- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mengenai Serangan Di Paris, Rakyat Indonesia Diharapkan Tenang


TS
mr.sirait
Mengenai Serangan Di Paris, Rakyat Indonesia Diharapkan Tenang
SELAMAT DATANG AGAN-AGAN SEKALIAN
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT
SEMOGA TULISAN KALI INI BERMANFAAT

Quote:
Serangan yang dilakukan oleh terduga ISIS di kota Paris beberapa waktu lalu memang mengguncang di dunia. Tak bisa dipungkiri hal ini membuat banyak kalangan dari seluruh dunia turut berbela sungkawa atas tragedi ini. Tragedi ini memakan korban sekitar 128 orang (sebelumnya dikonfirmasi 153 orang) meninggal.

Bahkan Presiden Republik Indonesia pun mengutuk serangan terror di Paris. Seperti dilansir dari NbcIndonesia, "Saya menyampaikan duka mendalam bagi korban aksi terorisme dan kekerasan di Paris, dan juga kepada pemerintah dan rakyat Prancis," kata Jokowi, di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (14/11/2015).
Jokowi menyampaikan sikap Indonesia itu saat konferensi pers sebelum berangkat ke Turki untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Menurut Presiden, terorisme, dengan alasan apapun dan dalam bentuk apapun, tidak dapat ditoleransi.
Ternyata bukan cuma Presiden banyak juga orang menyampaikan bela sungkawa melalui hastag #PrayForParis, malahan banyak netizen yang pada umumnya adalah anak muda, menggunakan foto mereka dengan berlatar bendera negara Prancis. Sungguh dalam sekali. Saya pribadi tidak akan menyalahkan apalagi melarang tindakan tersebut, karena siapa saja punya hak untuk melakukan hal tersebut, hanya saja buat saya hal itu agaknya berlebihan. Itu kan hanya sekedar simbol semata, belum tentu meringankan beban orang-orang dan korban yang ada disana, seharusnya kita bersyukur karena bukanlah hastag #PrayForIndonesia atau warna bendera kita yang dijadikan foto seperti itu oleh warga negara lain, kalau sampai itu terjadi maka ada hal yang besar yang terjadi di negara kita.
Saya juga ingin menyampaikan supaya rakyat Indonesia, kita semua, tetap tenang dalam menanggapi tragedi ini, kemungkinan Indonesia diserang seperti itu pasti ada, walaupun belum terlalu besar kemungkinannya, tapi yakinlah bahwa BIN, TNI dan Polri telah dan sedang bekerja keras untuk mendeteksi, meminimalisir dan menumpas aksi-aksi terorisme.

Bahkan Presiden Republik Indonesia pun mengutuk serangan terror di Paris. Seperti dilansir dari NbcIndonesia, "Saya menyampaikan duka mendalam bagi korban aksi terorisme dan kekerasan di Paris, dan juga kepada pemerintah dan rakyat Prancis," kata Jokowi, di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdana Kusuma Jakarta, Sabtu (14/11/2015).
Jokowi menyampaikan sikap Indonesia itu saat konferensi pers sebelum berangkat ke Turki untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Menurut Presiden, terorisme, dengan alasan apapun dan dalam bentuk apapun, tidak dapat ditoleransi.
Ternyata bukan cuma Presiden banyak juga orang menyampaikan bela sungkawa melalui hastag #PrayForParis, malahan banyak netizen yang pada umumnya adalah anak muda, menggunakan foto mereka dengan berlatar bendera negara Prancis. Sungguh dalam sekali. Saya pribadi tidak akan menyalahkan apalagi melarang tindakan tersebut, karena siapa saja punya hak untuk melakukan hal tersebut, hanya saja buat saya hal itu agaknya berlebihan. Itu kan hanya sekedar simbol semata, belum tentu meringankan beban orang-orang dan korban yang ada disana, seharusnya kita bersyukur karena bukanlah hastag #PrayForIndonesia atau warna bendera kita yang dijadikan foto seperti itu oleh warga negara lain, kalau sampai itu terjadi maka ada hal yang besar yang terjadi di negara kita.
Saya juga ingin menyampaikan supaya rakyat Indonesia, kita semua, tetap tenang dalam menanggapi tragedi ini, kemungkinan Indonesia diserang seperti itu pasti ada, walaupun belum terlalu besar kemungkinannya, tapi yakinlah bahwa BIN, TNI dan Polri telah dan sedang bekerja keras untuk mendeteksi, meminimalisir dan menumpas aksi-aksi terorisme.
Quote:
Semua sepakat. Aksi ISIS seperti itu harus diberantas, namun tidak bisa dilakukan oleh aparat kepolisian sendiri. Cara pengamanan dan represif saja tidak cukup karena serangan teroris di Indonesia berwatak idiologis.
Diakui atau tidak, penanganan kelompok yang menebar teror selama ini masih mengacu kepada kekuatan senjata. Sementara peran serta masyarakat sipil cenderung dipinggirkan dan bahkan diabaikan. Metode memberantas terorisme di Indonesia selama ini masih sama dengan cara yang dilakukan Amerika Serikat pada zaman George W. Bush, yaitu pre emptive action. Cara seperti itu justru memunculkan terorisme baru karena menimbulkan dendam yang berkepanjangan.
Menurut hemat saya, pre emptive kurang tepat untuk menanggapi terorisme seperti ini. Mungkin itu juga cara yang dilakukan oleh pemerintah dan intelijen Prancis dalam menangani hal ini, mereka hanya mengawasi terduga ISIS, sampai saatnya terlambat ternyata pergerakan mereka yang banyak membuat intelijen kewalahan akhirnya kejadian seperti serangan di Paris tak mampu terbendung.
Kalau menurut saya, cara yang tepat adalah seperti yang Pak Harto lakukan. Meskipun pada zaman orde baru kebebasan dan penegakan hukum terlihat semu dan dipaksakan, namun kita dapat melihat adanya keteraturan dan ketertiban dimana-mana. Tinggal katakan "Amanken", maka hilanglah. Intelijen pada zaman Pak Harto sangat cepat dan sigap, bukan hanya mengawasi namun siap juga untuk mengeksekusi, apalagi tak terlihat. Saya tahu pasti ada beberapa kaskuser dan pembaca sekalian yang tidak setuju dengan pendapat saya, tapi dalam hal penanganan terorisme metode yang diterapkan Pak Harto lebih tepat menurust saya.

Quote:
Ada beberapa aspek dalam menangkal ISIS secara menyeluruh. Pertama, pendekatan kewilayahan. Karena para pengikut ISIS di Indonesia bergerak di ''bawah tanah'', penanganan tidak bisa ditempuh di ''atas tanah''. Di sinilah pendekatan intelijen sangat diperlukan.
Kedua, aspek sekuriti. Tugas negara ialah menciptakan rasa aman di masyarakat dari ancaman ISIS. Karena itu, penanganan semua kasus ISIS harus dituntaskan. Namun, perlu diperhatikan, cara kekerasan bisa menimbulkan masalah baru sehingga diperlukan pendekatan lain.

Ketiga, aspek regulasi. Untuk memberantas ISIS, tentu perlu aturan yang cukup agar aparat bisa bergerak di lapangan dengan langkah-langkah yang terukur. Jangan sampai langkah yang dilakukan aparat justru dinilai melanggar hak asasi manusia (HAM).
Keempat, political will. Dalam hal ini, kepala negara perlu tegas mengambil sikap dalam menangani ISIS yang terus mengancam. Hanya kepala negara yang bisa menggerakkan semua elemen bangsa Indonesia dalam rangka melakukan penanganan ISIS secara terpadu.

Mari kita semua berharap dan berdoa supaya jangan sampai ada hashtag #PrayForIndonesia dan pemasangan foto warga negara lain menggunakan latar belakang warna bendera kita, ayo kita dukung pemerintah Indonesia (dalam hal ini BIN, BNPT, TNI/Polri) dalam menumpas terorisme yang membahayakan jiwa warga negara Indonesia.
Segitu saja unek-unek yang saya bisa bagikan pada malam hari ini yang diselimuti dinginnya hujan. Pro dan kontra itu hak agan, silahkan berkomentar, ini forum bebas asalkan sopan dan bertanggung jawab. Semoga bisa bermanfaat bagi pembaca semua

0
5K
Kutip
83
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan