INILAHCOM, Paris - Gencatan senjata antara Pemerintah Suriah dengan kelompok oposisi akan terjadi dalam beberapa pekan lagi.

Associated Press mengabarkan Selasa (17/11/2015), hal itu diungkapkan Menlu AS John Kerry kepada wartawan di Paris. Menurut Kerry, gencatan senjata itu akan diprakarsai para juru runding yang akan bertemu di Wina, Ahad nanti. ''Ini merupakan langkah besar. Kita tinggal beberapa pekan ke depan melihat transisi di Suriah. Kita bukan lagi bicara bulan, tapi beberapa pekan,'' kata John Kerry.

Arab Saudi akan menggelar pertemuan kelompok oposisi Suriah pertengahan Desember nanti. Delegasi itu setuju untuk mengirim wakilnya menemui utusan Pemerintahan Suriah. Bila pertemuan itu terjadi dan negosiasi dimulai, maka gencatan senjata segera diberlakukan.

Selama gencatan senjata berlaku, sejumlah negara akan mendukung sejumlah faksi Suriah untuk lebih fokus memerangi ISIS. Sikap saling bermusuhan yang selama ini ditunjukkan setidaknya dapat dipersatukan untuk melawan ISIS.

Lebih-lebih Rusia telah mengakui bahwa kecelakaan pesawat Rusia di Mesir yang menewaskan 100 lebih penumpangnya, dilakukan kelompok ISIS. ''Rusia bertekad untuk memburu mereka yang bertanggung jawab dan menjatuhkan hukuman pada mereka,'' kata Presiden Rusia Vladimir Putin.

Didampingi Presiden Prancis Francois Hollande, John Kerry menyatakan bahwa dunia bersatu melawan ISIS. ''Pengeboman pesawat, serangan di Turki dan Lebanon membuat tekanan untuk menumpas kelompok ISIS semakin besar,'' kata John Kerry.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
gitu dong...bersatu buat ngancurin wahabi sesungguhnya smoga terlaksana ntar kalo baikudah mokat, perang lagi antara rebel vs rusky dan mamah