liga Inggris makin seru.
Dua klub besar yaitu Manchester City dan
Arsenal yang tumbang dalam pertadingan Sabtu (21/11/2015) malam serta kemenangan Leicester tersebut membuat pertandingan di liga yang disebut-sebut paling besar di dunia tersebut makin seru.
Leicester yang nota bene adalah klub promosi tersebut sementara memimpin klasemen sementara dengan 28 poin. Klub pimpinan Claudio Rainieri ini ditempel ketat oleh
Manchester United yang pada hari yang sama juga menjungkalkan Warford 2-1.
Sementara Man City dan dan Arsenal yang pada pekan sebelumnya memimpin di peringkat 1 dan 2 harus rela lengser dan menduduki posisi 3 dan 4 dengan poin sama yaitu 26 namun berbeda jumlah gol.
Berbeda dengan liga Spanyol dan Jerman, yang hanya dikuasai oleh beberapa tim besar saja. Pertadingan di Barklay Premier League (BPL) atau Liga Inggris menjadi liga yang pantas dinantikan penonton, karena kekuatan klub yang cukup merata. Hal ini dibuktikannya dengan kekalahan City di kandang saat melawan Liverpool. Demikian juga dengan Arsenal yang takluk di tangan West Bromwich Albion.
Leicester yang tadinya dianggap sebagai tim medioker pun tampil prima, Jamie Vardy cs atas kemenangannya melawan Newcastle, kini memimpin sementara klasemen.
Namun dengan selisih angka yang cukup ketat ini, posisi pemimpin liga ini akan diprediksi akan mudah berubah. Bahkan dengan fakta bahwa hampir semua tim bisa saling mengalahkan.
Leicester: Pekan 13 Musim Lalu Juru Kunci, Kini Puncaki Klasemen
Jakarta - Pekan 13 Premier League musim lalu menjadi awal Leicester City harus berakrab-ria dengan dasar klasemen. Di pekan yang sama musim ini, Leicester justru jadi pemuncak klasemen.
Musim 2014-15 lalu menjadi kesempatan pertama Leicester menjejak Premier League lagi dalam kurun waktu 10 tahun, setelah sebelumnya mendapat jatah promosi sebagai jawara Championship.
Di bawah arahan Nigel Pearson sebagai manajer saat itu, The Foxes lebih sering mendapati hasil tak memuaskan. Sampai akhirnya kekalahan 2-3 atas Queens Park Rangers pada 29 November 2014 membuat Leicester harus terpuruk di posisi 20 klasemen Premier League.
Sedari Pekan 13 sampai dengan Pekan 31 musim lalu, posisi buncit pun terus diakrabi Leicester. Status juru kunci baru lepas di Pekan 32, keluar dari zona maut di pekan berikutnya, sampai mengamankan posisi di Premier League pada akhir musim berkat finis ke-14.
Musim ini di bawah arahan Claudio Ranieri, yang acapkali dijuluki Tukang Utak-atik, Leicester seperti sudah bertransformasi sedemikian rupa. Entah sudah diutak-atik seperti apa, posisi terburuk Leicester sejauh ini malah posisi enam pada Pekan 7.
Menurut statistik PremierLeague.com , di Pekan 1 musim ini Leicester menjadi satu dari tujuh tim yang punya 3 poin. Di pekan 2, Leicester menjadi satu dari 4 tim yang masih bisa meraup poin penuh.
Pada perjalanannya, saat Premier League kini sampai di Pekan 13, Leicester dipastikan menguasai puncak klasemen dengan 28 poin; berkat kemenangan atas Newcastle United, dan dibantu kekalahan Manchester City dan Arsenal. Leicester sekarang unggul satu angka dari Manchester United di posisi dua.
Total 28 poin raihan Leicester dari 13 laga liga sejauh ini bahkan sudah menyamai raihan poin mereka sampai dengan 32 pertandingan pada musim lalu. Sedangkan di pekan yang sama musim lalu, Leicester baru dapat 10 poin.
"Saya ingin menikmatinya (berada di puncak klasemen) karena saya pikir itu penting. Kami ingin terus berlatih dengan baik dan setelah itu penting untuk berkonsentrasi. Ketika sebuah tim main bagus, manajernya pasti gembira," kata Ranieri di Sky Sports.
Keberhasilan Leicester memuncaki klasemen sendiri juga dibarengi dengan meroketnya nama penyerang andalan, Jamie Vardy, yang kini memuncaki daftar topskorer dengan 13 gol dan baru saja menyamai rekor rentetan gol Premier League milik Ruud van Nistelrooy.
Dalam enam laga berikutnya yang berlangsung sebelum pergantian tahun, Leicester sudah ditunggu laga-laga berat; di antaranya ada MU, Chelsea, Everton, Liverpool, dan Manchester City. Menarik untuk dinanti gebrakan apa lagi yang bisa dihadirkan Ranieri dan skuatnya.