Ya, dia adalah Adhyaksa Dault yang sedang digaungkan untuk nama itu. Bagi sebagian orang sudah tak asing lagi mendengar nama Adhyaksa, bisa jadi sudah sangat familiar di telinga seluruh rakyat Indonesia. Sebagai salah satu tokoh nasional, beliau banyak dinantikan kehadirannya oleh masyarakat Indonesia. Maklum saja, beliau dikenal sosok yang bersih tidak ada kasus korupsi menimpanya, sangat taat melaksanakan ajaran agamanya sampai-sampai sering mengisi kajian keagamaan, diterima di semua kalangan, selalu mengajak dan mendorong untuk membangun karakter bangsa.

Mempunyai pengalaman menjadi menteri Pemuda dan Olah raga Indonesia bersatu 1 era SBY ini, beliau sangat layak menjadi seorang pemimpin. Tak diragukan lagi, jika beliau bisa mengurus ibu kota Jakarta.

Menurut saya sih sosok pemimpin bukan hanya cerdas, tegas, disiplin saja tapi ada yang menjadi utama yaitu berakhlak sopan dan punya budi pekerti. Karena saya pikir seorang pemimpin itu harus menjadi suri teladan bagi rakyat yang dipimpinnya. Misalnya pemimpin yang tidak bisa menjaga lisannya tentu dia akan terjerumus kedalam jurang kenistaan. Memang betul semua tergantung pada si orangnya, hanya saja tidak semua lisan termenej dengan baik. Kadang lisan digunakan untuk kebaikan, tapi tidak jarang pula lisan digunakan untuk memproduksi kata-kata kotor, caci maki, teror, dan sebagainya.

Padahal, menurut sebuah pepatah: “Mulutmu adalah harimaumu”. Karena itu, manajemen lisan menjadi sangat penting. Sebuah pepatah Arab juga menyatakan: “Salamatul insan fi hifzhil lisan” (Keselamatan manusia itu sangat tergantung pada pemeliharaan lisan).

Jadi, menurut saya pemimpin yang taat terhadap ajaran agamanya lah yang pantas memimpin. Begitu juga sudah barang tentu seseorang yang taat dan patuh pada agamanya pasti bisa menjaga lisannya, dan ini pantas untuk memimpin kota Jakarta, Adhyaksa Dault lah orangnya.


http://www.kompasiana.com/elissaputr...7a61330b35c683