- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Depok Diserbu Pelaku Cinta Berbahaya: Bermula dari Curhat


TS
nubi.genit
Depok Diserbu Pelaku Cinta Berbahaya: Bermula dari Curhat
Quote:

TEMPO.CO, Depok - Daffa, 32 tahun, bukan nama sebenarnya. Wajah Daffa begitu bersih dengan jenggot tipis yang tumbuh sampai menemui cambang rambutnya. Dengan kemeja lengan pendek biru muda dan celana skinny jins, tampilan pria ini begitu modis. Pria kemayu ini datang ke Polresta Depok untuk membuat surat izin mengemudi pada Kamis, 19 November 2015.
Daffa mengaku punya banyak teman yang laki-laki seks dengan laki-laki (LSL) alias gay. Maklum, bekerja sebagai dancer membuatnya mempunyai banyak teman yang suka sesama jenis. "Memang banyak. Tapi biasanya mereka lebih aktif di media sosial," kata Daffa.
Daffa membenarkan banyak gay suka mendatangi toilet. Soalnya, dengan melihat laki-laki lain, mereka bisa terangsang. Bahkan ia pernah menemui gay yang mengintipnya buang air kecil di salah satu mal di Jakarta Pusat. "Terganggu juga soalnya pas buang air kecil dilihatin dari belakang," ujar pria yang tinggal di Depok ini.
Selain di toilet, para gay biasanya berkumpul di gym. Setiap gym, kata dia, pasti ada laki-laki yang suka sesama jenis. Ditambah, banyak panti pijat laki-laki yang suka sesama jenis. Tapi Daffa mewanti-wanti terhadap gay yang ada di panti pijat.
Soalnya, terkadang ada yang berperilaku merugikan orang lain. Gay di panti pijat, kata Daffa, ada yang sering mencuri barang pelanggannya. "Hati-hati saja. Sebab, ada juga yang jail suka mencuri," ucapnya.
Daffa menuturkan bila gay ingin melakukan pertemuan, biasanya melalui media sosial lebih dulu. Setelah itu, baru mereka janjian untuk bertemu. "Biasanya di kafe kalau pertemuan," tuturnya.
Di Depok, gay sering berada di salah satu mal. Mereka, kata Daffa, sering terlihat di toilet lantai satu mal tersebut. Menurutnya, kalau sudah sama-sama suka, mereka bisa melakukan transaksi langsung.
Lebih jauh, Daffa mengungkapkan pengalamannya mendengar curahan hati temannya yang gay karena faktor lingkungan. Mereka gay karena sebelumnya menjadi korban. "Banyak yang curhat ke saya juga pengalaman mereka," ucapnya.
Selain di mal, menurut dia, banyak gay di Depok yang tinggal di apartemen. Bahkan salah satu temannya ada yang sampai tinggal bersama dan mengadopsi anak. "Sampai orang tuanya juga tahu," ujarnya.
Ia menjelaskan, setiap hubungan ada yang berperan sebagai wanita dan pria. "Ya, kalau jadi wanita dia kewanita-wanitaan dan kalau jadi laki-laki ya kelaki-lakian." Yang pasti, ucap dia, gay berbeda dengan waria. Sebab, dari pakaian biasanya gay tidak seperti waria yang berpakaian seperti wanita. "Gay juga ada yang punya istri," katanya.
Nah, biasanya gay lebih aktif bertukar informasi melalui jaringan media sosial. Daffa mengaku diundang ke media sosial gay lewat Line. "Aktifnya di media sosial untuk bertukar informasi macam-macam," ujarnya.
Daffa belum tahu bila jumlah gay di Depok mencapai lebih dari 5.000 jiwa. Tapi, kata dia, dari media sosial, yang menjadi pengikut sampai ribuan. "Ya, kalau di Depok tidak tahu. Sebab, saya lebih sering di Jakarta," ucapnya.
Komisi Penanggulangan Aids Kota Depok menemukan sebanyak 84 hot spot laki-laki seks dengan laki-laki (LSL) di delapan kecamatan Kota Depok. Dari pemetaan LSL alias gay yang dilakukan sejak September-November 2015, tercatat data sebanyak 5.791 gay di kota ini.
http://metro.tempo.co/read/news/2015...la-dari-curhat
mintak mulus lo pade..

Quote:
ini icon pelangi indonesia

Diubah oleh nubi.genit 19-11-2015 20:23
0
3.7K
Kutip
25
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan