- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pernah Liat Patung Ini ? Ini Yang Dinamakan Patung Loro Blonyo


TS
Jow3
Pernah Liat Patung Ini ? Ini Yang Dinamakan Patung Loro Blonyo
Welcome To My Thread
Spoiler for No Repost:


Pernah liat patung ini gan ?


Ane baca artikel di web tentang patung yang satu ini dan cukup menarik untuk disimak, cekibrot !
Quote:
Apabila Anda jalan-jalan ke Jogjakarta, kemungkinan di suatu rumah akan melihat sosok patung sepasang pengantin mengenakan pakaian adat Jawa dengan posisi duduk bertimpuh berdampingan. Patung laki-laki berada di sebelah kanan dan patung perempuan berada di sebalah kiri. Itulah patung Loro-Blonyo. Dalam filosofi masyarakat Jawa dan Sunda, patung perempuan untuk menggambarkan Dewi Sri atau Dewi Shri (bahasa Jawa), atau Nyai Pohaci Sanghyang Asri (Bahasa Sunda), adalah dewi pertanian, dewi padi dan sawah, atau melambangkannya sebagi dewi kesuburan di pulau Jawa dan Bali.
Spoiler for Loro Blonyo:

Quote:
Loro blonyo merupakan salah satu seni jenis seni patung tradisional yang ada di jawa atau di Indonesia. Yang memiliki ciri – ciri yaitu menunjukkan bahwa sebagai penyatuan pasangan antara laki – laki dan perempuan. Patung ini memang berbeda halnya dengan patung – patung tradisional lainnya seperti arca – arca pada sebelumnya, karena patung loro blonyo ini jika dilihat dari segi fungsinya, bentuknya, dan cara penempatan juga sudah berbeda. Patung ini biasanya ditemukan di rumah – rumah jawa yaitu rumah joglo. Tidak seperti dahulu, cara penempatan patung ini sudah tidak lagi terkait dengan kaidah atau adat jawa, bentuk dan model juga sudah banyak yang berubah. Model – model sudah banyak rubah sehingga lebih cenderung mengekspresikan jenaka atau kelucuan. Patung loro blonyo tradisional bentuknya memliki tampilan simbolik karena memang dikaitkan dengan fungsi ritual.
Cara penempatan patung loro blonyo adalah diletakkan pada senthong tengah, yaitu tempat yang di anggap sebagai tempat yang sakral di antara tempat lain dalam bagian suatu rumah joglo. Karena dianggap sakral pada senthong tengah juga di gunakan sebagai tempat untuk menyimpan padi, dan orang jawa biasa menyebut mbok sri. Dalam penempatan patung loro blonyo adalah berpasangan, hal tersebut dimaksudkan adalah karena dalam pandanan orang jawa, hal tersebut bertalian erat dengan konteks kepercayaan alam. Di dalam konteks seni tradisi, loro blonyo ditempatkan di senthong tengah, karena di dalam senthong tengah terdapat unsur – unsur seperti dipan ( yaitu tempat tidur yang berada dalam satu ruang bangunan bentuk atap limasan yang disangga empat tiang utama, dilengkapi dengan kelambu) dan barang – barang pelengkap lainnya.dan tepat di depan dipan inilah patung loro blonyo diletakkan.
Spoiler for Loro Blonyo:

Cara penempatan patung loro blonyo adalah diletakkan pada senthong tengah, yaitu tempat yang di anggap sebagai tempat yang sakral di antara tempat lain dalam bagian suatu rumah joglo. Karena dianggap sakral pada senthong tengah juga di gunakan sebagai tempat untuk menyimpan padi, dan orang jawa biasa menyebut mbok sri. Dalam penempatan patung loro blonyo adalah berpasangan, hal tersebut dimaksudkan adalah karena dalam pandanan orang jawa, hal tersebut bertalian erat dengan konteks kepercayaan alam. Di dalam konteks seni tradisi, loro blonyo ditempatkan di senthong tengah, karena di dalam senthong tengah terdapat unsur – unsur seperti dipan ( yaitu tempat tidur yang berada dalam satu ruang bangunan bentuk atap limasan yang disangga empat tiang utama, dilengkapi dengan kelambu) dan barang – barang pelengkap lainnya.dan tepat di depan dipan inilah patung loro blonyo diletakkan.
Ternyata patung ini ada maksudnya yah diletakkan di rumah jadi bukan sekedar hiasan

