Agan-agan sekalian pastinya udah denger dong berita yang lagi heboh ini, tentang dugaan pencatutan nama presiden Joko Widodo dan wakil presiden Jusuf Kalla dalam proses lobi perpanjangan kontrak PT Freeport.
Kasus ini diawali dari rencana perpanjangan kontrak kerja antara pemerintah Indonesia dan PT Freeport yang akan diperpanjang.

Pemerintahan Jokowi yang awalnya 'ngotot' untuk mengambil alih 50% saham dari PT Freeport pun akhirnya melunak dan sepakat di angka 30% dari sahamPT Freeport yang harus dilepas sebagai kewajiban investasi. Hal ini bukan tanpa alasan, letak tambang PT Freeport yang terletak di bawah tanah membuat kewajiban investasinya lebih kecil dari perusahaan tambang lain yang sama-sama akan habis kontrak, PT Vale, yang akhirnya dikasih 40% kewajiban investasi.
Sedangkan kalo harus memutus kontrak, menteri ESDM juga keberatan karena saat ini terdapat sekitar 32.000 pekerja Indonesia yang bekerja di Freeport. Selain itu, 92 persen PDB Kabupaten Timika datang dari Freeport dan 34 persen PDB Provinsi Papua juga dari Freeport. Bahkan tutur dia, setiap tahun, para pengusaha Indonesia mendapatkan manfaat keberadaan bisnis tambang Freeport yang nilainya mencapai 1,9 miliar dollar AS.



Informasi mengenai pencatutan itu sendiri didapat dari Presiden Direktur PT Freeport yang langsung melaporkan kejadian kepada menteri ESDM, demi memperbaiki iklim investasi di Indonesia. Sebagai anak perusahaan dari PT Freeport McMoran dari Amerika Serikat, PT Freeport juga terkena kewajiban untuk mematuhi Foreign Corrupt Practices Act 1977yang intinya adalah transparansi dan kooperasi semua perusahaan Amerika Serikat dan anak perusahaannya untuk menghindari praktik korupsi dengan pemerintah negara lain.

Nah, kalo menurut agan-agan sekalian, gimana nih? Apa menurut agan perlu buat diungkap, idenditas dari si pencatut ini?