Pernah membayanagkan agan dan aganwati hidup di era 1880-an? sebagai muslim yang taat agan pasti ada keinginan donk untuk menunaikan haji. Tapi, pasti mungkin masih terheran-heran...
"Tahun 1880-an? Orang-orang naik haji bagaimana mana caranya ya? Naik apa? Berapa lama? Suasananya bagaimana? Penampilan mereka bagaimana untuk berjuang mencapai Tanah Suci?"mungkin itulah yang ada di benak agan/wati ketika agan/wati berada di Tahun 1880-an.
Nah, gan udah kebayang belum bagaimana? Hehe... masih pusing ya? Ya udah nih ane kasih penjelasan..
Foto-foto yang menarik dari tahun 1884 tentang para jamaah haji dari berbagai negara selama musim haji berlangsung. Waktu itu, sebelum adanya transportasi modern seperti perjalanan udara komersial, perjalanan menunaikan haji jauh lebih sulit dan berbahaya dan jamaah haji ini akan melakukan perjalanan ber minggu-minggu atau ber bulan-bulan sebelumnya untuk mencapai Makkah.
Foto-foto ini diambil oleh seorang
mualaf asal Belanda,
Snouck Hurgronje (Hipokrit) yang berada di Konsulat Belanda, Jeddah.
Pengamatan yang menarik dari foto-foto ini adalah pakaian-pakaian yang mereka kenakan saat melakukan perjalanan menuju Tanah Suci. Mereka mengenakan pakaian yang mencerminkan kebiasaan tempat mereka berasal. Namun, ketika menunaikan haji semua akan bersatu padu dalam satu pakaian yang sama, sehingga sulit untuk mengidentifikasi kebangsaan mereka. Haji membawa semua bangsa dan masyarakat bersama-sama dimana yang muda, tua, orang miskin maupun kaya berdiri sejajar di hadapan ALLAH SWT.
Foto-foto ini diambil ketika
Kekhalifahan Ottoman masih berkuasa dan jamaah haji dapat melakukan perjalanan tanpa ada kerumitan paspor maupun visa melintasi batas antar negara.
Basra, Iraq
Baghdad, Iraq
Sumatra, Indonesia
Kepulauan Kai dan Banda, Kepulauan Maluku, Indonesia
Palembang, Sumatra, Indonesia
Mandailing, Sumatra, Indonesia
Aceh, Indonesia
Bahrain
Zanzibar, Tanzania
Yemen
Morocco
India
Bukhara, Uzbekistan
Makkah
Malaysia
(Photos courtesy of: Museum of Islamic Art (MIA), Qatar)
Cukup sekian yang bisa ane bagikan... dengan semangat perjuangan begitu lamanya di perjalanan dan menghadapai bahaya selama perjalanan berlangsung para jamaah haji di tahun 1880-an dapat memberika keinginan kuat agan/wati untuk menunaikan haji di Tanah Suci. Apapun rintangan yang menghalangsi saat ini, dimana ada niat yang kuat maka akan ada jalan keluar yang terbaik.