Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

notedcupuAvatar border
TS
notedcupu
Ku Gadaikan IPK Dengan Sepotong Donat [ngakak yuk]
HALO.. HALOOOO HALOOO... SELAMAT PAGI AGAN-AGAN DAN AGANWATI. KALI INI THREAD GUE, @notedcupu kembali lagi. emoticon-Ngakak
SELAMAT NGEBACA YA........
:NGAKAK

Semenjak gue dah gak demen lagi sama serial tv sejenis super hero. Menginjak usia gue mulai tumbuh menjadi anak dewasa, yang udah mulai doyan meperin upil di bawah kolong jembatan. Gue mulai bermigrasi mencari tayangan tv yang menyuguhkan adegan cowok mencium cewek. Dalam adegan ini, biasanya beredar di serial sinetron ber-episode. Cerita pendeknya, si cowok bakal ngapelin ceweknya di malam minggu, begitu mau pamit pulang, dan suasana rumah ceweknya agak sepi, dua sejoli ini bakal... terjadi obrolan….?
emoticon-Ngakak
Cowok: “Sayang, aku pulang dulu ya, udah malem ini… ciummmmnya, MANA?”
Cewek: *noleh kanan kiri* (sepi) “em…. Kamu dulu yang, nyium akuh?’
Cowok: *bibir monyong-monyong*…….. camera men-shot dua sejoli ini di ruang tamu. Lalu bapaknya si Cewek keluar, “Ehm…. Ehm…. KAMU GAK USAH. MAIN KE SINI, LAGI?” ucap sang bapak meledak-ledak, sambil nunjuk ke arah cowok. Lalu melanjutkan, “KELUAR KAMU, DARI RUMAH INI!.

Dari tayangan ini, gue belajar, kalo nyium cewek itu di pipi bukan di ketek.
Dari tayagan ini, gue belajar, kalo nyium cewek gak usah bilang-bilang…
Dari tayangan ini gue belajar, kalo nyium cewek, sekalian cium bapaknya, (biar kena gampar maksudnya……….)
emoticon-Ngakak
Gue mulai menonton tayangan yang sesuai sama umur gue. Terutama yang ada tulisannya, 18 tahun ke atas. Maksudnya sih mila-milah gitu. Em… Jangan mengira tayangan 18 tahun ke atas itu, semacam film blue. Jangan sampai salah presepsi deh, gue masih waras kok. Yang gue maksud ituh, tayangan yang khusus buat pria, seperti sulap gitu, biasanya kan; Jangan Tiru adegan makan beling ini di rumah. Nah, tayangan seperti ini yang bikin gue keheranan, bahkan sampai dercak kagum gue keluar, lalu bilang, “Wah….. wes ora arep upo wong iki!”
emoticon-Ngakak
Dari dua adegan, antara orang ngenyot beling sama dua sejoli yang lagi bercumbu di atas kursi sofa, gue paling ngiri sama adegan dua sejoli tersebut. Tahu kenapa? Cukup menderita adegan ini, bagi gue. Menyiksa banget, mungkin bagi sebagian fakir-asmara, yang hidup di belantara tengah kota yang begitu riuh. Menderitanya, kalo gue pas lagi nonton sendirian di rumah, gue bakal ngiri melihat adegan seperti itu. Lalu, kalo ngiri, gue bakal mencium siapa?. emoticon-Ngakak

1. Pilihan pertama jatuh pada Tembok…!!!
Atau..
2. Pilihan ke dua jatuh pada, TV..!!!

Karna di kamar sewa’an gue, tv udah gue tuker sama se-kardus Indomie, akhinrya gue putuskan untuk tidak mencium tv. Lagu pula, gue ogah juga ngecium tembok, di kira cowok murahan entar.

Emang sih, Kalo lihat di TV, yang tayanganya sejenis FTV. Ada anak-anak kuliah main di senetron gitu, kelihatanya bahagia banget. Kuliah pakek kaos oblong, celana pakek skiny-jens dan kaki makek sepatu converse, mirip kayak kuli bangunan yang lagi ngaduk semen. Gue aja yang sekarang jadi mahasiswa, kayaknya gak sebahagia itu.
Kenapa gak bahagia?
emoticon-Ngakak
Maka ketika gue kuliah, di kampus gue, tertera sebuah peraturan. Kuliah di larang makek sendal, di larang pakek kaos oblong, sama di larang ngerokok di dalam kampus. (kayaknya kampus lain, juga gitu ya). Kalo sampe ada yang, melanggar dari salah satu peraturan tersebut. Bakal gak di bolehin masuk ruangg kuliah. Kejam, tapi ngajarin ke disiplinan. Meskipun peraturan udah di tata sebegitu, disiplin.

Terkadang ada juga mahasiswa yang ke kampus, makek kaos oblong, di kepala nyangkut sebuah topi menceng ke kiri. Mungkin mahasiswa seperti ini, kampus di anggap seperti mall yang siap di jadikan tempat nongkrong mencari… calon gebetan. Alasan inilah yang gak bikin, gue bahagia hidup di kampus. Bisa-bisa gue kalah saingan ini. Duhhh…!!

Pada suatu siang, waktu jam mata kuliah dasar PKn di mulai. Dimana dosen udah di ruang kelas lebih dari lima belas menit di banding mahasiswanya, temen gue si Bendot (Bendot: Nama samaran) dengan unyunya, berani-beraninya datang terlambat. Gue yang duduk di depan sendiri waktu itu, hanya bisa menyaksikan sebuah kejadian, mahasiswa di usir di balik pintu. Baru saja Bendot ngebuka pintu, lalu menutupnya dari dalam kelas. Sang dosen itu pun, spontan bilang…
emoticon-Ngakak
“Mas… Mas… Tutup pintunya dari luar saja!” Ucap sang dosen dengan kepala dingin, di depan gue. Bendot pun tertegun, mendengar ucapan sang dosen. Di depan pintu, itu, dia masih berdiri, lalu bengong. Dan parahnya lagi, siang itu dia masuk kelas pakek kaos oblong.

“Tapi, bu,” Kata bendot, “Tadi ban motor saya, kempes, di jalan?”
“Tapi kamu, pakek kaos oblong,” Sanggah, ibu Dosen, “Udah, tutup pintunya dari luar”

Tanpa sadar Bendot pun, neglirik baju yang dia kenakan siang itu, kepalanya menunduk, lalu menatap bu dosen lagi, “Oh… iya…. Maaf, Bu. Baik, saya akan keluar sekarang juga” Dia pun ngibrit, membuka pintu, lalu menutupnya dari luar.

Mungkin, kalo bu dosen itu bilang lagi ke Bendot, “Kalo mau ikut kelas ini, kaosnya di lepas,” dan Bendot bakal menjawab, “OH… Iya, bu. Baik, saya akan melepas baju saya, di depan ibu, sekarang juga”

Dan gue, yang duduk di depan sendiri. Hanya bisa senyum-senyum melihat tingkah kelakuan mahasiswa baru. Kejadian seperti ini, pemandangan yang belum tentu ke depanya, bisa gue temuin. Yang gue heranin, kenapa dia sampek gak hafal dengan baju yang dia kenakan siang itu. Barang kali, waktu mau berangkat kuliah dia buru-buru. Untungnya, Bendot ke kampus gak pakek sarung. Bahaya-nya, ntar bisa di kira mau, tausiah romadhon. Gue suka sama dosen seperti ini. Dosen itu mendidik, bukan menghardik. Dosen itu, sang pengajar, bukan bermental menghajar. Dosen itu, membimbing bukan membuat mahasiswanya menjadi kambing.

Di belahan hari yang lain. Tiga minggu kemudian, di ruang kelas yang sama. Di mata kuliah yang sama juga, yang tentuya dosenya juga sama. Siang itu, jam 2 siang gue ada jadwal mata kuliah dasar, PKn. Satu jam menjelang masuk, temen gue se-jurusan si Nanci, ngajakain beli leptop di mall yang tak jauh dari kampus. Di taman kampus itu, selain ngajakin gue, Nanci juga ngajakin Bendot. Jadilah kita bertiga berburu leptop.

Sebelum berangkat, gue tanya ke Nanci,
“Eh.. Nan, tinggal satu jam lagi kita masuk lo, kita nanti telat gak, sih?” Wajar aja kalo gue was-was. Soalnya, gue kuliah bayar pakek uang, gak pakek daun sledri.

Mendengar, pertanyaan gue, Nanci pun, angkat bicara,
“Tenang, tenang, sekali-kali kuliah telat, kan gak pa-pa juga!” seru Nanci.

Tanpa alasan yang jelas, Bendot pun ikutan, nyolot, emoticon-Ngakak
“Iyan.. Nih, takut amat lo, Bud!

Karna sebagai mahasiswa teladan, gue mencoba sok bijaksana,
“Takut aja, ntar kalo kita telat gak boleh masuk lagi, kayak lo kemarin, Ndot’

“Ah… payah lo, gini aja takut, jadi ikut gak?” tanya Bendot ke gue.
Gue pun, tanpa bisa menolak ajakan suci ini, “Iya…iya… gue ikut” Saut gue pasrah.

Sebagai teman yang berbudi pekerti luhur, dan memegang azaz kesetia kawanan, gue pun ikut bergabung berburu leptop. Jadilah tiga sekawan, di siang bolong ngemall rame-rame. Kita ke mall tersebut, naik motor dari kampus. Kenapa gak naik metro mini? Gue jamin ntar sampek kampus bisa-bisa dosen-nya, udah pulang. Lima belas menit kemudian, kita udah sampai disana, di mall pusat elektronik terbesar di Surabaya. Kita menyusuri dari, lantai satu-ke lantai tiga, menaiki escalator. Dari toko yang satu, ke toko yang lain. Akhinrya, Nanci menemukan leptop yang ia incar di sebuah toko bernama, “Cak, Badrun: Jaul-Beli leptop”

Dari toko tersebut, akhirnya Nanci memperoleh leptop yang ia idam-idamkan sejak masih dalam kandungan. Begitu, kardus berisi leptop sudah berada di genggaman tangan kananya. Muka Nanci, berbinar-binar, penuh suka cita, mungkin hari ini adalah hari bahagianya nomer dua, setelah hari kelahirannya.

“Eh Ndot, Bud… uang gue buat beli leptop, masih sisa ini, Beli donat yuk? Gue traktir men?” ajak Nanci.

Begitu mendengar ajakan traktiran, muka gue yang suram akan takutnya telat kuliah berubah menjadi sumringah. Apa lagi, gue demen banget sama makanan Donat, sodara-sodara. Gue pun jadi lupa waktu, akan tugas masa depan gue sebagai kaum intelektual.

“Nah, gitu dong, Nan, baru itu namanya temen!” jelas gue, sambil berjalan menuju out-let, bertuliskan, ‘Donato Bolong Tengaho’.

“Giliran dapet makanan, aja lo cepet” Timpal, Bendot, memotong percakapan gue.

Dan Nanci pun, hanya bisa ketawa, kenceng, ”HAHAHAHHA”

Di depan out-let penjual Donat itu, kita bertiga makan donat rame-rame. Nanci, membeli Donat se-lusin, lalu di bagi rata dengan kita bertiga. Bagi anak “imigran” di perkotaan, seperti gue. Inilah gunanya teman, menangkis pengeluaran buat beli makan siang adalah cara menghemat anggaran bulanan.

Gue jadi berpikir, kalo tiap hari ada yang nraktir sampa hari ke-30, itu berarti jatah uang makan selama sebulan, bakalan utuh. Itu sama halnya, gue butuh temen deket sebanyak 30 orang juga. Untuk mendapatkan teman sebanyak itu, gue jadi inget apa kata pepatah, “Banyak Teman Banyak Rezeki”. Siang itu, gue menghabiskan donat sebanyak empat biji. Dan gue, siang itu jalan sempoyongan, mabuk donat.

Begitu sampai di parkiran kampus, gue lihat jam yang nempel di atep post satpam, mampus gue, ternyata udah Jam 2:20 (dua lebih, dua puluh). Itu berti, kita telat selama 20 menit. Dosen mana yang mau mempersilahkan mahasiswanya masuk, dan berkelakuan, tidak menghargai waktu? Was-was deh gue. Kita bertiga pun, buru-buru masuk ruang kelas. Gue ketok pintu kelas, TOK….TOK… TOK… emoticon-Ngakak

CERITA LANJUTANNYA, BACA DISINI YA GAN, --> http://boediinstitute.wordpress.com/...epotong-donat/

Twitter: Boedi.S. Totoraharjo ‏@NotedCupu
Facebook: Budi Santoso Totoraharjo
NB CUpuer’s: Temen-temen, sekalian, selamat menjalankan ibadah bulan suci ramadhan ya, semoga puasanya penuh, gak ada yang bolong-bolong. Salam dari gue, #NOTEDCUPU

Oya, yang mau nge-share soal, pengalaman IPS semester pertama dulu, silahkan komen di NGECUPU ya?.

Diubah oleh notedcupu 14-07-2013 01:23
0
4.9K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan