- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
kunjungi wisata tahunan di bone sulawesi selatan yakni acara mappere/ayunan


TS
tenagadalam.org
kunjungi wisata tahunan di bone sulawesi selatan yakni acara mappere/ayunan

acara mappere sebentar lagi akan kami laksanakan gan, tradisi mappere ini rutin kami gelar tiap tahun sebagai tanda rasa syukur kami atas hasil panen yang kami peroleh, acara mappere tersebut akan di laksanakan pada tanggal 9 november 2015 bertempat di desa calodo lebongnge, kecamatan cenrana kabupaten bone sulawesi selatan jam 7 pagi hingga selesai (update video dan foto foto setelah usai acara ya gan)
acara ini berlangsung sejak tanggal 3 november hingga tangal 9 november 2015
adapun acara yg di gelar adalah:
1. bola volly
2, sepak takraw
3. sepak bola
4. mappadendang
5. mappere' (ayunan)
acara terakhir tanggal 9 akan ada acara makan makan berupa pemotongan sapi/kuda sebagai tanda rasa syukur atas hasil panen.
Spoiler for videonya :
yang belum tahu apa itu mappere', simak penjelasan berikut:
Mappere’ merupakan salah satu pesta rakyat dan telah menjadi tradisi tahunan masyarakat dibeberapa desa calodo kec. cenrana, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Sebagian besar masyarakat yang berada di kecamatan tersebut, menjadikan permainan mappere’ sebagai ritual dan bentuk kesyukuran atas hasil panen yang telah mereka peroleh.
Waktu pelaksanaan tradisi mappere’, tidaklah menentu. Namun biasanya mappere’ digelar pada akhir tahun, antara bulan Oktober hingga bulan Desember.
Mappere’ berasal dari bahasa bugis yang berarti bermain ayunan. Permainan itu tentunya bukan hal yang asing di telinga anda. Namun, bagaimana jika ayunan tersebut memiliki ketinggian belasan meter? Tentunya bukan hal yang biasa.
Ketika ribuan warga telah memadati lapangan terbuka, serta pemuka adat sedang membaca mantra untuk keselamatan para gadis agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan pada saat tradisi sedang berlangsung. maka itu suatu pertanda acara mappere’ akan segera dimulai.
Permainan tersebut dipastikan mendebarkan jantung dan membuat penonton terpukau. Bahkan tak jarang penonton berteriak dengan nada khawatir ketika menyaksikan keberanian para gadis desa yang secara bergantian berayun-ayun di udara sambil melenggak-lenggokkan kedua tangannya . Dan beberapa pria dewasa bertugas menarik tali ayunan tersebut dengan sekuat-kuatnya.
Pesta rakyat tersebut memang cukup menantang, karena pelakunya harus memiliki nyali untuk diayun hingga belasan meter dengan mencapai putaran 180 derajat.
Dalam pelaksanaan tradisi itu, para gadis desa yang diayun harus menggunakan baju bodo’ yang merupakan baju adat suku bugis..
Ayunan raksasa itu, terbuat dari pohon randu yang diikatkan dengan beberapa pohon bambu sebagai penyangga. Serta beberapa bambu lainnya digunakan sebagai gantungan tali rotan yang berfungsi sebagai tali ayunan.
Sementara itu, ketika acara sedang berlangsung, sejumlah ibu rumah tangga sibuk di rumah masing-masing untuk mempersiapkan santap siang bagi warga yang datang dari luar desa tersebut.
Tradisi mappere’ telah menjadi ritual turun temurun dan menjadi suatu simbol bahwa dalam menghadapi segala tantangan duniawi, kaum pria harus selalu setia menuntun dan menjaga kaum wanita.
Setelah tradisi mappere’ telah selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan dengan tradisi berikutnya, yaitu tradisi massempe’. (khusus tradisi massempe' tidak ada di calodo tapi di desa lain sekitar kab bone
Setiap kali pesta rakyat atau tradisi mappere dan massempe’ ini gelar, tak jarang warga menyembelih puluhan ekor kuda untuk dijadikan hidangan para tamu yang juga disimbolkan sebagai bentuk kesyukuran mereka.
Diubah oleh tenagadalam.org 09-11-2015 23:35
0
4.2K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan