Menurut legenda, Pagosa Hot Spring yang memiliki 1.881 pemandian ini didirikan dari hasil dari doa dan semangat dari suku asli Amerika yang pernah terjangkit wabah. Merasa putus asa karena para dokter tidak mampu menyelamatkan mereka dari wabah, akhirnya mereka memohon kepada para dewa untuk dibebaskan dari wabah tersebut.

Mereka melakukan permohonan dengan menari sepanjang malam yang disertai berbagai ritual kepercayaannya. Keesokan harinya mereka dikejutkan oleh munculnya perairan yang mampu menyembuhkan penyakit mereka tersebut. Sekarang tempat tersebut telah diubah menjadi tempat pemandian wisata yang dikenal dengan nama The spring resort.

Dinamakan "Bathhouses of the wind" karena berada di dekat menara "the wind". Pemandian ini adalah satu-satunya pemandian umum Athenian yang dipertahankan selama-berabad-abad. Kembali pada masa 1667, pemandian ini telah dijadikan tempat untuk menyambut para tamu selama tiga abad lebih.

Hingga pada akhirnya ditutup pada tahun 1965 ketika kepemilikannya telah diserahkan kepada Departemen Kebudayaan setempat. Walaupun saat ini tempat ini tidak dapat dinikmati sebagai pemandian, tetapi kita masih bisa menikmatinya dalam bentuk yang baru, yaitu sebagai Museum Seni Rakyat Yunani.

Dibangun pada tahun 1929 dan direnovasi tahun 2006, pemandian yang terselip di London ini menawarkan teknik pemandian dari seluruh dunia. Porchester spa mengandalkan Turkish hot rooms, Turkish Soap Massages, Polynesia Spa Ritual, Moroccan Hammam Ritual, Russian steam rooms, a Finnish sauna, cold-water plunge pool, and Thai herbal. Seperti halnya pemandian tradisi Ottoma, disediakan ruang terpisah untuk pria dan wanita.

Pemandian ini memisahkan antara pria dan wanita dan umumnya dibuka selama 24 jam. Tempat ini dikenal dengan nama jjimjilbangs di Korea Selatan. Pemandian ini memiliki sauna basah dan kering, dan biasanya orang-orang akan menyarankan kita untuk berendam air dingin setelah menikmati sauna. Pemandian ini adalah pemandian modern yang terletak di pusat perbelanjaan.

Budaya pemandian di Jepang berakar sejak adanya agama Budha yang mendorong kuil untuk menyertakan sauna dalam ritual suci keagamaan. Air panas atau yang dikenal di Jepang dengan sebutan onsens menjadi tempat pemandian yang cukup populer di Jepang.

Pada awalnya tempat mandi pria dan wanita sama saja, tetapi belakangan, lokasi mulai dipisah secara gender sejak onsens dijadikan sebagai bagian dari pariwisata Jepang. Onsen bukan hanya terkenal karena berada di tempat yang terbuka, tetapi karena tempat ini juga memiliki pemandangan yang indah. Selain itu kita dapat melihat kehadiran monyet salju di tempat ini.