KOJA – Ironis, lantaran trauma dan malu karena beberapa kali diusir dari kelas oleh gurunya karena tidak lancar menulis latin. MAF (8), murid SDN 20 Petang Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara terpukul kejiwaannya dan enggan bersekolah.

“Anak saya diusir gurunya Senin (16/11/2015) karena enggak bisa nulis latin,” ungkap Supinah (35) di kontrakannya kepada Infonitas.com. Rabu (18/11/2015).

Lanjut Supinah, buah hati kelima dari pernikahannya dengan Karnadi (36) tersebut mengaku sudah beberapa kali diusir oleh gurunya lantaran tidak lancar menulis latin. Kejadian tersebut memukul jiwa MAF dan membuatnya trauma, karena malu diusir di depan teman-temannya.

"Saya sesalkan ya, dia langsung diusir. Memang anak saya ngak pintar, ke sekolah itu biar pintar, eh malah gurunya itu mengusir anak saya dari kelas," lirihnya.

Menurut Supinah rasa malu anaknya bertambah besar saat anaknya mendapatkan ancaman dari gurunya yang menyatakan akan mencabut Kartu Jakarta Pintar (KJP) miliknya.

"Lagi-lagi di depan kelas gurunya itu bilang akan cabut KJP, karena anak saya badung. Saya heran kok bisa ada guru seperti itu," ucapnya sambil meneteskan air mata

Kepada ibunda MAF pernah bercerita jika kelak dewasa ia bercita-cita sebagai anggota TNI. Namun impian yang akan diraihnya semakin berat, sebab MAF masih trauma sehingga tak mau kembali ke sekolahnya.

"Aku takut sama ibu itu. Galak. Aku enggak mau sekolah lagi, malu sama teman juga," tutur MAF sambil menundukkan kepalanya.

Sambung Su‎pinah, MAF mau kembali ke sekolah untuk menjalankan kewajibannya jika guru yang pernah mengusir dari kelasnya di pindah dari tempatnta mengajar.

"Saya pikir itu wajar. Kalau gurunya itu masih disana, anak saya malah minta masuk pesantren," tandasnya.

Narsum: http://www.infonitas.com/megapolitan...ri-kelas/11983

sungguh ga mendidik oknum guru kaya gni apa yg agan lakukan klo disitu agan sbagai orang tuanya