Yuk, kita simak sejarahnya :
Quote:
Menurut catatan sejarah, Patung Loro Blonyo sudah ada sejak zaman kepemimpinan Sultan Agung di kerajaan Mataram pada 1476. Perwujudan Hinduisme itu kemudian dimodifikasi agar lebih universal, dari Dewi Sri ke patung sepasang pengantin. Mulanya, kepemilikan Loro Blonyo berkaitan erat dengan kultur dan budaya. Hanya kaum priyayi yang memilikinya. Dalam rumah joglo, patung Loro Blonyo diletakkan di sentong atau bagian rumah tengah. Bagian yang dianggap sebagai wilayah pribadi suami dan istri. Perkembangan jaman ternyata mampu membawa patung Loro Blonyo yang berasal dari jaman Jawa kuno tersebut seperti ada kembali di jaman modern saat ini. Patung Loro Blonyo menjadi representasi pemilik rumah sehingga bisa ditempatkan di luar kamar pribadi Anda misalnya di ruang tamu atau ruang keluarga sebagai aksesoris interior ruangan.
Penggambaran Sosok Nyi Pohaci & Raden Sedhana
Dewi Sri Pohaci
Spoiler for Dewi Sri:

Quote:
Dalam mitologi Jawa Nyi Pohaci atau Dewi Sri adalah putri Bethara Antaboga atau Dewa Ular. Dewi Sri merupakan gambaran seorang gadis yang cantik luar biasa. Seorang putri yang baik hati, lemah lembut, halus tutur kata, luhur budi bahasa, memikat semua insan. Setiap mata yang memandangnya, dewa maupun manusia, segera jatuh hati pada sang dewi. Dewi Sri selalu digambarkan sebagai gadis muda yang cantik, ramping tapi bertubuh sintal dan berisi, dengan wajah khas kecantikan alami gadis asli Nusantara. Mewujudkan perempuan di usia puncak kecantikan, kewanitaan, dan kesuburannya. Kebudayaan adiluhung Jawa dengan selera estetika tinggi menggambarkan Dewi Sri seperti penggambaran dewi dan putri ningrat dalam pewayangan. Wajah putih bersih dengan mata tipis menatap ke bawah dengan raut wajah yang anggun dan tenang. Serupa dengan penggambaran kecantikan dewi Sinta dari kisah Ramayana. Pasangannya adalah Raden Sedhana juga digambarkan sebagai sosok laki-laki gagah dengan tampang rupawan seperti Rama. Patung Loro-Blonyo menggambarkan sepasang lelaki dan perempuan, juga diibaratkan sebagai pasangan Dewi Sri dan Raden Sedhana.
Spoiler for Loro Blonyo:
Quote:
Pemuliaan dan pemujaan terhadap sang dewi sudah berlangsung sejak masa pra Hindu di pulau Jawa. Konon Dewi Sri yang diangkat anak oleh Bethara Guru, karena kecantikannya setelah beranjak dewasa diam-diam dicintainya. Namun Dewi Sri atau Nyi Pohaci memilih meninggalkan Kahyangan turun ke bumi tepatnya di sepanjang tanah Jawa-Bali yang waktu itu masih menyambung. Di dimensi bumi, Dewi Sri memilih hidup tanpa raga. Karena raganya dipersembahkan kepada bumi pertiwi untuk memberikan kesuburan di tanah Jawa. Singkat cerita, semua tanaman yang berguna bagi manusia tumbuh dari tubuh Dewi Sri Pohaci. Sejak saat itu umat manusia di pulau Jawa memuja, memuliakan, dan mencintai sang dewi yang baik hati, karena dengan pengorbanannya yang luhur telah memberikan berkah kebaikan alam, kesuburan, dan ketersediaan pangan bagi manusia.
Spoiler for Loro Blonyo:

Quote:
Pada sistem kepercayaan Kerajaan Sunda kuna, Nyi Pohaci Sanghyang Sri dianggap sebagai dewi tertinggi dan terpenting bagi masyarakat agraris. Sebagai tokoh agung yang sangat dimuliakan, ia memiliki berbagai versi cerita, kebanyakan melibatkan Dewi Sri –ada yang menyebutnya sebagai Dewi Asri, dan saudara laki-lakinya Sedana (Sadhana atau Sadono), dari Kerajaan Medangkamulan.
Quote:
Simbolisasi Dewi Sri dan Raden Sedhana dalam hubungannya dengan ritual kesuburan bagi masyarakat Jawa, mempunyai makna kesadaran kosmologis. Dewi Sri dihubungkan dengan ular sawah sedangkan Raden Sadhana dengan burung sriti (walet). Antara ular sawah dikaitkan dengan sang dewi dan oleh petani cenderung dihormati. Antara Dewi Sri, ular sawah, dan burung sriti dapat dilihat adanya pola hubungan yang saling menguntungkan, terutama terhadap petani. Itu yang maksud sebagai hukum tata kesimbangan alam. Kearifan lokal dan kesadaran ekologi purba memahami bahwa ular sawah memangsa tikus yang menjadi hama tanaman padi. Burung sriti memakan serangga yang menjadi hama padi juga. Berbeda dengan burung emprit kaji (warna bulunya merah, dan putih di bagian kepala) yang justru menjadi hama karena memakan padi. Dan Dewi Sri yang memberikan pupuk untuk tanaman padi. Di banyak negara Asia lain seperti di India dan Thailand, berbagai jenis ular terutama ular kobra pun dihubungkan dengan mitos kesuburan sebagai pelindung sawah.
Filosofi Loro Blonyo
Quote:
Dewi Sri dan Raden Sedana dipengaruhi kosmologi Jawa sebagai bentuk pemahaman asal-usul manusia yang harus dihormati sebagai leluhur atau nenek moyang bangsa Jawa, dan sebagai pemahaman pentingnya hubungan harmonis antara manusia dengan lingkungan alamnya. Spiritual Jawa memahami bahwa kesuburan merupakan bagian dari sistem kehidupan yang berasal dari mekanisme serba berpasangan yang kemudian mendatangkan dampak kemakmuran dan kesejahteraan hidup. Untuk melangsungkan kehidupan, sistem itu haruslah dipelihara atau dijaga tata keseimbangannya. Ritual merupakan salah satu upaya menjaga agar supaya mekanisme serba berpasangan itu tetap berlangsung secara sinergis dan harmonis untuk mendatangkan kesuburan dan kemakmuran.
Quote:
Simbolisasi melalui patung Loro-Blonyo untuk memudahkan orang menyampaikan maksud dan tujuan. Akan tetapi jika kita tidak memahami secara tepat apa makna patung Loro-Blonyo maka melihat ritual-ritual dewi sri akan membuat gatel hatinya. Pada umumya orang yang tidak paham justru buru-buru memberikan pendapat sepihak yang negative. Perlu kita pahami bahwa figure patung Loro-Blonyo dalam kepercayaan Jawa sebagai kelengkapan ritual yang diletakkan di sentong (ruang) tengah pada dalem dalam konteks rumah tradisional Joglo. Singkat kata, patung Loro-Blonyo merupakan rangkuman dari suatu makna yang luas dan mendalam bagaimana masyarakat agraris memahami kehidupan ini. Ini adalah ilmu atau kosmologi masyarakat Jawa, Sunda, dan Bali maupun masyarakat di berbagai belahan bumi dalam memaknai kehidupan secara arif dan bijaksana. Masyarakat begitu mengagungkan atas segala yang diberikan oleh alam semesta untuk kehidupan ini. Loro-Blonyo merefleksikan suatu masyarakat yang begitu memahami pentingnya menjaga tata keseimbangan kosmos.
Jadi, Dewi Sri melambangkan alam atau bumi sedangkan Raden Sedhana melambangkan manusia yang sejatinya bisa hidpu berdampingan layaknya suami istri, kalau susah begitu ibarat rumah tangga yang harmonis yang menjadikan hidup damai

Quote:
Berbeda dengan masyarakat zaman sekarang, di mana hutan yang berusia ratusan bahkan ribuan tahun yang menjadi habitat ribuan makhluk hidup, dan menjadi bagian penting menjaga tata keseimbangan kosmos, telah dibabat habis secara sadis. Bahkan sawah-sawah subur banyak yang disulap menjadi tanaman beton, tembok-tembok raksasa. Manusia berlagak angkuh seolah di masa depan doyan makan bongkahan cor-coran beton atau reruntuhan tembok-tembok bangunan permanen. Apakah mereka sadar jika kelak anak cucu mereka masih butuh makanan dari bahan tetumbuhan ? Polah-tingkah manusia macam itu, tentu saja sudah tidak mengenal ritual dewi sri. Mungkin tulisan ini dianggap dongeng lucu orang-orang jadul. Hati-hatilah, cepat atau lambat pasti alam semesta akan menjomplangkan hidup sampeyan. Yang tidak sepakat silahkan saja, saran saya, bersikaplah wajar, tak perlu berlebihan.
Ada benernya juga sih, sekarang tanah pertanian semakin sedikit karena banyak dijadikan perumahan dan gedung bertingkat

Bentuk dan simbolisme aksesori patung loro blonyo
Quote:
Perbedaan patung loro blonyo dengan patung yang lain antara lain adalah terletak pada aksesoris yang melekat pada kedua patung tersebut. Pada bagian patung loro blonyo laki – laki mengenakan kuluk kanigara berwarna hitam dikombinasi dengan garis warna kuning yang disusuna secara tegak dan mendatar serta melingkar. Kuluk yang dikenakan benar – benar merupakan kuluk sebagaimana aslinya. Bentuk cambang tampak rapi dan rambut berwarna hitam lurus bergelung halus dan dengan aksesori konde yang berwarna keemasan, terbuat dari bahan tembaga. Pandangan mata menatap lurus kedepan dengan posisi kepala tegak. Penampilan alis nampak tebal dengan garis tegas berwana hitam melingkar mengikuti bentuk mata. Bentuk hidung mbengkok sumendhe, tidak mancung tetapi tidak pula pesek, sedangkan bentuk bibir tipis warna merah. Bagian leher mengenakan kalung yang menyerupai rantai kecil yang ukurannya memanjang sampai pada pinggang. Sikap tangan ngapu rancang, di pergelangan terdapat gelang warna keemasan. Pada bagian badan diberi kelengkapan busana seperti setagen. Untuk memperindah setagen diberi hiasan berupa sabuk melingkar berwarna kuning keemasan, diberi hiasan motif geometris. Pada laki – laki bagian pinggang belakang terdapat sebuah keris. Posisi kaki duduk bersila dengan telapak dan jari – jari diperlihatkan. Kebaya yang dikenakan motif batik kawung.
Quote:
Ciri – ciri bentuk patung loro blonyo perempuan adalah tampak pada pandangan mata agak menunduk. Goresan alis warna hitam tebal demikian pula di temukan garis mata bagian atas berwarna hitam. Pada dahi terdapat hiasan paes warna hijau. Bentuk rambut gelungan dilengkapi mahkota bagian atas, menggunakan cunduk mentul bentuknya warna kuning dengan variasi warna hijau. Pada bagian telinga terlihat mengenakan subang bulat yang berwarna keemasan dan putih. Bagian leher tampak mengenakan kalun rantai dominan warna emas dengan bandul besar bertingkat tiga. Sikap telapak tangan menempel pada bagian paha, suatu sikap hormat seperti yang dilakukan oleh wanita pada umumnya. Pada tangan juga mengenakan gelang berwarna kuning. Pada bagian dada mengenakan kemben, pada bagian perut dikenakan stagen yang dilengkapi ikat pinggang berwara keemasan. Pada kaki tampak pada posisi kaki sedang timpuh dengan kelihatan telapak dan jari kanan dan kiri. Kebaya yang dikenakan bermotif kawung.
Quote:
Secara keseluruhan warna sepasang patung pada kulit adalah kunin keemasan ada sedikit unsur warna coklat tua, mencerminkan warna luluran warna khas manten jawa. Dilihat dari segi ekspresi patung ini menggambarkan kepribadian sepasang penganten jawa, yang jikas dilihat kaseluruhan memiliki arti simbolis kemewahan.
Aksesori loro blonyo
Quote:
Pada dahi patung perempuan terdapat paes, dan paes ini memiliki bentuk sepeti gajah sehingga biasa diebut dengan paes gajah. Hal ini dimaksudkan agar putra dan putri mereka kelak akan memiliki kedudukan yang luhur dan tinggi. Ada bentuk paes yang lebih kecil yang terdapat pada kanan dan kiri paes gajah yang biasa di sebut pengapit. yang ujungnya menghadap ke pangkal alis dan memiliki arti yaitu simbol yoni atau wanita atau simbol kebaikan.dan paes yang lain adalah paes penitis, terletak pada kanan kiri pengapit yaitu dengan ujung menghadap ke alis. Yang melambangkan simbol lingga atau laki – laki. Bentuk rias penantin yang lain adalah godheg, yaitu melmbangkan keturunan dari manunggalnya pengapit dan penitis. Dalam gaya busana orang jawa disebut ngligo sariro, yaitu mencerminkan sikap pasrah seorang perempuan terhadap suami. Selain itu busana perempuan juga mengenakan kain dodot yang difungsikan sebagai kemben. Disamping itu juga ada busana tambahan yaitu cindhe merah campur yang disebut udhet yang hanya sebagai pelengkap saja. Dan jika untuk putra biasanya disebut sonder. Aksesori pada kepala terdapat menthol yaitu aksesori yang mengelilingi sangggul dan memiliki jumlah sembilan. Perhiasan yang mirip dengan sisir dadn disematkan pada rambut disebut cundhuk jungkat.
Quote:
Pada bagian leher terdapat aksesori yaitu kalung yang memiliki bentuk menyerupai bulan sabit dan terdapat seperti bentuk padi, yang melambangkan simbol kemakmuran, sandang dan pangan. Sedangkan pada lengan terdapat kelat bahu yang terdapat pada lengan bagian kiri dan kanan, dipercaya bahwa sebagai simbol menolak mara bahaya. Aksesori yang ada pada pergelangan tangan adalah gelang, yang dimaksudkan sebagai kelanggengan dan keabadian. Pada bagian telinga terdapat subang yang berbentuk bunga dan melambangkan kekayaan. Pada patung laki – laki bagian kepala mengenakan kuluk danterdapat nyamat yang berbentuk seperti cengkih yang melambangkan keunggulan.
Patung Loro blonyo Solo dan Jogja
Quote:
Patung Loro blonyo berasal dari lingkungan kraton, kemudian secara turun –temurun dari para pengrajin pengabdi Kraton yang semula hanya membuat patung Loro blonyo untuk kepentingan Kraton,mulai merambah di luar kraton dengan adanya pengrajin kraton yang ingin memgembangkannya.
Dalam perkembangannya antara patung Loroblonyo Jogja dengan patung di Solo terdapat beberapa perbedaan pada aksesoris patung yang dikenakannya dan dari perbedaan tersebut juga memiliki makna tertentu,yaitu
-Patung Loro blonyo Jogja :Pada bagian aksesotis Nyamat berbentuk tajam, memiliki makna, keramahan .
Spoiler for Jogja:

-Patung Loro blonyo solo : Pada bagian aksesoris Nyamat berbentuk tumpul, memiliki makna, cerdas, bertoleransi dan bijaksana
Spoiler for Solo:
SUMBER 1
SUMBER 2
Trit ane yang lain :
10 Taman Unik Yang Bisa Agan Temui di Surabaya
Sudah selayaknya kita mengenal kebudayaan negeri sendiri dan melestarikannya

tribute for

Diubah oleh Jow3 18-11-2015 18:39
0
27.7K
Kutip
39
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan